Prolog

34 5 0
                                    

Hai,
Apakah kau mengenal ku?
Kalau tidak, mari kita berkenalan.
Biar ku beri tahu nama ku Lisa.
Kau tau apa yang sedang aku lakukan?
Menatap hujan yang membuat ku rindu pada sebuah masa.
Masa dimana aku dapat mengenalnya, dapat mengerti pengorbanan yang semestinya.
Sudah lama aku tak bertemu dengannya.
Ingin rasanya mengulang kembali cerita itu.
Sungguh, dia mampu membuat kenangan yang selalu teringat.
Aku jadi penasaran,
Sedang apakah dia?
Apakah masih mengingatku?
Mungkin jika mengingat, ia pasti mengingat.
Tapi apakah ia rindu denganku?
Aku harap, ia rindu denganku.
Sejak kelulusan SMA, aku tak lagi dengar kabar darinya.
Terakhir kami bertemu saat pengambilan ijazah.
Itu pun, ia sedang buru-buru jadi kami tak sempat mengobrol hanya sebatas tegur sapa.
Aku sempat kecewa dengan takdir yang memisahkan kami.
Tapi aku selalu yakin di balik perpisahan tersebut pastilah ada sebuah rahasia tersendiri.
Bukankah di setiap pertemuan selalu berhubungan dengan perpisahan?
Ah sudahlah, jika aku berbicara takdir kurasa tidak akan cukup untuk diselesaikan malam ini.
Mari kita nikmati alur saat ini, menyimpan kisah di masa lalu, dan menyiapkan diri untuk masa depan.
Meskipun waktu terus saja berjalan, namun rasa sayangku akan selalu terpatri untuknya.
Seikat rindu ku persembahkan untukmu, Anan Anggara yang menetap di hatiku.

Tertanda,

Lisa Adira

ANLIDISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang