Perpisahan? atau Awal?

23 6 10
                                    

Bab 1
Carina baru saja menginjakkan kaki nya di sekolah barunya. Ya, sebenarnya memang
sudah seharusnya dia mendapatkan sekolah baru karna sekarang dia sudah SMA.
Bau udara pagi terasa dingin, Carina mengedarkan pandangannya ke segala arah sekolahnya. Jujur, Carina merasa gugup, karna dia tak terbiasa sekolah sendiri. Kembarannya, Tamara bersekolah berbeda dengannya karna ada alasan khusus mengapa mereka dipisahkan. Kalau boleh jujur, Carina lah yang menyebabkan beberapa kekacauan rencana mereka.

"Gimana caranya gue untuk nyari temen?" Gumam Carina. Dia melanjutkan. "Biasanya Tara yang gampang banget nyari temen terus otomatis deket sama gue juga, sekarang gue sendiri, bener-bener tragis."

Sambil tetap berjalan menuju lapangan upacara, Carina terus menunduk karna takut, gugup dan grogi. Carina perlahan mengangkat kepalanya untuk mengedarkan pandangannya sejenak. Lihatlah! semua orang bercanda ria bersama temannya, sedangkan dia tak punya teman untuk mengobrol.

Carina menunduk lagi, ternyata bel berbunyi baru 15 menit lagi. Carina mencari tempat duduk untuk menunggu, Carina mengeluarkan ponsel nya untuk menutupi kecanggunganya.

"Gue boleh duduk disini?"

Carina terkesiap, dia segera mendongak dan mendapati seorang cewek tengah berdiri di depannya sambil menunjuk bangku sebelahnya yang kosong.

"Eh iya boleh, silahkan" Carina mengigit bibirnya dirinya sungguh grogi.

"Nama lo siapa? dari SMP mana?"

Carina menatap lawan bicaranya, terdiam sejenak lalu menarik napas. "Carina dari Darya Garuda"

"Oh yang sekolahnya disebelah Rumah Sakit Serakit ya?

Carina mengangguk. "Lo sendiri?"

"Seravina dari Atikarya"

Carina tersenyum. "Salam kenal ya."

Seravina mengangguk lalu bertanya kembali. "Emangnya gak ada lulusan Darya Garuda yah sekolah sini ya?"

"Gue rasa cuma gue doang."

"Pantesan kok lo cuma sendiri dari tadi, kebetulan gue juga sendiri mangkanya gue samperin." Seravina kembali berkata. "Lo blasteran ya?"

"Eh?" Carina agak terkejut mendapati pertanyaan seperti itu. "Iya ada bokap dari Arab terus nyokap juga blasteran Belanda-Indonesia."

"Gila! mangkanya lo cantik banget!" Seravina tertawa.

"Cantikan saudara gue masihan haha gue mah gak ada apa-apanya dibanding saudara gue."

"Apa! Lo masih punya saudara? Gila gak kebayang muka nya kayak apa!"

Mereka berdua cekikikan sampai bel mulai berbunyi pertanda semua siswa harus kumpul di lapangan.

"Eh Seravina? Gue sama lo ya"

Seravina tertawa. "Panggil gue Sena aja kali kalo Seravina kepanjangan keburu pup dengernya."

Carina tertawa meskipun dirinya tidak tau apa yang lucu.

" SEMUA SISWA BERKUMPUL! PERKENALKAN SAYA LUKAS KETUA OSIS 2017 SAYA AKAN MEMIMPIN JALANNYA MOS INI, SEMUA SISWA DENGARKAN BAIK-BAIK SEMUA AKAN DIPANGGIL DAN AKAN DIBAGI BEBERAPA KELOMPOK! TIDAK ADA PENGULANGAN!" Suaranya menggelagar hingga telinga Carina terasa sakit. Dia memaki-maki. "Ketua Mos sarap, suara kayak bebek aja di keras-kerasin, protol gendang telinga gue!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

At Last My Tulip TalksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang