PUTUS(?)

3K 90 7
                                    

Happy reading🎉🎉

Kringgggg...  
Bel tanda pulang sekolah pun tiba,tanpa perlu di perintahkan murid SMA PUTRA BANGSA berbondong bondong pergi keluar kelas sambil membawa tas mereka dan menuju parkiran,ada pun yang menuju halte depan sekolah untuk menunggu kendaraan umum atau menunggu jemputan dari rumahnya.

"Lo pulang bareng siapa?mau bareng sama gua?"tanya Luna sambil memasukkan buku2nya ke dalam tas.

"Hmm,nggak deh kayak nya soalnya gue janjian sama kelvin mau ketemua di rooftop,paling nanti gue pulang bareng dia"jawab Claudya sambil tersenyum.

"Beneran nih?ya udah kalau gitu gue duluan ya"ucap Luna sambil melangkah menuju keluar kelas.

"Yoo,hati-hati ya kalau ada polisi tidur bangunin dulu suruh pindah biar gk keinjek kasian"ucap Claudya sambil terkekeh.

"Yehh lucu lo"teriak Luna saat mendengar lawakan garing dari sahabatnya.

Saat melihat Luna sudah menjauh Claudya langsung melangkah menuju rooftop sekolah.

"Hai"ucap Claudya saat sudah sampai di rooftop dan melihat kelvin yang sedang duduk di kursi panjang yang ada di sana.

"Duduk!!"ucap Kevin ketus saat melihat Claudya di depan pintu rooftop.

"Kenapa kamu manggil aku kesini?biasanya kamu yang nyamperin aku ke kelas"tanya Claudya.

karena memang benar biasanya kelvin selalu ke kelasnya saat bel pulang sekolah berbunyi dan mengajaknya untuk pulang bersama,tapi sekarang berbeda kenapa justru Claudya yang menyamperin nya.

"Mungkin sekarang kayaknya gak bakalan terjadi lagi deh?"ucap Kevin sambil menatap ke depan melihat gedung-gedung kota jakarta dari atas.

"Loh?ke- -kenapa?"tanya Claudya bingung.

"Gue mau kita putus,sorry ya kayak nya hubungan kita sampe sini aja"ucap Kevin sambil memberikan seulas senyum manis yang Claudya ingin sekali melihatnya setiap hari.

"Alasannya?"jawab Claudya yang sudah ingin meneteskan air mata nya,tetapi masih dia tahan agar tidak terjatuh.

"Gue mau berubah,gue gak mau hidup gue kayak gini trus Claud"jawab Kevin sambil melihat kembali ke arah depan dan tidak mau melihat wajah cewek itu karena dia tau,pasti nanti akan ada rasa tidak rela di hatinya.

"Yudh kalau kamu mau berubah,ayo kita berubah sama-sama"Ucap Claudya tanpa dia ketahui air matanya mulai menetes deras.

"Tapi bukan sama lo Claud,gue mau merubah sikap gua jadi lebih baik sama seseorang bukan sama lo"ucap Kevin sambil menatap Claudya.

"Dan tolong,jangan ganggu gue lagi ya Claud"ucap Kevin sambil memberikan senyum manisnya dan mengusap kepala Claudya dengan lembut dan melangkahkan kaki pergi.

Claudya hanya bisa terdiam dan menangis,dia pasti nanti akan merindukan Kevin nya,kevin yang selalu membuat hari-hari nya selalu terlihat bahagia tanpa ada beban sedikitpun,tapi sekarang kevin nya telah pergi.

"Nih,udah gak usah nangis percuma buang-buang air mata,apa dengan lo nangis kayak gini dia bakalan balik lagi dan bilang kalo dia mau balikan sama lo?nggak kan,yudh gak usah di tangisin,di dunia ini laki-laki gak cuma dia doang jadi gak usah di tangisin"ucap seseorang sambil menyodorkan handuk kecil kepada Claudya.

Claudya mendongak dia heran kenapa laki-laki ini bisa ada di sini?seharusnya dia sudah pulang karena bel pulang sekolah sudah berbunyi dari setengah jam yang lalu.

"Udah ambil,itu baru kok belum gue pake,tadi gue kira bakalan olahraga buat ngelap keringat gue,trus tadi ternyata kelas gue gak jadi olahraga,karena gurunya gak ada,jadinya itu masih bersih"ucap laki-laki itu.

Akhirnya Claudya membersihkan air matanya sambir berfikir "knp cowok itu bisa baik sekali dengan nya,padahal akhir - akhir ini mereka selalu bertengkar.

"Udah gk usah di pikirin,gue emang baik ke semua orang kali,dan ini juga kebetulan lo nangis gue gk bisa liat cewek nangis"ucap devan,ya laki - laki itu adalah Devan

Si ketua osis yang sering sekali bertengkar dengan Claudya,tapi kenapa dia bisa ada di sini?Claudya masih memikir kan nya.

"Gue tadi abis bantuin anak - anak osis ngambil sapu di gudang,trus gue denger ada yang nangis di sini gue kira kuntilanak,ehh ternyata bukan"jawab Devan,yang di balas dengan tatapan kaget oleh Claudya.

"Lo bisa baca pikiran orang ya?!"tanya Claudya

"Nggak,emng yang lo pikiran dan lo pertanyain dri tadi itu?yudh bagus,udh gue jawab kan?ayo pulang"jawab Devan sam bil menarik tangan Claudya menuju keluar dari tempat itu.

Apa yang di lakukan laki - laki itu?apakah dia tidak menyadarinya kalau yang dia bawa adalah orang selama ini sering sekali bertengkar dengan nya?dan kenapa dengan perlakuan Devan seperti ini,membuat detak jantung Claudya ada yang aneh,kemana dia akan membawanya?

Ruang osis.

Itulah yang tertera di atas pintu yang sekarang sedang ingin di tuju oleh Devan dan Claudya,dengan sebelah tangan Devan menggenggam tangan Claudya dan sebelah nya lagi memegan g sapu yang dia ambil tadi di gudang,dengan langkah cepatnya saat sudah sampai di depan pintu dia langsung membuka knop pintu itu.

"Lan,nih sapunya tadi gua abis nyari,katanya kekurangan sapu buat bersihin ini ruang osis,sekalian gua nitip,kasih tau amanah Pak Dedi tadi,gua duluan ya ada urusan"ucap Devan di ambang pintu,sambil melempar sapu ke arah Dilan si wakil ketua osis,dan tanpa melepaskan genggaman nya dari Claudya,dan itu membuat semua orang yang ada di ruang osis menatap mereka berdua,tepatnya menatap perempuan yang di bawa oleh Devan,semua menatap aneh kepadanya,kenapa mereka berdua bisa bersama?dan kenapa Devan bisa rela meninggalkan rapat osis nya demi pergi dengan Claudya.

"Yudh gue duluan ya"ucap Devan bersamaan dengan langkah dia pergi menjauh dari pintu ruang osis.

Setelah itu dia pergi melangkah keluar sekolah,lebih tepatnya ke arah parkiran.
Apakah dia akan mengantarkan Claudya pulang?sepetinya tidak,mana mau Devan mengantarkan Claudya pulang,buang - buang waktu saja.

Devan pergi kearah motor nya yang telah di parkir di bawah pohon besar masih dengan menggenggam tangan mungil Claudya.

"Lo tunggu sini,gue mau keluarin motor dulu"ucap Devan bersamaan dengan lepasnya genggaman tangan nya dan melangkah menuju motornya.

Devan mulai mengeluarkan motornya dari parkiran dengan cepat,karena motor sebelah kanan dan kiri nya sudah tidak ada,jadi sangat mudah untul Devan mengeluarkan motornya.

"Ayo naik"ucap Devan sambil menatap Claudya.

Ntah angin darimana Claudya yg di perintahkan oleh Devan motor nya yang telah di parkir di bawah pohon besar masih dengan menggenggam tangan mungil Claudya.

"Lo tunggu sini,gue mau keluarin motor dulu"ucap Devan bersamaan dengan lepasnya genggaman tangan nya dan melangkah menuju motornya.

Devan mulai mengeluarkan motornya dari parkiran dengan cepat,karena motor sebelah kanan dan kiri nya sudah tidak ada,jadi sangat mudah untul Devan mengeluarkan motornya.

"Ayo naik"ucap Devan sambil menatap Claudya.

Ntah angin darimana Claudya yg di perintahkan oleh Devan Langsung naik ke atas motor itu.

"Rumah lo dimana?"tanya Devan sambil melihata wajah Claudya dari kaca spion motornya.

"Hm.......rumah gue di perumahan planet"jawab Claudya.

"Ohh,blok apa?"

"Blok venus,no 21"jawab Claudya.

"Ohh yudh bagus,gue jadi gk nganterin lo jauh-jauh kebetulan rumah gue juga deket dari sana"ucap Devan.

"Loh.....emang rumah lo dimana?"tanya Claudya.

"Di blok mars,no 11"jawab Devan bersamaan dengan nyalanya motor dan jalan nya motor tersebut.






Maaf yaa guys aku baru sempet nulis lagi :(( soalnya aku bingung mau lanjutin nya gimana hehe.

Bad girl vs Ketua osis perfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang