lembar keempat

11 3 0
                                    

ternyata kak arya itu jauh lebih baik daripada ekspetasiku. jika dilihat dari dekat begini dia sangat sangat sangat sangat tampan

sekarang aku sedang disini, duduk di kursi depan di dalam mobil kak arya. aku tidak menyangka dia membawa mobil, err maksudku, kenapa tidak membawa motor saja?

biar kuceritakan bagaimana kak arya yang jauh dari ekspetasiku ini. realita dari seorang haryaka adhitama jika dilihat dari jarak sedekat ini, no i mean jarak sedekat kursi pengemudi dengan kursi penumpang

dia benar-benar sempurna. mata yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, hidung yang mancung, alis yang lumayan tebal, bibir tipis yang berwarna merah muda alami, comma hair yang sangat membuatnya looks so good, dan jangan lupakan rahangnya yang tajam itu

memang kak arya tidak banyak bicara di dalam mobil. ya, malah bagus sih. biar aku tidak cepat mati, berdua di dalam mobil dengannya saja sudah membuatku ingin pingsan

"makan dulu, yuk?" tawar kak arya sambil sesekali menengok ke arahku,

"boleh, kak."

tepat saat lampu merah. ya tuhan, semoga kak arya tidak bicara lagi

"makan dimana ya. kamu ada rekomendasi tempat gak ra?" tanya kak arya, sekarang ia benar-benar melihat ke arahku sepenuhnya

aku menengok sedikit, "emm, ada sih sebenernya. tapi kaki lima, gak apa-apa kak?"

kak arya tertawa pelan, "aku malah lebih suka yang kaya gitu. ayo jangan?"

aku mengangguk semangat, "ayo!" lalu terdiam sebentar, "eh maaf, kak. keceplosan hehe,"

"semangat banget kangen yang jual ya?"

"apaan sih kak enggak ya." kataku sambil memanyunkan bibirku sedikit

kak arya menjalankan mobilnya lagi, kali ini diiringi dengan lagu 'ed sheeran - perfect' oh god, kenapa harus lagu ini?

( — )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

tentang aryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang