***
"Hati ini selalu memaksaku untuk selalu ada bersama mu,selalu disamping mu,menjagamu, dan tersenyum untukmu....tapi sadarlah,belum saatnya aku ada didalamnya....tersenyumlah,aku menyukainya..."
#KS
Rembulan tersenyum dikala membuka surat yang tersimpan di samping kepalanya saat ia bangun dari pingsan nya,dan ia masih didalam UKS sampai sekarang.
Gadis itu bahagia,meski tak tahu siapa pengirimnya, siapa yang ada dibalik surat dari pengagum rahasia itu,ada secercah harapan bagi bulan.
Bertahun-tahun hidup dalam kepedihan tanpa ada seorang pun yang mengerti,rasa sakit,luka dan kesendirian.
Dan sekarang hidupnya seakan baru saja dimulai,surat ini membuktikan bulan,bahwa masih ada seseorang yang hadir dalam hidupnya,menyemangatinya,walau entah siapa.
Bulan mendongakkan kepalanya saat pintu UKS terbuka menunjukkan seorang siswi membawa beberapa makanan dan tentu saja obat.
"Kakak sudah sadar?" ujar gadis itu seraya tersenyum kearah bulan.
Bulan hanya mengangguk kaku.
"Kalau begitu,kakak makan dulu,kemudian minum obat,aku tinggal sebentar ya,ada urusan dulu...." ucap gadis bernama Lina,gadis itu baru saja akan beranjak pergi.
Bulan mencegahnya, ia ingin tahu siapa yang telah membantunya sampai ia ada di UKS.
"Ma-maaf...ka-kamu tahu siapa yang membawa ku kesini?" tanya rembulan hati-hati.
Gadis itu mengangguk seraya menatap bulan ramah"bang Keynan yang bawa kakak kesini,dia terlihat panik dan khawatir saat kakak terlihat lemah!"jawabnya kemudian berlalu keluar UKS.
Bulan terdiam,mencoba mengingat-ingat kejadian sebelum ia masuk kedalam tempat nya sekarang.
Yang ia ingat adalah,saat dirinya bermain bola basket,dan dengan teganya Ros melempari wajahnya dengan bola basket yang terkenal berat.
Dia tahu kejadian selanjutnya,ia mimisan dan kemudian ambruk,tapi ia tak ingat jika key yang membantunya,ataupun mungkin ia sudah tak sadarka diri.
Ah ,iya.
Rembulan kembali memegang surat yang ia dapatkan setelah bangun dari pingsan nya.
Lagi-lagi senyum rembulan merekah.
"Terimakasih...entah aku tahu atau tidak siapa kamu,kuharap kita cepat bertemu... Meski hanya beberapa bait kata,tapi membuat hidupku seolah terangkat menjadi ringan, bebanku seakan lenyap..
Aku tidak tahu siapa kamu...tapi bolehkah?..
Bolehkah aku merindukanmu?..
Bulan menulis itu di dalam buku dairynya...
Beban yang selama ini begitu berat ia rasakan, menjadikannya gadis lemah dengan semua kesendirian yang mendominasi kehidupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rembulan
Teen Fiction*** Jika siang adalah diamku.. Maka malam adalah tenang dan bahagia ku. *** jangan lupa vote,dan coment nya.. new story.. selamat membaca