ETH...TUNGGU...TUNGGU...SPESIALUP 2 KALI
BY:DIZZEL(TMN AUTHOR)
JAN LUPA VOTE (⭐) SEBELUM BACA
ENJOY
~~~~~'~~~~~~'~~~~~~'~~~~~~'~~~~
Biasanya aku akan melihat langit senja bersamanya. Duduk berdua diatas rumah pohon yang menjadu favorit kami dengan kedua kaki yang menjuntai kebawah. Menatap betapa indahnya langit sore itu.
Tapi sekarang, aku sendirian, benar benar sendirian. Duduk diatas rumah pohon ini, menahan air mata yang sebentar lagi akan tumpah. Sungguh, aku sangat merindukannya.
Drrd drrd
Suara ponselku menyadarkan aku dari lamunan ku. Terdapat pesan dari seseorang. Tak butuh waktu lama, akupun bergegas pergi dari sana.
Kupandangi rumah pohon ini dari bawah. Rumah pohon yang dulunya menjadi tempat favorit kita. Aku tidak boleh menangis saat ini. Aku harus kuat di depannya.
..............
Terlihat senyum yang sangat manis di wajah pucatnya ketika melihat seseorang yang dia tunggu sedari tadi akhirnya datang. Ia mengajak orang itu duduk di sebelahnya.
Irene duduk. Ia menatap mata laki-laki itu. Matanya tampak sayu walaupun sinar meneduhkan selalu terpancar dari matanya.
"Kenapa oksigen dan infusnya dilepas Seul?"
Seulgi tersenyum, "Bosan, aku ingin pergi ke rumah pohon. Boleh ya Rene?"
Irene membenarkan jaket Seul dan tersenyum, "Diluar dingin Seul, lagipula rumah pohon itu sudah jelek. Besok saja ya?"
Seulgi menggelengkan kepalanya, "Aku mau sekarang Rene, boleh yaa? Kumohon, kali ini saja."
Irene menatap Joo hoo; ayah Seulgi yang sekarang juga menahan tangisnya. Disampingnya ada Dokter Sam yang menggangukkan kepalanya saat Irene menatap dia.
Irene menghela nafasnya, "Baiklah, tetapi minggu besok kamu harus mau di operasi ya?"
Seulgi tersenyum, "Siap madam!"
.............
Suasana diatas rumah pohon itu sangat sunyi, seakan membiarkan mereka menghabiskan waktunya bersama.
"Kamu harus makan yang banyak ya Rene, supaya gak sakit."
Irene tersenyum, "Kalau kamu yang suapin, aku gak akan sakit Seul"
Seulgi menatap langit malam yang penuh dengan bintang. Ia memeluk Irene.
"Tolong peluk aku lebih erat Irene, aku sangat dingin sekarang"
Irene menahan air matanya yang bisa turun kapan saja. Diapun memeluk Seulgi lebih erat dari sebelumnya
Seulgi mengambil sesuatu dari sakunya. Itu adalah sebuah kalung yang berbentuk Kunci dan Gembok.
"Ini untuk apa Seul?"
Seulgi mengelus kepala Irene, "Untuk anniversary kita yang ke 4 tahun, kau ingat?"
Irene kebingungan, "Tetapi itu masih 1 bulan lagi Seul?"
"Aku ingin memberikannya lebih cepat, selagi aku sempat" Seulgi pun tersenyum, "Andai aku bisa sembuh."
Irene pun meneteskan satu butir air mata yang sedang dia tahan, "Kamu pasti akan sembuh Seul, percayalah." Irene meremas jaket Seulgi.
Seulgi tersenyum menatap bintang, "Kamu tahu kan resiko operasi jantung? Sedikit orang yang selamat"
Irene menggigit bibir bawahnya kuat. "Cepat sembuh ya Seul, aku merindukanmu"
"Irene..." Seulgi menarik tangan Irene dan mengeratkan tangannya dengan tangan Irene, "Kamu janji akan selalu bahagia ya? Walaupun tanpa diriku, kamu harus janji kalau kamu tetap bahagia, Okay?"
"Bagaimana cara aku hidup tanpamu, Seul?"
Seulgi menyenderkan kepalanya di bahu Irene, "Itu mudah, kamu hanya perlu memanggil namaku keras-keras dibawah ribuan bintang ini jika kamu merindukanku, nanti aku akan melihatmu dari atas sana"
Seulgi membawa tangan Irene ke dadanya, "Lihat ini, ini begitu sakit Irene"
Irene mulai meneteskan air matanya perlahan. "Kita balik ke rumah sakit saja yuk? Disini sudah mulai dingin"
Seulgi menggelengkan kepalanya, "Tidak Irene, aku akan tetap disini" Seulgi memeluk Irene, "Tolong nyanyikan lagu kesukaanmu Irene"
"Tetapi kamu tidak menyukainya Seul"
"Sekarang aku suka, nyanyikanlah!"
Irene menahan rasa sakit di dadanya, ia menghela nafasnya.
"Loving can hurt, loving can hurt sometimes"
"But it's the only thing that I know"
"When it gets hard, you know it can get hard sometimes"
"It is the only thing makes us feel alive..."Gadis itu menyerkan air matanya yang terus turun tanpa berhenti. Sungguh, dia tidak boleh menangis didepan lelaki yang dia cintai
"We keep this love in a photograph"
"We made these memories for ourselves"
"Where our eyes are never closing
Hearts are never broken
And time's forever frozen still"Irene bisa merasakan deru nafas Seulgi yang tadinya cepat kini jadi melambat. Laki-laki itu mencium tangannya, lalu kembali menempelkan di jantungnya.
Irene menutup matanya sambil terus bernyanyi,
"So you can keep me, inside the pocket of your ripped jeans"
"Holding me closer 'til our eyes meet"Kini suaranya makin pecah, tangan yang dulunya hangat itu, tak lagi menggenggam tanganya dan terkulai lemas dipangkuannya. Ia memeluk tubuh Seulgi erat-erat dan menempelkan kepalanya pada dada Seulgi.
Nihil, detak jantung itu hilang....
"You won't ever be alone, wait for me to come home"
Ia langsung memeluk tubuh laki-laki itu dengan kuat. Ia menangis sekencang-kencangya. Ia tak peduli
"Bintang, jika kamu ingin membawanya terbang, kenapa saat aku belum menyelesaikan laguku"
Ia menatap lelaki itu. Matanya tertutup rapat, wajahnya begitu damai. Sekarang ia sadar, bahwa dunia tak lagi sama.
END
Annyeonghaseyo
Kang saranghae imnida🙋Annyeong yeorobunnnn
Mianhae kalo ga ngefeel
Ini cerita by:dizzel
Dia dulu punya wp juga mungkin skrng udh pensiunGomawo dizzel
JANGAN LUPA 💁(⭐) DAN KOMEN
KHAMSAMNIDA
NYEONGANNN 👋🐻
KAMU SEDANG MEMBACA
One shoot °seulrene°
Randomone shoot or two shoot (suka² author :v) . . . HARAP MENJAUH BAGI YANG BUKAN PENGANUT WP SEPERTI INI