part 2

17 4 1
                                    

“aarggh....”
Windy mengerang sambil merebahkan badannya ke atas kasur, sejak pulang sekolah tadi ia masih memikirkan tentang kejadian tadi siang.
Ia bahkan belum melepas seragam dan sepatunya. Setelah sampai rumah ia hanya masuk tanpa memperdulikan mamanya yang sedari tadi sudah teriak-teriak karna sepatunya yang meninggalkan jejak di lantai.
“WINDY! Buka sepatumu dan ganti seragammu!”
Dari luar kamar mamanya masih saja berteriak. Karna ia tau, mamanya tidak akan berhenti mengoceh jika tidak segera dilaksanakan.
Segera ia melepaskan sepatunya dan mengganti baju dengan baju rumahan. Lalu keluar kamar dan bergeas turun ke bawah ke arah dapur tepat dimana mamanya berada.
“nih ma, udah windy ganti nih” ia memegang bajunya sambil menunjuk-nunjukkan itu kearah mamanya. “nah gitu dong, jadikan mama ga perlu teriak-teriak dari tadi. Anak gadis tu harus dibiasain mandiri win, biar besarnya ga hidup susah” ia memperhatikan mamanya yang tidak selesai-selesainya mengomelinya.
“iya nih kakak, apa-apa harus di ingatin mama dulu. Kaya anak kecil”
Suara lain datang dari arah ruang keluarga, dan itu suara adik perempuannya shenna mira pranoto. Mereka sering dibilang kembar oleh orang-orang, karna muka mereka yang mirip. Tentu saja itu karena mereka adalah adik-kakak. Umur mereka hanya berbeda dua tahun, mulai dari tinggi badan yang hanya berbeda beberapa senti dari windy, bobot badan yang hampir di bilang sama. Hanya gaya dan warna rambut mereka yang berbeda. Rambut windy yang di potong sebahu dengan warna aga kecoklatan, sedangkan rambut shenna di biarkan panjang dan ikal di bawahnya dengan warna hitam pekat. Agar terlihat seperti onnie-onnie korea katanya. Dan tentu saja sifat mereka juga berbeda.
“iyaa ma, iyaa” dengan betenya ia mengambil ice cream di dalam lemari pendingin. Lalu berjalan menuju shenna yang sedang menonton acara gosip sore hari.
Ia menyuapkan sesendok besar ice cream ke dalam mulutnya. Satu-satunya cara agar mengembalikan moodnya adalah ice cream, apalagi rasa vanilla kesukaannya. Hanya dengan beberapa suap ice cream itu sudah ludes ia makan.
Lalu ia memperhatikan shenna yang sedang melahap ciki-ciki kesukaannya. “mauu dong dek, makan sendiri aja”
“nonono, beli sendiri” ia memakan ciki-cikinya seolah itu terlihat sangat enak di depan windy.
“dasar pelit!” windy berteriak kesal. Tetapi ia masih mengharapkan ciki-ciki itu untuk dimakan. Ia memperhatikan ciki-ciki rasa jagung tersebut.
“tunggu dulu, jangan bilang kamu ambil itu di lemari pendingin ya?” ia seolah merasa bahwa yang sedang dimakan shenna adalah ciki-ciki miliknya yang ia simpan di lemari pendingin.
“iya, kata mama bukan punya mama. Jadi aku makan aja deh. Hehe enak” dengan enteng nya ia menjawab seperti itu. Dan yang benar saja yang ia makan itu adalah punya ku.
“hei! Itu punya ku tau! Kembalikan!” windy ingin merampas itu dari tangannya. Tetapi ia lebih cepat menghindar. Dan sekarang mereka sedang kejar-kejaran memperebutkan ciki-ciki jagung itu.
Sampai akhirnya ia menyerah dan mengembalikannya ke pada windy. “nih abil, dasar pelit!” lalu ia kembali duduk ketempat ia duduk tadi.
Dengan senang aku mengambil ciki-ciki itu dan memasukkan tangan ku kedalamnya. Tetapi kosong, ciki-ciki itu telah habis. Shenna hanya meberikan sisa bungkusannya saja. Melihat tatapan horor windy kepadanya, shenna kemudian berlari kearah dapur dimana mamanya sedang menuangkan jus jeruk kedalam gelas.
“mamaa... tolong, ada beruang ngamuk maaa..” shena berlari dan sembunyi dibelakang mamanya.
“kenapa lagi sih kalian ini, selalu saja ribut” mama meletakkan gelas yang ia pegang di atas meja.
“itu ma shenna, ciki-ciki aku dihabisin dia. Dasar rakus!” windy saat itu sungguh sangat geram dengan sikap adik perempuan satu-satunya itu. Rasanya ia ingin sekali membantingkan kepala adiknya itu ke tembok.
“kan bisa di beli lagi sayang” baru sedikit mamanya bicara langsung ia potong. “tapi ma, ini kan Cuma di jual di toko swalayan besar. Dan itu jauh ma” ia menggerak-gerakkan bungkus ciki-ciki tersebut di hadapan mamanya.
“yaudah, gimana kalau sore ini kita pergi belanja kesana, sekalian mama mau beli stok buah. Udah pada habis soalnya” ide mama benar-benar cemerlang. Karna sudah lama mereka tidak belanja bareng.
“yuhuu, asik. Sekalian aku mau ke toko k-pop ya ma, udah lama nih ga kesana” shenna tampak kegirangan. Karna memang benar. Kami sudah jarang pergi belanja bareng.
Setelahnya windy masuk kekamar, mandi dan siap-siap untuk pergi. Ia memilih menggunakan baju atasan berwarna putih dengan renda kuning berbunga di tangan nya, serta celana jins yang senada dengan bajunya. Serta memakai bandana kecil berwarna kuning dan membawa tas dengan gantungan bunga matahari. Semua yang ia pakai berwarna kuning, windy memang mencintai warna kuning, dengan alasan itu menggambar kan dirinya yang cerah dan indah.
Setelah hampir setengah jam di perjalanan, mereka sampai di toko swalayan yang sangat besar. Bahkan hampir mirip dengan mall.
Mereka masuk kedalam toko buah-buahan karena memang itu tujuan utama mamanya pergi kesini. Setelahnya mereka masuk ke toko jajanan, karena windy ingin membeli ciki-ciki jagung yang tadi telah di habiskan shenna.
Betapa senang nya windi ketika memegang satu plastik besar yang isinya ciki-ciki yang sama, dan beberapa ice cream vanilla yang padahal masih ada banyak di rumah, tetapi ia fikir harus membelinya lagi karena belakangan ini mood nya suka tidak karuan.
Sambil membawa barang belanjaan keluar. Mereka memutuskan untuk mencari tempat makan, karna memang belanja itu membutuhkan banyak tenaga. Setelah capek mencari tempat untuk makan mereka melihat tempat makan shusi beberapa kilo meter di depan.
Ketika hendak berjalan kesana, tiba-tiba saja windy merasakan ada seseorang yang merampas tas nya dengan kasar sampai ia terjatuh, dan belanjaan yang ia bawa tercecer di lantai. Mendengar teriakan shenna yang kencang windy tersadar bahwa tasnya telah di curi oleh lelaki yang menggunakan baju dan topi berwarna hitam.
Ia ingin sekali mengejar lelaki yang mencuri tasnya. Tetapi kakinya yang gemetaran itu terlalu shyok karna terjatuh tadi. windy melihat seorang lelaki muda mengejar pencuri tersebut.
Lalu mamanya dan shenna membantu windy berdiri dan membereskan barang belanjaannya yang berserakan. Orang yang menyaksikannya lumayan banyak.
Akhirnya dengan bantuaan satpam, lelaki tadi berhasil menangkap pencurinya dan sekarang pencuri tersebut telah dibawa oleh satpam umtuk urusan lebih lanjut.
Leleki itu memegang tas windy yang tadi telah dicuri dan memberikan nya ke tangan windy. Tentu saja mamanya menyampaikan banyak-banyak terimakasih kepada lelaki itu karna telah membantu windy. Sampai akhirnya lelaki muda itu jalan menjauh.
Windy yang dari tadi terdiam disadarkan oleh shenna, “kak, ucapin terimakasih gih!” ia menyenggol bahu windy. Windy tersadar, memang seharusnya ia menyampaikan terimakasih kepada lelaki tersebut.
Ia melangkahkkan kakinya kearah lelaki tadi. “hei tunggu” windi berteriak asal karna ia tidak tau siapa nama lelaki tersebut.
Dari jauh ia melihat lelaki tersebut sedang memakan permen butir mint kedalam mulutnya. Lalu berbalik badan karna mendengar suara windy yang meneriakinya.
“iya, kenapa?” ia melihat windy dan bergumam dalam hati, “oh perempuan yang tadi”.
“anu, itu, hmm.. gue mau bilang makasih buat yang tadi” windy terlihat bingung ingin mengatakan apa.
“ohh, iya ga masalah. Lagian juga harusnya gue bantuin. Tapi sorry bunga matahari lo patah, karna tadi pas ngejar itu pencuri tasnya ga sengaja jatuh” ia malah menyampaikan maaf karna telah mematahkan gantungan tas bunga matahari milikku itu.
“iya, gak masalah kok, gue masih punya banyak. Ohh iya nih, sebagai tanda makasih gue” windi mengeluarkan ice cream dari plastik yang ia beli tadi. Dalam hatinya tidak masalah memberikan ice cream tersebut karena ia masih memiliki banyak di rumah.
“ehh, gausah. Gue bantuinnya ikhlas kok” ia menolak  ice cream tersebut dengan kedua tangannya. Mungkin ia merasa windy sangat aneh karna memberinya ice cream.
“ga apa, ambil aja nih” windi meletakkan ice tersebut ke tangan nya dan memutar badan pergi dari situ.
Lelaki itu hanya tersenyum melihat tingkah aneh windy kepadanya. Sambil memperhatikan windy dari belakang yang sedang berlarian kecil menjauhinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang