Typo bertebaran
~~~~~~~~~••••••~~~~~~~~
'SMA REGANTARA'
Nama yang terpajang di atas gerbang sekolahannya. Sekolahan baru lebih tepatnya untuk sosok perempuan yang sangat manis ini. Siapa lagi kalau bukan
Devira Agatha
Cewek yang manis dengan lesung pipi dikedua pipinya yang menambah kesan imut bagi orang yang pertama kali melihatnya.
Devira bukan sosok yang ingin dikenal banyak orang. Tapi dengan mukanya yang sangat sempurna itu dia tidak bisa mengharapkan lebih untuk kesukaannya itu.
Apa lagi dia termasuk jejeran anak yang pintar disekolah nya dulu.
"Semoga gue betah" kata Devira sambil melihat sekolahan barunya. Dia berjalan di koridor dan mencari letak ruang kepala sekolah atau ruang tata usaha yang ada.
"Dimana lagi nih ruang kepala sekolah, elah" keluh Devira yang masih mengelilingi sekolahan itu.
Tet...tet..
"La udah masuk aja lagi, waduh ini mana lagi ruangannya" gelisah Devina yang tidak kunjung menemukan apa yang dia cari.
Tap tap tap
Suara sepatu yang bertemu dengan lantai. Sosok yang sangat tampan ini berjalan menuju kelasnya dengan santai walau bel sudah berbunyi.
Gila santet amat tuh cowok, gak takut marahi guru apa ya, kan udah bel dari tadi Batin Devira
Tak urung Devira tetap menghampiri cowok itu. Nanya gak papa kali ya tanya Devira kepada dirinya sendiri.
"Permisi boleh tau ruang kepala sekolah dimana?"
Devira sebisa mungkin mendapatkan jawaban dari cowok itu.
Bukanya menjawab cowok itu hanya melihatnya saja tanpa niat menjawab pertanyaannya.
"Plis, gue anak baru. Gue udah muter-muter nyariin tapi gak ketemu" melas Devira kepada cowok itu
"Lantai 3"
cowok itu langsung melenggang pergi tanpa memedulikan Devira.
"Dosa gak sih ngatain orang? Terus kalo gue udah kelantai 3 ngapain? Nyari lagi kan gue, gak guna gue nanya ampun dah"
Sambil menggerutu tidak jelas Devira tetap melenggang pergi ke lantai 3 yang katanya ada ruang kepala sekolah.
Akhirnya ketemu juga batin Devira ketika menemukan ruangan yang atasnya tertulis 'ruang kepala sekolah'
"Permisi" salam Devira sopan sebelum masuk ke ruang kepala sekolah.
"Ah ya silahkan masuk" jawab orang dari dalam ruangan.
"Maaf pak saya mengganggu,saya murit baru. Saya ingin tau saya berada dikelas mana"
"Oh Devira Agatha ya? Kamu berada dikelas 11 IPA 1 mari saya antar"
Setelah mengatakan itu kepala sekolah yang diketahui namanya pak Agus itu berjalan keluar diikuti Devira dibelakangnya.
Setelah Samapi didepan pintu yang tertulis 11 IPA 1 diatas pintu.
"Nah ini kelas mu, ayo masuk"
Ajak Pak Agus memasuki kelas barunya. Yang tadinya suasana sedikit ramai tiba-tiba senyap ketika Pak Agus memasuki kelas.
"Baik anak-anak kalian punya teman baru dikelas ini, silahkan kenalkan dirimu" kata Pak Agus
"Hai temen-temen, perkenalkan namaku Devira Agatha, kalian bisa panggil aku Devi atau Vira makasih"
Setelah memperkenalkan diri Devira menutup perkenalannya dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipinya.
"Ok, ada yang mau tanya?" Tanya Pak Agus kepada semua murit kelas 11 IPA 1
Vira udah punya pacar belum?
Vira bagi id nya dong
Devi kok cantik banget sih mau gak jadi pacar aa
Halah sok banget deh tuh cewek
Centil banget
"Sudah sudah tenang, Devira kamu bisa duduk di sana"
Kata Pak Agus sambil menunjukkan bangku nomer 3 dari depan dekat jendela.
"Baik, makasih pak"
Devi berjalan kearah bangku yang ditunjukan oleh Pak Agus tadi.
"Ya sudah saya tinggal, jangan ada yang berisik." Pamit Pak Agus
"Iya pak" jawab siswa kelas itu.
Devira duduk dekat jendela entah mengapa iya suka duduk didekat jendela.
Dilihat-lihat teman sebangkunya belum muncul, karena dibankunnya hanya ada tasnya saja.
"Siapa Lo"
Devira tersentak ketika mendengar suara itu.
"Ngapain Lo duduk disampingnya gue"
Devira memandang orang itu. Intonasinya sangat datar dan jangan lupakan mukanya.
"Gue anak baru, tadi kata Pak Agus gue disuruh duduk sini,"
Setelah mendapat jawaban itu orang itu langsung duduk tanpa membuka pembicaraan lagi.
"Kita belum kenalan gue Devira Agatha Lo bisa panggil gue Vira dan Lo?"
Kata Devira berinisiatif membuat pembicaraan antara dia dan cowok yang tadi pagi ia tanyakan letak ruang kepala sekolah.
Ya orang itu adalah orang yang ia temu tadi.
Cowok itu hanya melirik Devira tidak minat atas omongannya itu.
Devira hanya bisa menghela nafas ketika ia tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaannya itu.
"Gerland"
Tiba-tiba cowok itu menyebutkan namanya dan kembali fokus pada handphone-nya.
Guru pun masuk mengajar pelajaran Fisika.
Telah satu setengah jam berkutat dengan rumus Fisika yang menguras tenaga akhirnya bel istirahat berbunyi dengan indah ditelinga siswa-siswi yang sedang kelaparan dan mati bosan.
Next nggak? Btw cerita ini aku slow updet soalnya aku mikir sekolah sama ngerevisi cerita pertama sorry:((
Tapi,,,de usahain kok updet terus:)
Vote and commen yaaa
Biar de semangat nulis makasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIRA
Teen Fictionsemua rahasia ku kututup rapat-rapat. ketenangan hilang karena kecerobohanku. sosok laki-laki yang tidak aku bayangkan memasuki duniaku. dia laki-laki yang kasar dan pemaksa. entah kapan atau bagaimana dia mengetahui semua rahasia yang sudah ku tutu...