Two

30 4 0
                                    

Keesokannya, seperti biasa mimpi sialan itu kembali. Brengsek. Aku bangun dan langsung merapihkan tempat tidur ku, setelah rapih aku bergegas ke kamar mandi untuk berendam dengan aroma terapi mungkin itu dapat membantu ku untuk lebih baik dipagi hari ini.

Setelah bersiap aku keluar dari apartemen karna aku ada kelas pagi, dan mungkin nasib sial sedang berada padaku. Yaaa, hujan turun saat deras dipagi hari ini. Apa aku harus menerobos hujan? Tapi aku tidak ingin mati kedinginan, aku merapatkan jaket ku agar penyakit sialan itu tidak menyerangku dan aku fikir ini sedikit membantu.

Saat aku menunggu hujan reda ada mobil silver yang berhenti didepan ku, kemudian pengemudinya membukakan kaca " Apa kau masih mau disana sampai kelas selesai? " oh sial ternyata dia playboy terkenal di kampus ku dan dia satu jurusan bersama ku namanya Kim Taehyung.

Aku menatapnya jengah " Iya sepertinya" ujar ku sarkatis aku mendengus dan membuang muka dengan asal.
"Oke baiklah kalau kau tidak ingin menumpang dengan ku dan sampai diwaktu yang tepat, aku rasa kalau kau datang terlambat aku jamin kau akan mendapatkan kesialan yang lebih daripada satu mobil dengan ku" ujarnya dengan wajah yang bisa kalian tebak dia memberikan smirknya terhadap ku.  Sial, kau fikir kau ini siapa hah? Tapi aku fikir benar juga ucapan nya. Persetan dengan ego ku ini, yang jelas aku harus sampai kelas tepat waktu sebelum dosen yg bermulut menusuk itu masuk ya siapa lagi kalau bukan Kang Guanlin.
"Jadi bagaimana hah? Apa kau mau ikut? " ujarnya.  "Hm ya aku ikut" ujar ku,  "Ya sudah masuk" ujarnya dengan raut senang.

Tidak ada pembicaraan didalam mobil sepanjang perjalanan ke kampus. "Ayo turun" ujarnya. "Hm ya"  ujarku langsung membuka pintu dan membantingnya dengan keras.

Aku berjalan cepat dengan langkah terburu-buru. Dan dia ada tepat dibelakang ku " Cih dasar gadis tidak tau terima kasih" ujarnya sarkas, aku diam dan enggan untuk menjawab ucapannya itu.
Aku sampai dikelas tepat waktu dan duduk di kursi 3 dari belakang karna hanya itu yang tersisa aku duduk dan mengeluarkan buku catatan ku siap untu mendengarkan dosen itu.

Ohh betapa sialnya aku hari ini, manusia playboy itu duduk tepat disebelahku dan mengeluarkan smirk nya. "Tidak ada bangku lain jadi jangan mencoba untuk mengusirku" ujarnya sebelum aku mengeluarkan perintah agar dia mau pindah dari tempat ku. " Aku juga tidak berminat duduk sebangku dengan gadis macam kau yang kaku dan tidak bisa mengucapkan terima kasih" ujarnya sinis
"Ya terimakasih, tapi bukannya kau yang menyuruh ku untuk ikut dengan mu hah?" ujar ku dengan penuh penekanan.
Cih apa ini pria yang banyak disukai oleh para gadis di kampus ini? Aku bahkan tidak tertarik sama sekali padanya sekalipun memiliki muka seperti malaikat tetapi memiliki sifat seperti iblis. Fikir ku

Dan dia diam saja tidak menjawab pertanyaan ku lagi, dosen itu masuk dan menjelaskan tentang mengetahui cara melihat perilaku dari mimik muka seseorang. Aku mendengarkan dengan seksama.

Kelas selesai dan aku merapihkan buku catatan ku. Karna aku hanya memiliki satu kelas hari ini jadi aku akan bergegas ke cafe tempat aku bekerja.

Cafe

Aku bekerja dengan santai seperti biasa dan samuel belum datang juga.
Setelah aku mengantarkan makanan pada meja nomor 7 aku kembali dan aku liat samuel sudah datang dengan senyum sumringahnya " Hai na, tebak aku sekarang kenapa? " ujarnya dengan senang.
"Oh hah? Kau sedang mendapatkan nilai yang bagus?" ujarku asal.
"Aku akan pergi berkencan dengan Sejeong" tetap dengan senyumnya itu.
Ohh ternyata karna itu aku turut senang mendengar nya. Aku tersenyum dan dia memeluk ku dengan erat dan langsung melepas kan nya karna mendengar suara lonceng tanda ada pelanggan yang baru masuk.

Kim Taehyung POV

Aku lelah seharian ini menemani pacar kesekian ku itu berbelanja dan itu cukup memuakkan. Aku melihat Cafe dipinggir jalan dan aku fikir akan makan disana.

Saat membuka pintu cafe itu hal pertama yang aku lihat si gadis yang tidak tau terima kasih itu sedang berpelukan. Cih aku kesal melihatnya, tapi kenapa aku harus kesal lagi pula dia siapa hah? Hanya gadis kaku yang tidak dapat ku ajak bersenang senang.

Calm down. Bicaraku pada diri sendiri. Aku duduk di dikursi dan langsung dihampiri oleh gadis itu
" Permisi, anda memesan apa tuan? " ujarnya sambil menatap buku dan memegang pulpennya. Aku rasa dia belum melihat siapa yang dia tanyai. "Aku pesan nasi goreng dan jus jeruk saja" ujar ku sambil tersenyum dan sekarang aku jamin dia akan langsung melihat dengan tajam ke arah ku. Well, benar saja. "Kau? " ujarnya dengan nada tidak sukanya dan jangan lupakan tatapan membunuhnya itu. Aku akui dia memang cantik tapi kalau dia terus seperti ini siapa yang mau dekat dengan dia? Ahh masa bodo knpa aku harus memikirkan itu. "Iya kenapa? Apa kau kaget? Dan jangan harap kau bisa mengusir ku lagi karna disini aku adalah raja mu bukan?" ujar ku dengan dingin. "Cih, ya baiklah pesanan mu akan datang nanti" ujarnya sambil membalikkan badan dan buru-buru meninggalkan meja ku.

Aku memantau nya, dia bahkan bisa tersenyum dengan ramah pada pelanggan lain tetapi dengan ku dia bahkan seperti monster yang akan menerkam siapapun. Tanpa aku sadar pesanan ku sudah datang di antar oleh laki-laki yang memeluk nana tadi. "Hei, apa aku boleh bertanya pada mu?" tanya ku dan itu membuatnya bingung.  "Iya apa ada yang bisa aku bantu?" ujarnya. "Well, nana itu pacar mu? " dia memandang ku penuh selidik tapi langsung berubah dan bilang "Bukan dia hanya teman ku bekerja saja, memangnya ada apa? " ujarnya penuh tanya.  "Ah.. Itu aku... Hanya ingin tahu saja" sial bahkan aku sampai gelagapan seperti ini hanya dengan menjawab pertanyaan seperti itu saja.

Lilyna POV
Aku sangat risih karna dia ada disini dan dia selalu melihat kemana pun aku bergerak seolah-olah aku ini peliharaan nya saja. Aku muak sekali sekarang, aku ingin bicara padanya sekarang tapi langkah ku terhenti saar melihat dia bicara pada el. Cih, untuk apa dia bicara kenapa tidak langsung makan selesai dan membayar lalu pergi saja. Aku kembali melayani beberapa pelanggan lagi dan aku melihatnya sudah ingin pergi dari tempat nya.

Saat aku berjalan dan berpapasan dengan nya. Ia bilang "Aku menunggu mu sampai kau selesai shift mu, karna aku harus membuat perhitungan dengan mu" dan itu terngiang dikepala ku. Sial mau apalagi dia

Why You Come Back? Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang