# Kimmon POV
Pagi ini, entah mengapa aku merasa lebih bersemangat pergi kesekolah dari biasanya. Sepertinya pertemuan kemarin dengan Copter membawa pengaruh baik bagi moodku. Aku senang~
" Baiklah semuanya dengarkan aku! " tiba-tiba ketua kelas kami, Godt maju kedepan dengan beberapa lembar kertas ditangannya.
" Seperti yang kita tau, kurang dari 2 bulan kedepan sekolah kita mengadakan festival sebelum liburan akhir musim panas. Dan kebetulan kelas kita mendapat bagian untuk tampil dibagian musik. Jadi, bagi kalian yang memiliki bakat untuk bermain musik, silahkan mengajukan diri sekarang. "
Tiba-tiba kelas kembali ramai, saling menunjuk teman yang lain untuk ikut berpartisipasi dalam festival kali ini.
" Kim, bukankah kau ahli bermain gitar? Bahkan suaramu juga lumayan. Ikut saja, ini kesempatan emas untuk menunjukkan bakatmu " Tae yang duduk dibelakangku mulai menyuarakan pendapatnya.
Benar juga apa yang dikatakannya, tapi aku tidak cukup percaya diri untuk bermain gitar dan bernyanyi di depan ratusan orang.
" Aku akan ikut berpartisipasi di acara ini " itu suara Copter. Bukan rahasia lagi jika Copter memiliki bakat dibidang ini. " Bersama Kimmon-san yang bermain gitar " dia melirikku dan tersenyum.
" A-apa? Kenapa harus aku?? " bagaimana dia bisa mengambil keputusan seperti itu tanpa meminta pendapatku terlebih dahulu.
" Baiklah. Kim, aku tau kau pandai memainkan gitar. Jadi aku sudah memutuskan, kalian berdua yang akan tampil. Sedangkan yang lain, kita berbagi tugas untuk membuka stan makanan. Kalau begitu, aku akan memberikan laporan ke ruangan Dewan sekolah. Terimakasih untuk perhatiannya. " tutup Godt kemudian berlalu dengan setumpuk kertas entah apa itu.
Aku menghela napas panjang, sepertinya hariku dimasa mendatang akan cukup berat. Bukannya aku tidak senang ketika Copter memintaku mengiringi lagunya nanti, bahkan aku hampir bersorak ria jika saja aku lupa diri. Tapi, aku memiliki demam panggung. Dan aku tidak ingin mengacaukan ini, terlebih didepan Copter.
"Sudahlah. Ini akan menyenangkan " tepuk seseorang dipundakku. Tanpa melihat pun aku sudah tau kalau itu dia.
" Kau. Jangan seenaknya mengambil keputusan tanpa meminta pendapatku! " jawabku frustasi.
"Ao. Jadi, kau tidak mau bernyanyi bersamaku? "
" Bukan. Bukan begitu! Hanya.. hanya saja aku memiliki demam panggung " sungguh, ini sangat memalukan. Bahkan aku membalas ucapannya dengan menundukkan kepalaku.
Dia terkekeh pelan, menepuk-nepuk kepalaku dan berkata " Tenanglah. Aku ada bersamamu. Kita nikmati ini bersama " aku melihat wajahnya, dia tersenyum sangat manis. Bagaimana bisa aku baru menyadari ada matahari seterang ini disekitarku? Dasar bodoh.
" Sepulang sekolah nanti, ikut aku kesuatu tempat. Aku tunggu kau diparkiran. Kalau begitu, aku pergi dulu. Aku harus latihan bola volly sekarang. " kemudian dia berlalu dari hadapanku.
Lagi. Dia mengambil keputusan seenaknya sendiri. ' Haaah~~ ' aku menghela napas cukup panjang kali ini.
🍃🍃🍃🍃
Sepulang sekolah, seperti yang dia katakan tadi. Dia mengajakku ke suatu tempat. Ini adalah kali pertama aku datang kemari.
" Untuk apa kita kebukit? " yep. Disinilah aku sekarang. Aku baru tau ada bukit seindah ini. Dari atas sini aku dapat melihat pemukiman yg mungil, seperti miniatur. Bahkan pantai yang kami kunjungi kemarin juga terlihat dari sini.
' Sepertinya menikmati senja disini adalah pilihan yang romantis ' aku terkekeh dalam hati.Copter berjalan ke arah taman bermain, duduk disalahsatu ayunan dan mulai menggerakkannya.
" Hanya ingin menunjukkannya padamu. Ini tempat biasa aku ingin menenangkan diri. " katanya sambil terus berayun, benar-benar seperti anak kecil. Dia menggemaskan.
Aku mulai mendekat, dan mengambil duduk pada ayunan di sebelahnya. Aku mulai menggerakkan ayunanku.
Aku menyukai tempat ini. Sejuk dan menyegarkan. Sangat cocok untuk menenangkan diri memang. Cukup lama kami terdiam , kemudian dia bersuara " Aku membayangkan apa yang dirasakan seseorang ketika dia terbangun dan menerima kenyataan melihat cintanya pergi untuk selamanya. "
" Tanya saja pada paman Hiroi yang memiliki studio photo diseberang sekolah. " jawabku.
" Kenapa? "
" Karena diantara kau dan aku, paman Hiroi sudah mengalaminya. Cinta pertama dan terakhirnya adalah kepala sekolah, Mai-Sensei. "
" Tidak mungkin! " dia seperti terkejut mendengar jawabanku kemudian melompat dari ayunan.
" Benar. Mereka berencana menikah, tapi itu semua hanya ada di dalam pikirannya. Dan dia masih mencintainya. "
Copter kembali duduk diayunannya.
" 50tahun adalah setengah abad. Aku tidak bisa membayangkan memimpikan orang yang sama selama setengah abad. Sungguh indah."Apa? Indah darimananya? Bukankah itu sangat menyakitkan, ketika kau harus memimpikan orang yang sama selama setengah abad, tapi tidak dapat memilikinya.
" Aku ingin mendengar cerita dari paman Hiroi. Ayo, kita ketempatnya. " sambung Copter kemudian berjalan ke sepeda. Dia benar-benar seenaknya.
🌟📥🙏💕
KAMU SEDANG MEMBACA
⸙ 「𝓗𝓲𝓶𝓪𝔀𝓪𝓻𝓲 𑁍」 𝁵 ⭑ 𝑲𝒊𝒎𝒎𝒐𝒏 𝒙 𝑪𝒐𝒑𝒕𝒆𝒓 ⭒
Romance⚘ 𝒶 𝓀𝒾𝓂𝒸ℴ𝓅 𝒻𝒶𝓃𝒻𝒾𝒸𝓉𝒾ℴ𝓃 𝁵 " Ngomong-ngomong ini seperti menemukan cinta abadi " - Copter " Tapi semuanya akan berakhir jika kau meninggal " - Kimmon " Hei.. Ketika seseorang meninggal, apa cintanya juga akan mati? " - Copter