Diary// 7

17 2 0
                                    

Dear Diary......

Aku sudah terbiasa menerima luka seperti ini dari orang - oranf yang kusayang. Tapi kenapa saat ini lukanya terasa sangat menyakitkan?

Yaa mungkin aku menyerah, ada saatnya aku berhenti untuk mengistirahatkan tubuhku dan pikiranku sejenak dari orang yang tidak mempedulikanku lagi.

Apa ini akhirnya?
Aku juga tidak tahu. Tapi jika memang Tuhan berkata lainnya kita pasti akan bersama lagi bagaimanapun caranya. Tapi jika memang takdirnya kita tidak bersama ya aku bisa apa selain diam dan mengikuti jalan yang sudah ditentukan oleh-Nya:)

Akhirnya pada saat ini pun aku melepasmu. Membiarkanmu bahagia dengan dia yang kamu cintai. Melihat senyummu dari kejauhan. Dan berharap suatu hari nanti kamu akan memahami bahwa sesungguhnya aku masih mencintaimu..

Yaa sekarang aku sadar. Aku perlu beristirahat dari ketidak pastian yang menyakitkan ini. Tidak selamanya aku harus terus mencoba dan berkorban untukmu. Diriku sendiripun perlu aku jaga. Diriku sendiripun perlu aku sayangi.

Jujur aku merasa ada yang hilang ketika pada akhirnya aku berhenti dan memilih jalan yang berlawan arah darimu sendirian.
Kupikir masih ada hal lain yang harus kita selesaikan masing - masing. Ada yang harus terlebih dahulu dijalani. Meski aku tidak dapat berjanji kamu akan paham maksudku ini.
Jalanku masih panjang, jalanmu juga. Ada masa depan yang harus kita perjuangkan dari pada hubungan tidak jelas ini. Kuharap dirimu mengerti. Entah kapan..
Izinkan aku pamit untuk menjalani kehidupanku sendiri dulu. Setidaknya sudah ada salam perpisahan yang aku ucapkan sebelum kita saling melangkah kearah yang berlawanan.
Terimakasih untuk segalanya dan selamat tinggal impian:).

-Afzi.vy

27 Maret 2019
22:49 WIB

My Diary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang