Seekor kambing sedang mengendus rumput di galengan kebun. Hidungnya mendadak gatal. Dia bersin-bersin,
“Hesh sh shuwww. Hesh shuuuwww.”
Ternyata, ada sesuatu terlontar dari lubang hidungnya. Si kambing ternganga-nganga sesaat, lalu bertanya pada makhluk mungil di hadapannya,
"Kau tidak apa-apa?”
“Ya, untunglah.” jawab cacing. "Aku baru saja menelusuri terowongan yang tiba-tiba muncul saat aku menyembul dari tanah, tapi ada angin basah melemparku.”
“Haduh, itu bukan terowongan, tapi lubang hidungku. Pantesan aku bersin.”
“Oh, aku minta maaf ya.”
Si kambing mengembik tanda menjawab iya. Lalu dia mengamati si cacing lebih seksama.
“Apa kau punya lubang hidung?”
"Seluruh tubuhku hidung semua.”
“Haa, terus matamu sebelah mana?”
“Aku tak punya mata, tapi aku bisa melihatmu.”
“Haa, tak punya mata, badanmu hidung semua. Bagaimana kau hidup?”
“Entahlah. Aku bahkan juga tidak punya gigi sepertimu.”
Si kambing terdiam. Hening.
“Apa kau mengantuk?” Si cacing tidak mengerti kenapa si kambing diam saja.
“Tidak."
"Apa kau ingin sesuatu?"
"Iya. Aku ingin berteman denganmu."
"Namaku Cacu."
"Namaku Kakam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Drakula & Dewa Kegelapan
HorrorDrakula lapar dan sudah tidak tersedia manusia untuk dimakan, jadi dia minta makan pada Dewa Kegelapan. Sayang sang Dewa Kegelapan sudah berubah.