; jauhin?

649 122 41
                                    

keributan selalu terjadi setiap pagi hari (terkecuali hari minggu:) di depan kelas jeongwoo tepatnya.

"hari ini giliran gue!"

ini nih si biang dari keributan yang sebenarnya bukan keributan, nggak lain dan nggak bukan watanabe haruto.

"senin sama selasa kemaren kan lo udah?"

doyoung membalas, cowok itu jawabnya dengan cukup sabar, soalnya dari tadi manusia bernama haruto itu benar-benar bikin emosi doyoung tertantang.

sebenarnya ada tiga cowok di depan kelas jeongwoo. siapa lagi sih kalo bukan haruto, doyoung sama yoonbin?

"gamau tau gue, pokoknya hari ini gue!"

tetep aja nggak mau kalah.

"ini bisa berhenti gak?"

yeongue dateng, cowok manis itu jengah, dari jeongwoo dateng sampe sekarang udah nggak ada di kelas lagi masih aja ribut.

"gyu, jeongwoo gue mana?" tanya haruto. gak tau aja sekarang matanya yeongue udah berapi-api, bukan apa apa ya, tapi yeongue nggak suka aja jeongwoo sama haruto.

"nggak ada!" jawab yeongue seadanya, kan jeongwoo emang udah nggak ada di kelas sejak lima menit lalu.

"loh kemana? lo ngibul ya?" tuduh haruto.

"apa untungnya gue ngibul?" tanya yeongue.

"cepetan jeongwoo kemana?" tanya haruto.

"perpus."

haruto ngangguk aja, sampai akhirnya dia nanya lagi. "sama siapa?"

"sama orang yang nggak ada di antara kalian."

"oh sama—eh, SAMA YOONBEN?" habis teriak, haruto langsung lari ke arah perpus yang letaknya jauh dari kelas jeongwoo.

doyoung mah diem aja, pas mau balik ke kelas si yeongue tiba-tiba ngomong. "lo ke kantin sana, jeongwoo sama kak yoonbin ada di kantin."

otomatis doyoung bingung dong, kok bisa di kantin? katanya di perpus.

"sekali-kali bohong nggak papa kan." jawab yeongue santai seolah tau kebingungan doyoung.

doyoung ngerti sekarang, cowok itu tersenyum ke yeongue lalu bergegas menyusul yoonbin dan jeongwoo di kantin.

setibanya di kantin, doyoung behenti sebentar sambil mengedarkan pandangannya nyari jeongwoo sama yoonbin, seperkian detik berikutnya, doyong kembali melangkah ke arah pojok kiri kantin.

"udah lama ya?" doyoung duduk di sebelah jeongwoo. "kenapa nggak ngode tadi?" tanya doyoung ke yoonbin.

yoonbin tertawa pelan. "tadi si yeongue nyuruh gue bawa jeongwoo ke kantin mumpung kalian debat, katanya nanti lo bakal nyusul juga."

doyoung noleh ke sampingnya, ngelihat jeongwoo yang asik makan, sampai nggak sadar ada doyoung di sebelahnya.

"enak banget ya, sampe nggak sadar aku di sini?" tanya doyoung, si jeongwoo mah ngangguk aja nggak peduli, doyoung mengintruksi yoonbin buat ngambilin tisu di dekat yoonbin, abis itu, niatnya doyoung mau ngelap bekas saus di pergelangan tangan jeongwoo.

itu baru niat loh ya, baru niat.

tapi belum juga nyentuh pergelangan tangan jeongwoo, tangan doyoung udah di tepis gitu sama tangan lain.

"heh! lu bertiga sama yeongue sekongkol ya?!" tanya haruto ngegas.

si yoonbin mah diem aja, kan image nya kalem. sementara si doyoung balik nepis tangan haruto, soal nya tangan doyoung udah merah gitu di tepis dengan kekuata gajah sama haruto. jangan tanya jeongwoo deh, dia mah bodoamat ya.

"sakit beg--" haruto menutup mulutnya, nggak berani ngumpat, ada jeongwoo soalnya, ehe.

"lo kenapa sih? perasaan nih, gue sama yoonbin salah mulu," doyoung tuh jengah sama haruto dari hari ke hari nggak ada absen nya dibacotin sama manusia unfaedah sejenis haruto ini. "mau lo apa?"

"jauhin jeongwoo, sumpek gue liat lu berdua mulu tiap hari."

"oke, itu kan mau lo, coba tanya jeongwoo dulu, mau nggak jauh-jauh dari gue sama doyoung." ini yang jawab yoonbin, dia jawabnya pakai senyum ganteng, tapi haruto malah kesel lihatnya.

"woo, mau nggak dijauhin sama kita berdua?" tanya yoonbin setelah jeongwoo menyelesaikan makannya, yoonbin nanya nya juga sambil nunjuk dia sama doyoung.

tiba-tiba aja haruto maksa nyempil ditengah-tengah antara doyoung sama jeongwoo.

"loh emang kenapa jauhin jeongwoo?" tanya jeongwoo, dia sama sekali nggak menunjukkan ekspresi sedih, otomatis si haruto seneng dong lihatnya.

"ya jawab dulu mau nggak," desak yoonbin.

"nggak ah."

"loh kok nggak mau jawab?"

"maksudnya nggak mau dijauhin." balas jeongwoo, cowok manis itu bingung, beneran. "emang kenapa mau ngejauhin jeongwoo?" tanya jeongwoo.

"itu haru yang mau." jawab yoonbin apa adanya.

jeongwoo spontan langsung noleh dong ke samping ngelihat haruto yang lagi senyum ganteng.

"enggak kok mereka tuh ngesel—"

"yaudah haru aja yang jauhin jeongwoo, gapapa kok."


; tbc

ini aku nulis apaan;"
makasih udah vote+comment nggak nyangka ternyata ada yang baca, makasihlah pokoknya makasih:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JadwalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang