jika disuruh memilih, aku tidak akan mau menjadi panitia acara bazaar tahun ini di sekolahku. tapi karena aku tahu bahwa kak arya menjadi ketua panitia, siapa yang akan menolak.
pekerjaanku memang tidak berat dan tidak ringan juga, sih. menjadi sie dekorasi karena nilai seni ku yang cukup bagus dan aku memang suka menghias sesuatu. dari hal kecil seperti kue ulang tahun sampai ruangan.
entah siapa yang memilihku menjadi sie dekorasi, tetapi jika aku menemukannya aku akan sangat berterima kasih padanya. sekarang aku di sini, di ruang aula kecil bersama panitia yang lainnya sedang membahas perlengkapan untuk bazaar nanti.
dari sini, aku dapat melihat kak arya dengan jelas. melihat kak arya yang sedang berbicara di depan dengan suara lembutnya itu. dengan rambut yang sedikit berantakan karena ini sudah sore hari. ah, ketampanannya berlipat ganda.
tepuk tangan dari seluruh penghuni di aula kecil ini menandakan bahwa kak arya sudah selesai dari 'pidato singkat' nya itu. kak arya duduk di bangku belakang, aku tidak tahu dimana tepatnya. aku tidak berani melihat ke belakang, takut takut kak arya akan melihatku lagi seperti di kantin.
"yang itu siapa namanya?"
"oh, kiara."
sial. bukankah tadi kak arya? tuhan, aku belum mau mati.
( — )
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang arya
Short Storykak arya itu segalanya. dan aku akan menceritakan tentang kak arya di sini. tapi jangan jatuh cinta ya, kak arya punya kiara.