3.6K 759 30
                                    

"Go on a date you two

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Go on a date you two."

•••

Jemarimu terus membolak-balikkan halam buku dengan tebal tujuh ratus empat puluh dua halaman itu. Mencari sepatah-dua patah kata untuk melengkapi tugas milikmu. Namun sepertinya kamu tidak bisa menemukannya pada halaman empat ratus enam—yang mana sudah lima belas menit kamu ulas ulang demi menemukan kata yang tepat. Erangan frustasi keluar dari bibirmu, membuat sebuah tepukan ringan jatuh di kepalamu.

Tentu saja, Mark pelakunya. Pemuda itu bahkan nyaris selesai dengan tugasnya saat kamu masih berkutat dengan buku sialan ini. Kepalamu terkulai lemah di atas buku yang terbuka, bibirmu mencebik kesal manakala Mark tersenyum lembut tanpa mengalihkan tatapannya dari kertas yang bertebaran di hadapannya. Tangan kirinya sibuk mengelusi kepalamu sedangkan tangan kanannya menulis sesuatu—materi yang didapatnya dari buku. Suasana perpustakaan setelah makan siang kali ini begitu tenang, tidak terlalu banyak pengunjung. Suhu ruangan yang dingin serta usapan lembut Mark di kepalamu membuat kelopak matamu nyaris tertutup sempurna jika saja manusia paling menyebalkan di muka Bumi tidak muncul secara tiba-tiba sembari menepuk bahumu dengan buku tebal di tangannya.

"Bisakah kamu datang dengan normal?"

Chan tertawa mengejek selagi Yeri memberikkan tatapan penuh permohonan maaf, gadis itu bahkan segera menjentikkan jarinya di kening Chan. Membuat si pemuda merintih perih seraya mengusap keningnya yang memerah. Dua manusia itu duduk di hadapanmu dan Mark dengan beberapa buku juga tas yang tersampir di bahu masing-masing.

"Kelasmu sudah selesai?" tanya Chan saat Mark tidak juga mengalihkan tatapannya dari kertas, namun masih mengelus kepalamu lembut.

"Hm," jawab Mark seadanya.

Chan melirikmu yang kini kembali memejamkan mata dan mengubah posisi kepalamu menghadap ke arah Mark. Pergerakanmu membuat pergerakan tangannya di kepalamu berhenti sejenak sebelum menggeser kursinya lebih dekat dan kembali mengusap kepalamu lembut.

"Hei Nona Perbintangan," Chan menyentuh lenganmu ringan, "ini bukan tempat untuk berpetualang di mimpi, kamu tahu?"

"Berisik!" kamu mendesis seraya menatap Chan tajam dari balik lipatan tangan.

Chan mengernyit. "Kekasihmu sedang mengalami Red Days?"

Bukannya menjawab, Mark justru terkekeh dan melirik Chan sekilas. "Diam saja atau kamu akan dijadikan bahan penelitian olehnya."

"Oh menyeramkan," balas Chan datar.

Yeri yang sejak tadi hanya memperhatikan kemudian angkat suara, "Kamu sakit, (Y/n)?"

[Constellation Series] | Comet - Mark VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang