Azzam Daffa Amirullah

13 2 0
                                    

Zahra membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk kakaknya yang nyebelin itu.

"Kakak, zahra kangen banget campur kaget loh. Bagaimana kalo jantung aku itu copot kak" zahra

"zahra maafin kakak yang sudah bikin kamu kaget. Kakak janji, kakak beliin apa yang kau mau. Asal jangan marah lagi sama kakak oke" Azzam

"Yang marah siapa kak, aku cuman kaget doang. Oiya tadi kakak bilang kalo mau beliin aku apa saja. Janji loh kak" zahra

"Iya-Iya kakak janji" Azzam

"kak kenapa ngga kasih tau aku kalo mau pulang hari ini. Aku kan bisa jemput kakak sama abi. Kakak jahat" zahra

"Zahra kakak tidak jahat, tapi ini kejutan buat kamu. Kamu sendiri yang bilang kalo kamu rindu iyakan, jadi kakak pulang demi adek ke sayangan kakak, mumpu libur juga" Azzam

"Makasih kak, kak mau nanya kenapa kakak belum cari jodoh" Zahra

"Belum siap dek, kakak fokus dulu belajar" Azzam

"Oh.. Awas jodohnya lari loh"  zahra

"Iya.. Iya kakak cari nanti" Azzam

"Terserah kakak. Aku mau masuk ke kamar dulu, mau istirahat" zahra.

Zahra mulai melangkahkan kakinya ke atas untuk bersih-bersih dan istirahat. Beberapa menit kemudian zahra sudah selesai dan mengambil hpnya melihat apakah ada pesan masuk ternyata tidak ada. Zahra menutup hpnya dan melihat langit-langit kamarnya, dan merasa ngantuk matanya mulai tertutup.

~_~_~_~_~

Sekarang waktunya sholat azhar tapi zahra belum bangun juga. Azzam merasa bahwa adeknya itu tidak muncul-muncul dari kamar. Padahal waktu sholat azhar sudah tiba dan mereka ingin sholat berjamaah. Tapi ke kurangan seseorang yaitu zahra. Azzam mulai beranjak dari duduknya menuju kamar zahra dan melihat zahra masih pulas tertidur.

"Astagfirullah zahra, bangun waktunya sholat ashar" Azzam

Zahra mendengar suara, mulai membuka kelopak matanya sedikit demi sedikit dan melihat kakaknya itu dengan muka merah. Zahra mengalihkan  penglihatannya ke jam dinding yang ada di dalam kamarnya yang menunjukkan waktunya sholat dan mulai beranjak dari tempat tidur mengambil air wudhu. Zahra tergesa-gesa turun ke lantai dasar karna yang lain sudah menunggunya dari tadi.

"Abi, umi, kakak. Zahra minta maaf tadi tidurnya pulas banget sampai-sampai zahra tidak dengar adzan"  Zahra

"Iya.. Iya" Abi

Mereka memulai sholat ashar dan Azzam menjadi imam sekian lamanya. Beberapa menit kemudian mereka selesai sholat dan duduk-duduk sambil mendengar azzam cerita selama di eropa. Perut zahra berbunyi meminta masakan Uminya.

"Zahra bantu umi di dapur, baru kita makan bersama" umi

"Iya umi" zahra

"Kakak bisa bantu umi ngga" umi

"Bisa umi,  emangnya mau di bantu apa" Azzam

"piring yang ada di tempat piring bawah ke meja makan,  bisakan" umi

"Bisa umi" Azzam

"sama gelas, sendok & garpu, gelas dan satu lagi lap tangan atau tissu simpan di atas meja semua tata dengan rapi. Bisakan" umi

"Iya umi" Azzam

Tugas azzam telah selesai dan kembali ke ruang keluarga di dekat abinya. Tak lama kemudian umi memanggil abi dan azzam untuk makan. Di meja makan abi membicarakan tentang kapan kak azzam menikah.

"Azzam kapan kamu mau menikah, kamu itu sudah dewasa dan abi sama umi juga mau gendong cucu" abi

"Iya abi, azzam kan sekarang mau fokus dulu selesaikan S2nya azzam. Kalo sudah selesai baru azzam cari jodoh abi " azzam

"Iya abi mengerti  kalo kamu mau fokus kuliah dulu tapi setidaknya kamu juga mikirin cari jodoh, kalo saran abi lebih baik kamu menikah dulu sebelum kamu kembali kuliah di eropa supaya nanti ada yang ngurusin kamu di sana" abi

Azzam terkejut mendengar ucapan abinya. Bisa-bisanya abi mengatakan itu.

"Segitunya abi mau cucu, kalo itu keputusan abi aku ikuti, tapi izinkan aku berpikir dulu abi" Azzam

"Abi ngga maksa cuma kasian liat kamu karna disana tidak ada yang ngurusin kamu loh dan abi ingin yang terbaik buat anak abi mau itu kamu atau zahra karna kalian anak abi dan umi" abi

"iya abi, azzam percaya kok,  kalo abi ingin yang terbaik buat kami. Begini abi, besok pagi azzam akan jawab pertanyaan abi. Bagaimana " azzam

"iya nak. Kalo begitu fokus aja dulu makan" abi

Tiba-tiba hening karna mereka fokus makan tidak ada lagi pembicaraan sampai selesai makan. Zahra kembali ke kamar begitu pun azzam, abi dan uminya. Zahra sebelum tidur dia selalu belajar mengerjakan Prnya dari sekolah. Di sisi lain azzam memikirkan ucapan abinya tadi dan merasa berat memilih saran abinya. Azzam juga merasa bahwa apa yang di katakan abinya itu benar.

🌸Maaf baru update lagi soalnya lagi ujian, tapi kalian jangan lupa like, komen.🌸

Kalian suka siapa diantara mereka?
🌸Zahra
🌸Azzam
🌸Fatih
🌸Syila
🌸Putri
🌸Abi & umi

Aku MenunggumuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang