Part 1

117 13 2
                                    


Big Hit High School

Musim semi kali ini membuat cuaca begitu segar dan membuat sekolah itu nampak lebih teduh. Banyak murid yang berlalu lalang dan menjalankan aktifitas mereka masing-masing, duduk didalam kelas, membaca buku dan bergosip.

Sebuah motor sport memasuki arena parkiran yang ada dalam halaman sekolah itu dan diikuti beberapa motor di belakangnya. Mereka memarkir asal motor mereka dan 3 orang namja itu, meskipun bel telah berbunyi mereka dengan tenangnya mengobrol duduk diatas motor mereka masing-masing. Mereka menunggu seseorang yang kini telah berjalan menghampiri mereka, Namja berkaca mata itu sedikit takut-takut untuk mendekati mereka.

"Yaak! Cepat! Aish kenapa kau lama sekali?" Seorang namja mendekati namja berkacamata itu.

"Kau tau kenapa kami menunggumu?" tanya namja bersuara berat itu dan namja berkaca mata itu menggeleng tak mengerti.

"Cih... Kau benar-benar tak tau? Sepertinya kita harus menghajarnya lebih dulu agar dia mengingat semuanya, Hyung," cibir seorang namja yang terlihat muda diantara ketiga namja itu.

"A-ada a-pa se-sebenarnya, su-sungguh a-aku be-benar tak tau kesalahanku." Karena begitu ketakutan membuat namja berkecamata itu berkata dengan terbata-bata.

"Kesalahanmu adalah kau tak mau mengerjakan tugas ku dan berani sekali kau melaporkanku ke Jung Songsaenim," kata namja yang lebih mudah itu.

"Jadi, ikut kami sekarang." namja bersuara berat itu menggandeng paksa namja pemakai kacamata.

BRAKKK....

Namja berkaca mata itu jatuh tersungkur ketika dua namja itu mendorongnya dengan keras. Namja itu merintih kesakitan ketika punggungnya yang membentur tembok.

"Mianhae, Jimin-ssi aku benar-benar tak melaporkanmu kepada Jung Songsaenim sungguh," kata namja berkacamata itu sambil memegangi punggungnya.

"Apa?! Kau masih mau mengelak eoh? Berdirilah!" perintah namja yang bernama Jimin itu. Namja berkacamata itu berdiri menuruti perintah Jimin.

"Hyung, Bereskan dia!" perintah Jimin kepada dua Hyungnya dan di sambut seringaian keduanya.

"Hobi, kita akan bersenang-senang hari ini," kata namja bersuara berat itu.

"Namjoon-ah, kita mulai dari mana?" tanya Hoseok, sedangkan namja berkacamata itu sudah gemetaran dibuatnya.

Kedua namja itu memukulnya bertubi-tubi pada bagian perut dan mukanya, sedangkan Jimin menatapnya senang. Namja ini seperti sedang melihat tontonan yang sangat menarik sebuah film action yang benar-benar nyata.

"Jimin-ah... Jimin-ah." Seorang namja berlari dan berhenti dihadapan Jimin dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Waeyo? Kenapa kau seperti ini Woon?" Jimin heran melihat namja ini terlihat panik.

"Itu...," ia masih berusaha mengatur nafasnya.

"Itu apa?"

"Tae.. Taehyung." Pada akhirnya Sungwoon berhasil mengatakannya.

"Aish, katakan dengan jelas? Kenapa kau menyebut nama Bajingan itu?"

"Dia telah kembali," katanya ragu.

"APA? Brengsek, beraninya dia." Jimin mengepal tangannya kuat-kuat.

"Dan ku pastikan dia akan menetap disini sampai kelulusan nanti," lanjut Sungwoon.

"Shit!" Jimin meninjukan tangan kanannya dengan keras ke dinding dan membuat tangannya berdarah. Menyadari itu, Namjoon dan Hoseok mengentikan aktifitasnya memukuli namja berkacamata dan berjalan mendekati Jimin dan Sungwoon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BETWEEN US [MINYOON TAEGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang