Guru, teman-teman dan aku sedang duduk-duduk ngobrol di luar ruangan. Sebentar kemudian aku jadi sibuk mengamati seekor kupu-kupu yang terbang kian kemari di jendela kaca. Teman-teman yang duduk sederet denganku tidak mempedulikan itu, tapi guruku yang duduk persis di depanku dan membelakangi jendela kaca, tahu apa yang mencuri perhatianku. Dia kemudian masuk ke ruangan dan menangkap kupu-kupu itu. Aku tidak mengerti mengapa dia tiba-tiba berbuat itu. Kukira dia akan memberikan itu kepadaku, tapi ternyata salah. Dia melepaskan kupu-kupu itu ke udara dan berkata,
“Sebenarnya kupu-kupu itu ingin terbang, tapi terperangkap di jendela yang bening, jadi tidak menemukan jalan.”
Aku terkejut dan kemudian berpikir. Rupanya aku telah salah paham terhadap binatang itu. Kukira si kupu-kupu justru senang saat berada di jendela: terbang pendek-pendek dan hinggap kesana kemari di jendela kaca dan tidak ingin pergi.
Betapa indah pelajaran ini buatku. Hal-hal, yang kuanggap sebagai sesuatu yang baik selama ini, namun demikian tidak selalu begitu. Aku perlu memandang dari sisi lain. Juga…, seperti yang dilakukan guruku terhadap si kupu-kupu, di dalam hidup ini aku harus ingat untuk melayani makhluk lain: manusia, hewan dan tumbuhan, karena pelayanan sekecil apapun menyebabkan kebebasan dan keberuntungan satu sama lain.
SELAMAT HARI GURU!
KAMU SEDANG MEMBACA
Drakula & Dewa Kegelapan
HorreurDrakula lapar dan sudah tidak tersedia manusia untuk dimakan, jadi dia minta makan pada Dewa Kegelapan. Sayang sang Dewa Kegelapan sudah berubah.