Prolog

35 5 0
                                    

Jam istirahat telah berbunyi beberapa menit yg lalu. Para murid telah meninggalkan kelasnya dan langsung menuju ke kantin. Namun, berbeda dengan cewe cantik ini, Nasywa Rainsy. Ia lebih memilih berdiam dikelas daripada pergi ke kantin dan mengantre.

Nasywa adalah Murid pindahan yg tidak pernah tersenyum sama sekali di sekolah barunya. Murid murid di kelasnya pun memandang aneh cewe ini. Tidak! Jangan berpikiran Nasywa cewe dingin, ia hanya ketus bila berhadapan dengan lawan bicaranya.

"Hai Nanas asem. Ga ngantin?" kata seorang cowo ramah yg mendekat ke arahnya sambil tersenyum simpul. Dia adalah Adit. Lebih tepatnya Aditya Rivaldo. Sangat tampan dan sangat ramah. Terlebih lagi senyuman yg tercetak di bibirnya yg membuat kedua lesung pipinya muncul. Senyumannya tak pernah luntur dari bibirnya.

Nasywa hanya melirik tanpa niat membuka suara. Ia bosan mendengar suara Adit.

Adit duduk disamping Nasywa. Cowo itu kemudian menangkup pipinya  dengan kedua tangannya sambil memandang setiap inci wajah Nasywa dengan teliti. Ia pandang mulai  dari mata yg buat, alis yg tak begitu tebal, bulu mata yg lentik namun tipis, kedua pipi yg gembul dan  pandangannya terhenti di bibir pink itu. Ia cukup lama menatap bibir Nasywa dengan beberapa kali mengerutkan keningnya dan menaikan alis tebalnya. Ia berpikir keras mengapa bibir Nasywa tak pernah melengkung keatas dan tersenyum.

Nasywa menyadari tatapan cowo itu kemudian langsung melotot "apa liat liat?!" ucap Nasywa ketus.

"Heran aja gitu sama lo. Seminggu kita sebangku tapi lo belum pernah sekali pun senyum ke gue. Eh ralat ke semua orang!" ucap Adit.

Setelah berkata itu, Adit berinisiatif untuk menyentuh bibir Nasywa.

"Bibir lo kenapa sih? Sakit?" ucap cowo itu polos sambil meneliti setiap inci bibir cewe itu.

Nasywa hanya diam mematung.

Setelah mengeceknya, Adit tidak menemukan bekas luka ataupun sariawan di bibir cewe ini. Aneh.pikirnya.

Sadar dengan perlakuan cowo itu, Nasywa langsung menepis kasar tangan cowo itu dari bibirnya.

"Atau, lo gabisa senyum ya? Sini gue ajarin. Nih ikutin kaya gue gini. Ayo ikutin." ucap Adit sambil memajukan wajahnya dan memperlihatkan senyumannya paling manisnya ke hadapan Nasywa.

"Lo. Gila."

Nasywa menggeser tempat duduknya menjauh dari Adit dan kembali membaca novelnya yg sempat ia tunda karena kehadiran seorang pengganggu.

Ini kisah tentang si Ceria,Aditya Rivaldo yg ingin melihat lengkungan indah di bibir seorang Nasywa Rainsy.

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang