~Part 3~

15 2 1
                                    

gaada salahnya membantu orang yang membutuhkan pertolongan, yang salah itu ketika kita memaksakan perasaan kita kepada orang lain. hahaha
***

siesta sedang berada di sebuah taman bersama seorang anak berumur kurang lebih 5 tahunan.

kalian fikir siesta sudah punya anak? kalian salah. itu adalah anak bibi siesta yang di titipkan kepada siesta, karena bibinya mau ada urusan penting dikantor nya.

jika kalian tanya siesta sekarang ada dimna? siesta sekarang berada diindonesia. dia pulang dari singapura kemarin malam.

"lo kalo lagi jaga anak kecil yang bener"

siesta yang sedang melamun pun menoleh dan melihat ada sang ketos menyebalkan didepannya.

ga disekolah ga diluar sekolah dia selalu menyebalkan, sungguh adek terheran heran Batin siesta

"udah bener gue mah iii" ujar siesta dengan nada nyolot

"itu liat adek lo nangis"

siesta melihat keponakannya yang menangis pun langsung menggendongnya dan dia pulang.

💌💌💌

"dek tunggu disini aja ya"

siesta mendudukan keponakannya itu di karpet dekat dengan kasurnya. karena mamah nya tadi pamit ke butik. jadi dia lagi yang harus menjaga keponakan menyusahkannya ini.

saat dia akan membawa handuk untuk pergi mandi, ponsel nya berdering.

"halo" ucap disebrang sana

"iya halo, ada apa van? "

"gue mau ngajak lo jalan ke timezone, mau ga? "

"gue mah ayo ayo aja. tapi lo keberatan gak kalo gue ajak keponakan gue, karena gue lagi dititipin keponakan. hehe"

"gue gak keberatan kok, malah kan nanti jadi tambah seru. kayak ayah ibu dan anaknya. sekalian latihan buat jadi ayah dan ibu yang baik, hahahah"

"Gombal lu. nanti berangkat nya jam 10 aja ya. gue belum mandi. dan gue mau mandiin dulu keponakan gue"

"okee"

siesta pun mematikan telponnya itu dan segera mandi.

💌💌💌

"lo denger ga?"  tanya ervan tiba tiba

"iya"

"kita kan katanya udah serasi. mau ga lo jadi pacar gue? "

siesta yang mendengar perkataan dari ervan pun langsung terkejut dan bingung.

"becanda mulu lo" dia berbicara sambil menutupi kegugupannya

"gue serius" ervan menatap mata siesta dengan sungguh sungguh. dan siesta hanya melihat ketulusan yang dipancarkan oleh ervan.

"gue tanya lagi. mau ga lo jadi..... "

ucapan ervan terpotong karena keponakan siesta nangis karena kesandung.

💌💌💌

"abel, astry gue bingung nih" ujar siesta dengan muka seperti ketimban masalah 1000 ton.

"emang  nya lo bingung kenapa? "  tanya astry

"gue bingung mau jawab apa ke ervan"

OpferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang