Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dalam sebuah selimut hangat dan nyaman. Sepasang manusia masih sibuk mengarungi dunia mimpi dalam pelukan masing – masing ditemani cuacana dingin bulan Desember.
Yang kecil lebih dulu merasa terganggu oleh bunyi alarm. Meskipun masih betah bergumul dibawah selimut tapi bisingnya Alarm membuatnya terpaksa menghentikan aktifitas ternyaman mereka.
"eughh" lenguhan serak itu mulai terdengar.
Sambil meregangkan badannya, yang lebih kecil meraih hp nya.
"jam 5 kurang" ucapnya pelan setelah mengecek angka yang menunjukkan waktu pada lockscreen ponselnya dengan seksama.
Kemudian nguapan lebar terdengar dari sosok yang masih tertidur disampingnya.
Yang Jeongin, pemuda yang lebih kecil, melirik gumpalan daging disamping nya yang mulai meregangkan badannya menyusul Jeongin.
Cup.
Sebuah kecupan singkat mendarat di atas daging pipinya yang empuk.
"good morning sunshine" sapa suara berat itu mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping sang kekasih.
Seolah tak rela kalau pelukan itu segera berakhir.
"morning apa? udah sore Ahjussi" ucap yang lebih muda sambil meletakkan kembali ponselnya.
Yang lebih tua mengangkat kepalanya untuk memastikan perkataan sang kekasih lewat kaca jendela bening yang ada di kamar tersebut.
"oh iyaa, good afternoon sunshine" ralatnya, lengkap dengan ciuman di pipi.
"iih, ayo bangun Ahjussi, aku laper mau makan"
Tubuh bongsor berotot milik Hyunjin di goyang pelan oleh Jeongin.
Cowok yang rambutnya sedikit berantakan itu juga berusaha menarik tangan Hyunjin agar duduk tapi hasilnya nihil, tubuh yang setiap week-end masuk gym itu tentu tidak sepadan dengan otot Jeongin yang terbentuk dari batagor, cilok dan seblak itu.
"mau makan apa hm, sayangku?" Hyunjin akhirnya bangun terus meletakkan kepalanya di atas bahu telanjang milik Jeongin.
Ya, keduanya sekarang memang telanjang tapi cuma bagian atas kok, bagian bawah aman masih ada bungkusnya wkwkwk.
"kulit kamu kok makin alus sih sayang, kamu pakai sabun apa?" tanya Hyunjin yang terus membubuhi bahu sempit Jeongin dengan kecupan - kecupan ringan.
