six.

231 17 4
                                    

Nasya Kirania S

Sekarang semua murid SMA Pelita Bangsa sudah berkumpul di aula termasuk aku

"okee selamat siang semua!!" sapa seorang ketua OSIS di SMA Pelita Bangsa yaitu Teuku Rasya Nugroho

"siang kakk!!!" teriak histeris anak perempuan ntah itu kakak kelas ku maupun teman seangkatan ku. Bahkan,Yura dan Fira pun ikut histeris. Aku tak tau apa yang membuat mereka histeris seperti itu! Menurutku,dia tidak tampan dan malah biasa saja

"oke saya mengumpulkan kalian semua disini karena saya ingin menyampaikan sesuatu. Kalian tau kan kalo periode OSIS saat ini yang di pimpin oleh saya sebentar lagi akan habis masa jabatannya? Saya ingin kalian manyalonkan diri sebagai ketua OSIS dan mempersiapkan anggota anggotanya. Semoga banyak yang menyalonkan!! Jangan takut untuk maju. Karena dengan kalian mencoba saja itu sudah awal dari tekad keberanian kalian!! Awal untuk sukses itu diperlukan mental dan keberanian!! Hanya itu saja yang ingin saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf terima kasih" ujar Rasya panjang lebar dan menutup pembicaraannya

"yaelah gitu doang ngumpulin seluruh siswa siswi! Lebay banget deh. Tau gini mah gue dikelas aja!" ujar Nasya dengan nada kesalnya

"ih ya gapapa lumayan kan bisa liat cogannnn ya kan Fir??? hahahhaa" ujar Yura

"yoiii bener bangettt" sahut Fira yang nge fans dengan Rasya

"dih lebay banget lo berdua" ujar Nanda yang tidak suka ada orang lebay seperti Yura dan Fira

"au tuh! Gantengan juga Ashton Kutcher!!!" ujar Nasya sambil berjalan menuju kelasnya

"eh Nasyaaa masa ninggalin kita sii!!" ujar Yura mengejar Nasya dan meninggalkan Fira dan Nanda yang sedang berjalan dengan santai

•••

Teuku Rasya Nugroho

Setelah gue mengumukan perihal Osis yang membutuhkan anggota baru dan ketua osis baru, gue pun berjalan balik ke kelas gue dengan sangat santai. Setibanya gua di kelas bel pun berbunyi dan menandakan bahwa istirahat telah berakhir. Kegiatan belajar mengajarpun dilanjutkan kembali.

•••
Setelah melewati dua pelajaran yang membuat otak sedikit panas, akhirnya bel yang ditunggu-tunggu pun berbunyi, yaitu bel istirahat.
Gue, Albara, Rangga Dhaffa pun menuju ke kantin. Mereka adalah sahabat-sahabat gue.
Kevin Albara Sungkar atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan Albara. Albara adalah sosok yang cuek dan tidak perduli dengan sekitar. Lalu..
Rangga Andika Purnama kalian bisa memanggilnya dengan sebutan Rangga. Rangga adalah salah satu keluarga besar Purnomo. Yang memiliki sifat sangat receh dan paling bisa memecahkan suasana. Berikutnya
Muhammad Farrel Ardhaffa biasa dipanggil Dhaffa termasuk dari keluarga yang memiliki infrakstruktur terbesar diAsia. Dhaffa bisa dikategorikan orang yang agak sedikit receh, tapi akan bersifat dingin dengan orang yang baru dia kenal atau yang tidak dia kenal.
BackToTopick *>>>*

Setibanya dikantin, gua dan teman2 gue pun memilih tempat yang sudah menjadi favorit gue dan teman2 gue yaitu, dikursi bagian belakang kantin. Albara pun memesan makanan dan menawarkan teman2nya.

"pada mau pesan apa lo pada? Biar sekalian gue pesenin nih" kata Albara

"es milo aja, gue lagi gak pengen makan" ucap Dhaffa

"Mie ayam bakso sama minumnya es teh panas satu!" kata Rangga

"Heh dodol!! Mana ada ya es teh panas, es ya es panas ya panas!" ucap Albara yang jengah dengan sifat kedodolan si Rangga.

"oh iya, yaudah es teh aja" ujar Rangga dengan muka watadosnya.

"kalo lo Sya?" tanya albara kepada Rasya.

"Samain aja sama si Rangga" jawab Rangga dengan mata yang tidak beralih dari handphone nya.

"Maksud lo? Sama2 es teh panas? Please ya Sya lo gak usah ikut-ikutan dodol kayak si Rangga deh" kata Albara dengan nada emosi. Rangga yang namanya disebutpun menatap Albara dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Ya bukan, maksud gua ya sama-sama es teh sama mie ayam bakso" jawab Rasya dengan mengalihkan matanya malas kepada Albara

Author POV

Tak lama kemudian Nasya dan teman-temannya pun datang ke area kantin untuk sekedar menghilangkan rasa haus ataupun laparnya. Mereka mencari tempat yang berada dipinggir. Bukan tanpa alasan, karena memang hanya disitulah tempat yang kosong.

"pada mau pesan apa ciwi2 ku?" ujar Yura memecah keheningan
"pada mau nitip gak? Kalo mau nitip ke nanda aja ya gue mager, sumpah" lanjut yura dengan cengiran khasnya.

"Dihhh, kalo ujung-ujungnya gue yang beliin kenapa tadi lo nawarin panjul!!" ucap Nanda dengan sewot.

"Yakan gue cuma nawarin nan, emg disitu ada kata-kata kalo gua mau mesenin? Enggakan? Yeu sewot aja si. Herman" ucap Yura yang tak kalah sewot.

"Heran btw" ucap fira tanpa melihat Yura.

"Yaudah, pada mo beli paan nih gc!" kata Nanda

"Udah-udah dari pada bingung, mending semuanya beli es milo aja, lagian kalian juga pada males makan kan. Jadi es milo 4 nan" ucap Yura. Nanda pun pergi untuk membeli milo.

"mending dari awal lo gausa nawarin kalo ujung2nya lo lo juga ya nentuin Ra!" omel Fira.
Nasya yang sedari tadi diam hanya melihat perdebatan teman2 mereka tanpa ikut berkomentar.

•••

Pada saat memesan es milo, tanpa sengaja Nanda bertabrakan dengan seseorang.

"Aduuhhhhh!! Kalo jalan liat2 dong. Punya mata kan mas?" sewot Nanda

"Eh eh Sorry sorry deh maaf, tadi gua ga liat. Maaf ya" ujar orang tersebut. Dia pun membantu Nanda untuk bangun kembali sambil berkata.

"Kenalin, gua Kevin Albara Sungkar lo bisa panggil gua Albara. Gue kelas MIPA 12-1. Nama lo?" Ternyata orang yang menabrak Nanda adalah Albara salah satu MostWanted di sekolah ini.

Padahal Nanda sempat terpesona oleh Albara, tapi rasa gengsinya lebih besar dan memutuskan untuk bersikap jutek kepadanya.

"nama gue Ananda Queen Chandrea lo bisa panggil gue Nanda. Gue anak MIPA 10-1. Gue masi ga terima ya lo udah ngejatohin gue, lain kali tuh kalo jalan liat2 dulu kak! Biar gak nabrak orang gini" ucap Nanda dengan nada meninggi

"Sorry, lagian gua udah minta maaf sama lo" Albara pun pergi begitu saja meninggalkan Nanda
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
• part by RaraPutriAr
• jangan bosen vote and comment. Oh iya follow juga!
Jangan lelah menunggu!!

Rasya&NasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang