17M

2.7K 227 13
                                    

Warning! Hanya untuk 17th keatas.
Bagian ini berisi konten dewasa, bijak lah dalam membaca.










Soobin mengerjapkan matanya, saat ia sudah membuka mata sepenuhnya ia melihat Yeonjun yang tertidur sembari menggenggam tangannya. Soobin berusaha melepaskan tangannya namun ia malah membangunkan Yeonjun.

"Kau sudah bangun, tidurlah lagi ini masih malam."

"Aku ingin kembali ke apartemenku Beomgyu pasti sangat khawatir." Soobin berusaha untuk bangun tapi Yeonjun menahannya.

"Aku sudah memberitahu Beomgyu kau disini, jadi tidurlah aku akan menjagamu." Yeonjun mengelus rambut Soobin.

"Hiks.... berhenti Yeonjun... hiks... aku tidak hiks... akan bisa melupakan perasaanku jika begini hiks...." melihat Soobin menangis Yeonjun langsung menariknya dalam pelukannya.

"Berhenti menangis, dan dengarkan aku oke." Yeonjun sedikit menjauhkan tubuh Soobin lalu menghapus air matanya.

Soobin berusaha untuk berhenti menangis, air matanya sudah tidak jatuh lagi tapi dia masih sesenggukan.

"Sekarang dengarkan aku." Kata Yeonjun yang dibalas anggukan oleh Soobin.

"Aku dan Yuri tidak ada hubungan apapun Soobin, aku tidak tau kenapa dia bisa bicara seperti itu padamu. Walau sedekat apapun aku dengannya aku tidak pernah mencintainya karena aku menganggapnya sebagai adik." Soobin menatap tak percaya, ia masih bingung belum bisa memproses kata-kata dari Yeonjun.

"Kau tau siapa yang aku cintai?" Soobin menjawab dengan gelengan kepalanya.

"Itu kau. Aku mencintaimu Soobin sangat-sangat mencintaimu." Seketika pipi Soobin langsung memerah dia tidak tau harus berkata apa, bahkan bibirnya menganga karena tidak percaya. Melihat Soobin seperti ini membuat Yeonjun gemas lalu-

Chupp

Soobin terkejut saat bibir Yeonjun menempel dibibir Soobin. Melihat Yeonjun yang memejamkan matanya, Soobin ikut memejamkan matanya. Yeonjun menyesap bibir bawah Soobin, yang dibalas oleh Soobin dengan menyesap bibir atas Yeonjun. Mereka terus melakukan hal itu bergantian. Setelah beberapa menit Yeonjun sedikit menggigit bibir Soobin yang membuat Soobin membuka mulutnya. Kesempatan itu Yeonjun gunakan untuk memasukkan lidahnya ke dalam mulut Soobin. Mengabsen satu persatu gigi Soobin.

"Eunghhh...." lenguhan Soobin saat lidahnya dililit oleh Yeonjun.

Tangan Yeonjun mulai menelusuri punggung Soobin. Sesekali membelai perut rata Soobin. Soobin yang merasakan tangan Yeonjun yang bermain dibawah sana segera mengalungkan tangannya di leher Yeonjun memberi akses bebas untuk Yeonjun menjamah tubuhnya. Soobin juga meremas rambut Yeonjun untuk menyalurkan rasa nikmatnya.

Setelah 10 menit mereka berciuman, Soobin merasa mulai kekurangan nafas, ia memukul dada Yeonjun menandakan ia butuh oksigen.

"Haahhh...haahhh...hahhh." Soobin meraup oksigen dengan rakus.

Melihat itu Yeonjun hanya bisa terkekeh.

"Bibirmu terasa sangat manis." Ucap Yeonjun menyentuh bibir Soobin dengan ibu jarinya.

"Bolehkah aku memiliki mu seutuhnya?" Tanya Yeonjun yang dibalas anggukan oleh Soobin.

Yeonjun langsung menindih tubuh Soobin. Ia mulai melumat bibir Soobin. Perlahan-lahan ia juga melepas pakaian Soobin. Tangan Yeonjun bermain di dada Soobin. Bosan hanya bermain dengan bibir Soobin, Yeonjun beralih pada leher jenjang soobin, menghisapnya dan meninggalkan tanda kepemilikan yang banyak di leher Soobin.

"Akhhh...." Desah Soobin saat mulut Soobin menghisap niplenya.

"Emmhhhh.. aahhhh..." Soobin benar-benar merasa terbang diatas awan merasakan nikmatnya bibir Soobin yang menghisap niplenya.

l i m e r e n c e Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang