📍Rindu Yang Tersampaikan

18 10 1
                                    

Rindu ialah mereka dikala malam.Tentang terang yang tak pernah padam.Selalu bersama meski ada gurat kecewa.Menjadi candu bagi sebuah temu.Demikian juga serupa rasa yang tak pernah mati meski dibunuh berkali kali.Rindu ini masih hidup.Tumbuh bersemai hingga meranggas di dada setiap penikmatnya.Tak habis meski sering gugur satu demi satu.Tak juga dingin meski terus menerus terkena terpaan angin.Menahan untuk tetap berdiri tanpa pernah berpikir untuk pergi.Perihal indah yang enggan bersua kata sudah.Meski terkadang menikam rasa dengan begitu kejam.Tapi tak apa,karna pesonanya tetap sama.Menuntun untuk kembali pulang dan tetap bertahan dalam rasa kesepian bahkan saat menikmati kebersamaan.Rindu ini masih sama seperti yang dulu.Bedanya,rindu ini akan segera terobati.

****
3rd Person Point Of View

Hari ini adalah hari sial bagi Sheira. Hanya karna ia terlambat 2 menit,ia dihukum oleh Bu Intan.Dan disinilah ia sekarang.Dibawah teriknya sinar matahari pagi,Sheira hormat kepada sang merah putih di Lapangan upacara.Untung saja Bu Intan hanya menghukumnya sampai jam istirahat.Jika dihukum seperti itu seharian penuh,Sheira jamin ia pasti akan gosong.Kan gak lucu.Apa kata orang nanti kalo liat Sheira yang dekil padahal udah gak ketemu cukup lama?rusak donk ntar imagenya.

Sebenarnya Sheira sudah bangun pagi sekali untuk persiapan sekolah.Mungkin karna hari pertama dan ia pun berencana mengejutkan sahabat nya,Sheira terlalu bersemangat hingga ia lupa ini adalah hari Rabu.Disepanjang perjalanan ia heran dengan murid murid SMA yang satu sekolah dengannya menggunakan seragam yang berbeda.Ternyata Sheira memakai seragam putih abu abunya padahal seharusnya ia memakai seragam khusus sekolah.Alhasil,Sheira kembali ke Rumah dengan terburu buru.Saat akan berangkat jam sudah menunjukkan jam 07.05.Padahal bel masuk sekolahnya jam 07.15.dengan kecepatan penuh,Sheira mengendarai motornya dengan kecepatan penuh.Tepat saat ia sampai digerbang sekolah,gerbang tersebut telah ditutup dan Sheira telat 2 menit.Benar benar hari sialnya.

***

Bel istirahat berbunyi dari 4 menit yang lalu tetapi Sheira tak juga beranjak dari tempatnya.Sebenarnya untuk seorang badgirl kesayangan guru seperti dirinya,Sheira bisa saja langsung pergi.Tapi ia tahu sedang berhadapan dengan siapa.Lebih baik ia menunggu Bu Intan dari pada pergi tanpa pamit dan mungkin akan membuatnya dihukum lagi.Walaupun Sheira rindu dihukum juga namun sebaiknya tidak untuk hari ini.Ia akan menjalankan rencananya.

PernahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang