Blessing In Disguise

iv

Disclaimer: Tsukipro the Animation © Tsukino Talent Production

Summary: [Shu x Eichi] Quell ff. Kalau perhatian tanpa ada perasaan romantis satu sama lain, itu namanya pertemanan. Kalau cuman satu orang yang suka, namanya bertepuk sebelah tangan. Kayak aku ke kamu.

.

.

XoXo-XoXo-XoXo

Blessing in Disguise © Kiriya Arecia

XoXo-XoXo-XoXo

.

.

"Ngaku deh, pacaran sama Shu ya?"

"Hah? N—nggak kok!"

"Tapi tadi pagi kamu berangkat bareng Shu kan? Dianterin Shu kan? Gak usah bohong Eichi. Bohong itu dosa."

Ya elah.

Jadi kalau Eichi berangkat dianterin mas ojek, otomatis dia pacaran ama abang ojek gitu?

Eichi menepuk bahu Sora, "Tempat tinggal kami dekat, kebetulan ketemu di jalan, jadi ditawarin ikut bareng. Sesimpel itu kok."

"Heeh~" Sora menumpu dagu di meja. "Kenapa? Kupikir Shu-san suka padamu?"

Alis Eichi berkerut, ia tersenyum miris, "Dia tidak pernah dengan pasti berkata menyukaiku...?"

Baru ketemu, tahu-tahu melamar, itu kan tidak logis. Kalau sekarang melamarnya, baru masuk akal, kan udah jadi rekan kerja satu kantor. Udah sering jalan bareng, makan bareng, yang belum cuman tidur bareng—woi!

"Meskipun kalian sering sama-sama? Dan dia terlihat perhatian padamu?"

Tapi ya gimana, Shu kan baik sama semua orang... :( Eichi takut salah paham... ;(

Mori melirik Sora, lalu turut berkomentar, "Kalau perhatian tanpa ada perasaan romantis satu sama lain, itu namanya pertemanan."

Kalau cuman satu orang yang suka, namanya bertepuk sebelah tangan.

Kayak aku ke kamu. Mori membatin.

XoXo-XoXo-XoXo

"Pulang duluan ya, mau jemput anak-anak dulu. Shu katanya sibuk sampai malam." Eichi bergegas merapikan barang-barangnya. Jarang ia bisa pulang sebelum sore.

"Serius ya. Itu kalian masa iya nggak pacaran. Kamu udah kayak mama papa gitu sama dia."

"Taaruf jangan lama-lama, tidak barokah."

"Yha, kalian kok ngomongnya begitu ke aku sih." Eichi sweatdrop. "Udah sering nebeng mobil Shu nih, mumpung gak sibuk, aku balas budi aja. Duluan!"

Eichi kabur duluan menuju tk.

"Aa—Eichi melarikan diri!" Sora menoleh pada Mori. "Padahal aku masih pengen ngomong."

Mori hanya bisa menghela napas, penuh aura melankolis, "Aku juga pengen melarikan diri, dari perasaan ini."

Sora tidak peka, "Eh...? Tapi kalau cuman melarikan diri, gak akan ada yang selesai atau berubah lho?"

Ya—

XoXo-XoXo-XoXo

"Oh, itu Horimiya-san." Mamoru berujar, membuat dua anak yang menunggu sedari tadi segera menuju pintu luar.