Haiiii I'm comeback hehehe. Maaf ya kalo tulisan aku ga bagus, ini pertama kalinya aku buat cerita dan di publis. Makasih yang udah baca, jgn lupa setelah baca klik bintang dan komen yaaaaa.
Lilyna POV
Aku melihat kearah jam, dan aku bersiap-siap untuk pulang karna shift ku telah selesai. Aku mengganti baju ku.
"El, aku pulang dulu ya..." ujar ku sambil berjalan kearah luar cafe. "Oh yaa Na, hati-hati" ujarnya sambil tersenyum. Aku berjalan kearah luar dan sial. Dia Kim Taehyung benar-benar menunggu ku,mau apa dia sebenarnya? Ah masa bodoh itu bukan urusan ku.
Aku berjalan melewatinya yang sedang bersender dimobilnya yang mewah itu. "Heiii... Jangan pura-pura seperti tidak melihat ku" ujarnya sinis. Aishhh aku membalikkan badan "Untuk apa aku harus melihat mu?" ujar ku santai sambil membalikkan badan dan langsung berjalan santai, dia mengikutiku dan langsung menarik ku untuk masuk kedalam mobilnya. Dan melajukan mobilnya, ntah lah dia mau membawa ku kemana.
"Hei apa maksud mu? Aku tidak memiliki urusan dengan mu, jadi cepat turun kan aku" seru ku, tapi ya kalian tahu kalau manusia sialan sepertinya tidak akan mendengarkan ocehan ku ini melainkan dia membesarkan volume radio di mobilnya ini.
"Sudah lah diam, aku tidak ingin mendengar ocehan mu itu. Aku hanya ingin membuat perhitungan dengan mu" ucapnya dan jangan lupa dengan smirk menjijikkan nya itu. Cihh aku bahkan bingung kenapa para gadis sangat mengidolakan dirinya? Liat dia bahkan hanya seorang bajingan didepan ku.Aku sampai disebuah rumah mewah yang aku fikir hanya ada di cerita dongeng saja. But, it's so real. Aku bahkan sampai tidak berkedip sama sekali, ya kalian boleh berkata bahwa aku norak atau sebagainya tapi ini sungguh diluar ekspestasi ku.
Taehyung POV
Aku sengaja membawanya kerumah ku, karna aku ingin memberi dirinya pelajaran. Aku sudah memanggil dirinya sampai 3 kali bahkan lebih dan aku rasa ini yang terakhir "Heiii gadis bodoh! Apa kau tidak ingin turun hah? " ujarku keras dan aku rasa dia baru tersadar karna dia sedang melamun. Cih gadis miskin yang angkuh. Aku turun dari mobil dan langsung membuka pintu rumah ku ini, baru kali ini aku membawa gadis kerumah ku. Aku hanya mengajak gadis-gadis ku ke apartemen ku, aku tidak pernah mau memberitahukan tempat tinggal ku yang ini. Nana mengikuti ku dari belakang dan aku bisa lihat betapa takjubnya dia dengan rumah megah ku ini, tapi percuma saja rumah mewah tanpa ada kebahagian cih.
"Aku mau kekamar ku, kau bisa tunggu disini atau ingin ikut dengan ku " ujar ku dengan menunjukkan smirk ku. " Tidak aku akan tunggu disini sambil melihat-lihat" ujar nya.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, aku kembali turun dan memberinya segelas air yang aku ambil dari dapur. Tapi, aku tidak melihat gadis itu disini dimana dia. Aku mengelilingi semua ruangan dan aku melihat pintu ruang keluarga ku terbuka, aihh untuk apa dia kesana.
"Hei untuk apa kau kesini, aku bilang kan tunggu disana" kesal ku dan itu cukup mengagetkan dirinya aku bahkan langsung menarik tangannya dengan kasar dan membantingnya disofa. " Apa kau tidak bisa memperlakukan tamu dengan benar hah? Kau yang membawa ku kesini dan kau kasar terhadap ku? " ujarnya kesal dan langsung berdiri. " Aku hanya menyuruh mu untuk tunggu tidak untuk melihat apapun apa lagi keruangan itu! " ujarku tak kalah kesal. "Terserah aku ingin pergi saja" ujarnya langsung berjalan. "Hei aku mengajak mu kesini untuk berbicara, bukan untuk membuat ku kesal" aku menarik tangannya kasar dan menjatuhkannya lagi disofa. "Ah sakit, ini perih keparat! " rintihnya.
"Apa yang ingin kau bicarakan cepat lah aku tidak memiliki waktu" ujarnya cepat."Okay, baiklah aku hanya kesal kau tidak ingin berterimakasih padaku begitu? Dengan semua hal yang aku lakukan? " ujar ku to the point. "Terima kasih? Atas semua hal? Memangnya apa yang kau berikan padaku? Kau hanya memberikan tumpangan tidak lebih bukan? Itu juga aku tidak menyuruhmu untuk melakukan nya" ujarnya sinis. Benar-benar mengesalkan gadis satu ini.
"Apa kau tau siapa yang membayar uang semester mu itu hah? Aku tidak ingin mengungkit nya hanya saja kau sangat mengesalkan" ujar ku. " Apa? Apa kau bilang? " ujar nya dengan tatapan kaget. "Apa kau tidak percaya? Aku bisa memberikan bukti transfer nya padamu, ini lihat" aku membuka ponsel ku dan memberikan padanya. Dia terkejut sekali dan menundukan kepalanya. " Aku akan mengembalikan nya" ujarnya percaya diri "Dan terima kasih " ujarnya berdiri dan ingin bergegas pergi. Aku bisa lihat keangkuhan nya mulai luntur, dia terlihat sedih. Aku tidak bermaksud seperti itu, ah untuk apa aku memikirkan dirinya. "Kapan kau akan mengembalikan nya? Apa minggu depan? Atau kapan? " ujar ku yang membuat nya berhenti seketika.
"Aku... Aku tidak memiliki nya sekarang, tapi secepatnya akan aku ganti. Aku permisi" ujarnya lesu sambil berjalan kearah luar. "Kau tidak perlu mengembalikan uang nya. Tapi kau hanya perlu bekerja untuk ku. Dirumah ini tentunya" ujarku
"Maksud mu? " ujarnya gugup. Aku tau dia pasti berfikir yang aneh-aneh. "Tenang saja kau tidak perlu takut, lagi pula aku tidak tertarik dengan dirimu. Aku hanya ingin kau merawat rumah ku ini, dan tentu saja menemani ku disini. Rumah ini sungguh sunyi hanya ada aku dengan para pembantu" ujar ku tersenyum. "Oh okay baiklah, aku akan melakukan nya besok" ujarnya sambil berjalan. "Tunggu aku akan mengantarkan mu pulang" ujarku tersenyum dan aku mengajaknya untuk pulang.Autor POV
Hanya ada kesunyian diantara mereka didalam mobil. "Na, maaf kan aku apa tangan mu sakit?" ujar taehyung tidak enak. Bagaimana pun dia adalah lelaki dan dia setidaknya harus meminta maaf atas kesalahannya. "Oh ini? Tidak apa, nanti akan baikan sendiri " ujar Nana dengan senyum tulusnya. Taehyung memperhatikan Nana karna belum pernah melihat gadis angkuh satu ini tersenyum seperti itu. Taehyung belum pernah tersenyum dan merasakan ini sebelumnya. Hei sadarlah ini bukan tujuanmu untuk dekat dengannya.
Jan lupa vote and comment yaaa gaiss makasihhh 😘😊💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You Come Back? Kang Daniel
Fanfiction"Bajingan! " itu kata terakhir yang aku ucapkan 2 tahun yang lalu kepada seseorang yang aku cintai dia bernama Kang Daniel. Memori itu terus terulang setelah kejadian itu. Dia adalah lelaki yang ku cintai sekaligus yang aku benci. "Untuk apa dia d...