PROLOG

112 2 2
                                    

Kediaman David Lergion.

Gue anak tunggal dari sepasang suami istri yang memiliki darah murni US. Well, gue lahir di US tepatnya di Kanada, Amerika Selatan dan tumbuh dengan baik disana sampai kelas sembilan. Dan sekarang disinilah gue berada, Indonesia. Kenapa? Alasannya singkat sedikit rumis juga sih, that because my daddy love my mommy soooo much. Ibu gue pengen tinggal di Indonesia dan ayah gue pun karena sayang bini nurut aje ye kan. Kenapa ibu gue ngebet pengen tinggal di Indonesia? karena ibunya ibu mertua- UH, ibunya ibu-- nenek ya ribet amat dah-- gue asli Indonesia, so she misses her life in Indonesia, right? Setahun kurang lebih gue jadi penghuni negara +62 ini dan so pasti gue udah mahir berbahasa Indonesia. Seperti yang dapat kalian tebak, gue sekarang duduk dikelas sebelas. Sekolah di SMA  terfavorit di Jakarta tetunya, SMA Wicakra. Gue orang yang mudah bergaul. But, gue gak sembarang percaya gitu aja sama orang. Katakan, gue orang yang pemilih tapi tidak membeda-bedakan. Cause, semua akan sama sama ribet pada waktunya.

Okay, sekarang gue mulai bersiap siap pergi ke tempat kedua setelah rumah. Yups, sekolah. Gue lebih banyak ngabisin waktu disekolah daripada dirumah. Mau bilang gue anak yang aktif? Rajin? Ah.. that's big wrong. Gue nunda jam pulang sekolah cuma buat bersenang senang dengan mereka, teman teman gue tentunya. Gue gak peduli dengan jam pulang. Gue pulang semau gue dan ga ada yang berhak melarang. Mau bilang gue bandel? Ya silahkan. Gue gak peduli, yey. Actually gue lebih betah di Indonesia daripada di US. Disini orangnya lebih ramah dan menyenangkan sih gue akui walaupun terkadang julidnya minta ampun. Tapi disinilah gue bisa menjadi diri gue sendiri.

Gue keluar dari kamar, turun tangga, dan...ahh kenapa daddy gak buat lift aja sih? Cape kalo kaya gini terus. Ok, gapenting. Kalau aja mama gak manggil gue sambil teriak teriak nyuruh kebawah  kita makan bersama..(yang demi apapun suaranya kaya toa, tapi uhm..aku cinta) gue gak bakalan turun. Dan mungkin masih mager mageran diatas kasur doraemon yang kemarin baru dibeli, ah gue suka banget gak nahan buat gak beli, oke skip.

"Kebiasaan lelet kalo soal makan"Ahsiap, santapan pagiku dengan omelan ibuku tersayang. Actually, gue lagi diet. Padahal, body gue udah kurus kering gini. Tapi ngisi kok. Uhm, maksud gue, ideal lah. Astaga kalian sama sekali gak peduli kan?

Gue duduk dan langsung makan sandwich yang mom siapkan, only for me. Gue suka banget sama sandwich. Andaikan sandwich itu manusia dan dia ngelamar gue, ya gak mungkin lah gila. Ah ya, gue belum cerita tentang asmara gue kan? Ah jangan sekarang deh, rumit. Yang deket aja dulu, Daddy and mom. Yep, kita cuma tinggal bertiga dirumah istana ini. Eh gak deng, ada Bi Cece, sama Kang Aryo. Bi Cece pembantu kami selama di Indonesia, dan Kang Aryo supir pribadi Daddy. Asal kalian tau, mereka itu sepasang suami istri yang romantis! Pernah gue pergok Kang Aryo ajak Bi Cece nonton Dilan 1991 malam minggu. Hahaha, maaf kang Aryo. Sebenernya ada lagi pembantu dirumah gue, cuma yang gue tau cuma mereka, yaudah.

"Ay,"Gue ngelirik Daddy, barusan dia yang manggil gue. "Kamu mau nerusin kuliah atau kerja?"

"Nikah."Jawab gue sekenanya. Daddy pun terlihat kaget. Jujur, ini bukan jawaban yang jujur. Karena sejujurnya, gue mau jujur kalo gue anak yang jujur. Ah apaansih. "Bercanda. Aku belum tau lah Dad, masih kelas sebelas juga"

Daddy ngangguk-ngangguk. Gue ikutan. Ya ngangguk-ngangguk, walaupun gue gak ngerti pertanda apa ini.

"Mom setuju kalo kamu langsung nikah,"Kali ini gue yang dibuat kaget. Sontak aja, keselek gue. Tangan gue langsung nyambar air milik siapa itu gue gak peduli. Yakali, young marriage? Gue gak siap, bukan cuma itu. Calon gue juga belum siap. Tepatnya, belum ada. Hehe

"Mom, jangan bercanda"Desis gue, menatap mom agak garang.

Mom terkekeh, diikuti Daddy, gue juga ikutan deh. I love my family.

AL&AY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang