Bab 3

9 1 5
                                    

Tes hari kedua berjalan dengan lancar bagi mereka bertiga. Mereka telah mempersiapkan dengan baik sebelumnya. Serangkaian tes fisik tidak menjadi masalah bagi mereka. Dalam tes lari, Rizha menjadi yang tercepat, diikuti seseorang yang bernama Ezra, lalu posisi ke tiga adalah Leo.

Matahari mulai naik tepat di atas, tak terasa tes fisik juga selesai. Seperti biasa mereka bertiga memilih tempat di bawah pohon dekat lapangan tengah untuk beristirahat. Tempat itu juga tidak terlalu jauh dari kantin yang disediakan. Ricca dan Eric pergi membeli beberapa roti lapis di kantin untuk makan siang. Sedangkan Leo duduk sendiri di tempat itu sambil menunggu mereka.

"Kau hanya sendirian saja ?" terdengar suara gadis yang terlihat menyapa Leo. Dia adalah gadis dengan rambut pendek yang di temui Leo tadi pagi, Violet.

"Aku bersama mereka." jawab Leo sambil menunjuk Ricca dan Eric yang terlihat dari tempat Leo duduk. "Kau sendiri ada urusan apa kemari ?" lanjutnya.

"Aku hanya bosan sendirian, kau adalah orang pertama yang kuajak mengobrol di sini. Jadi tidak apa kan jika aku bersamamu di istirahat ini." jawab Violet yang masih mengamati kantin sambil kebingungan melihat mana orang yang ditunjuk Leo tadi.

"Terserahlah." kata Leo dengan wajah cuek.

"Aku belum menanyakan namamu sebelumnya kan ?" kata Violet sambil membersihkan rumput yang kemudian akan didudukinya.

"Leo, Leonardo Arion." jawabnya. "Salam kenal." Lanjut Leo sambil menoleh ke arahnya yang baru saja duduk.
"Tidak perlu menunjukkan wajah yang seakan akan ingin memberi tau namamu. Aku sudah tau." tambah Leo sambil tersenyum ke arah Violet.

"S-siapa juga yang ingin memberi tau namaku. Aku sudah memberi tau namaku waktu itu kan." Violet membuang muka ke arah yang berlainan dengan wajah Leo. "Pokoknya salam kenal." tambahnya sambil mengulurkan tangan dengan wajah yang masih berpaling dari Leo.

Tidak lama Eric datang sambil membawa beberapa roti lapis di tangannya dan satu di mulutnya yan sedang dia makan. Disusul Ricca di belakangnya sambil membawa 2 botol air mineral.

"Oi, kami berdesakan berusaha membeli ini dan kau malah asik berduaan dengan cewek di sini." Eric berbicara dengan nada dan wajah yang agak kesal. "Dan lagi dia cantik juga, sialan."

"Terima kasih, namaku Violet Friedeburg. Aku baru saja bertemu dengan Leonardo tadi pagi saat pengumuman. Salam kenal." kata Violet ramah dan berdiri dari tempatnya.

"Panggil saja Leo." potong Leo.

"Aku Eric Violant, panggil saja Eric." Kata Eric sambil melempar roti lapis ke arah Leo.

"Namaku Leticia Ricca, panggil saja Ricca. Tidak seperti Eric, aku dan Leo tidak memiliki nama keluarga." Ricca mulai duduk.

Saat Leo akan memakan rotinya tiba tiba saja para peserta dipanggil ke lapangan tengah untuk persiapan tes lanjutan.

"Sialan, aku baru saja akan memakan ini. Ini karena kau lama, Eric." Leo yang biasanya diam memggerutu kepada Eric.

"Salahmu sendiri tau, kenapa kau tidak ke kantin sendiri saja tadi." Eric menanggapi perkataan Leo tadi.

"Sudah sudah, setelah tes ini selesai, maka para pendaftar yang lulus bakal resmi menjadi pasukan penjaga." Ricca melerai mereka.

"Sudahlah ayo pergi." kata Leo menuju lapangan tengah sambil mengunyah roti lapisnya dan disusul Eric.

"Pasti sulit ya, sepertinya mereka sering bertengkar." kata Violet kepada Ricca.

"Tidak juga, kami bertiga berasal dari panti asuhan yang sama, bagiku mereka sudah seperti keluarga sendiri. Mereka bertengkar seperti itu artinya mereka sangat akur sebagai saudara. Aku sudah terbiasa dengan kelakuan mereka." Ricca berbalik menghadap Violet. "Kalau Violet, bukankah kau akan melakukan hal yang sama pada keluargamu ?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Into the SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang