Destiny Of Love From God (JJH FF)

Prolog

Deru angin terus menghempas rambut berwarna coklat yang terurai indah.

Membuat sehelai rambut mengusik tatapan mata gadis tersebut yang sedang menatap arah langit.

Langit nan biru bercampur dengan putih nya warna awan.

Kapan dunia ini akan Damai dengan ku Tuhan?

Menatap sang langit dengan harapan layaknya harapan hampa seperti itu.

Gadis yang merasa diri nya tak akan pernah merasakan kedamaian dengan sang dunia.

Sebab mengapa?

Gadis ini hanyalah seorang gadis yang menjadi korban dari kekejaman dunia.

Yang selalu memohon kepada sang Pencipta.

Tuhan.. Kirimkan padaku seseorang yang dapat membuatku tersenyum selalu. Bukan meringis karena hal ini..

Kita semua tahu. Tuhan tak pernah tidur. Ia selalu Ada dalam mendengar semua keluh kesah hamba-Nya.

Mungkin dunia itu tak adil.

Tapi Tuhan itu adil dalam membagikan kebahagian kepada hamba-Nya masing masing.

Lalu akan kah permintaan nya terkabul?

Meski ia memohon dengan pikir 'Hal seperti itu mustahil terjadi'

Jika memang hal itu terjadi.

Sosok malaikat berhati mulia apa yang Tuhan turunkan untuk gadis ini?

Yang selalu bersikap manis dari awal hingga akhir seperti sebuah permen lolipop.

Atau..

Yang manis di awal lalu berakhir pahit seperti permen karet?

Jika memang yang Tuhan hadirkan seperti itu.

Semoga saja tak akan membuat gadis ini muak dengan semua masalah yang ada di dunia ini.

Terlalu banyak beban yang ia pikul sendiri.

Lagi lagi

Gadis ini menatap sang langit biru di bawah pohon yang daunnya bergoyang karena hempasan angin.

Berharap sambil meneteskan bulir air mata ke pipi merona nya.

Hadirkan aku malaikat itu Tuhan. Hadirkan padaku malaikat bagiku dan ibuku. Hadirkan pada ku orang yang akan menggenggam tanganku apapun yang terjadi. Hadirkan pada ku orang yang membawa cahaya dalam gelap nya deritaku. Hadirkan lah Ia Tuhan.

Berharap itu boleh saja bukan?

Selagi harapan mu itu dapat membuatmu merasa senang atau tenang.

Air mata demi air mata menetes.

Gadis ini hanya menikmati setiap jalan nya tetesan air mata ini ke pipi merona miliknya.

Masih setia menatap biru nya langit dengan mata tertutup.

Hingga tanpa ia sadari cerah nya langit biru berubah menjadi kelabu karena mendung.

Awan ikut bersedih atas sedih nya gadis ini.