Suasana dikelas 11 IPS 2 sangat berisik. Karena apa? Guru yg seharusnya mengajar di kelas ini tidak masuk. Mereka lega karena hari ini tidak jadi ulangan. Jikalau guru itu masuk, mereka pasti sekarang sedang sibuk berkutat mengerjakan soal soal yg diberikan guru itu pada mereka.
"BU LILI OTW! BU LILI OTW!" teriak seorang cowo yg nada panik. Cewe cewe yg berada dikelas pun langsung cepat cepat membereskan kursi yg mereka tarik dari bangkunya untuk mendekat ke meja yg menjadi pusat gibah para cewe. Setelah kelas hening, Adit–cowo yg tadi berteriak itu sudah tak tahan menahan tawa dan akhirnya ia pun tertawa sekeras kerasnya.
"MAU AJA GUE BOONGIN KALIAN PADA WHAHAA" ucap Adit kembali tertawa terpingkal pingkal sampai ia memukul mukul meja.
"Ah tai lo dit!"
"Bangsat!"
"Ganggu aja lo dit ah elah."
"Humor lu ga lucu dit!"
Adit tak perduli dengan umpatan umpatan teman teman sekelasnya. Yg penting ia bahagia!
"Orang gak ada Bu Lili Whaha" ucap Adit masih dengan tertawa.
Tanpa Adit sadari, Bu Lili sudah didepan kelasnya dan menatap Adit dengan tatapan marah.
Fyi, Bu Lili adalah guru BK sekaligus wali kelas di kelas ini. Bayangkan betapa horornya ketika mata Bu Lili melotot seperti ingin lepas dari tempatnya."Adit,kenapa kamu tertawa?! Kamu ngetawain ibu?! Ada apa?!"
Aduh mampus! Batin adit ketika mendengar suara menggelegar Bu Lili.
"Eh ibu, kaget saya. Gapapa bu hehe" ucap Adit sambil menyengir dihadapan Bu Lili. Melihat senyuman Adit pun Bu Lili meredam marahnya. Kelemahan Bu Lili adalah melihat senyuman Adit. Hatinya bisa luluh. Dasar bu lili! Eh maaf buu hehe
"Oke anak anak. Ibu kesini bawa temen baru buat kalian. Dia akan jadi anggota di kelas ini. Ayo masuk nak" ucap Bu Lili dengan tersenyum ke arah pintu yg terbuka. Sontak murid di kelas langsung menoleh ke sana. Mereka bersorak heboh saat melihat seorang cewe yg sedang berjalan santai ke depan kelasnya.
"Cantik!"
"Punya gue! Punya gue!"
"Sini duduk sama gue! Do lo pindah sana! Gue mau duduk sama bidadari"
Cewe cantik itu tidak tersenyum sama sekali kepada mereka. Dia hanya menunjukan wajah datarnya.
"Sudah jangan ribut. Ayo perkenalkan dirimu kepada teman temanmu"
"Nama gue Nasywa." ucap singkat Raisya tanpa senyuman di bibirnya.
Murid dikelas hanya menatap tak percaya dengan ucapan singkat Nasywa. Udah gitu doang?!. Pikir mereka.
"Nama panjangnya?" ucap Bu Lili.
"Nasywa Rainsy."
"O-oh Yasudah. Nasywa, kamu duduk disana sama Adit. ADIT!" ucap bu Lili sambil menunjuk kursi kosong di sebelah Adit. Adit yg merasa namanya dipanggil oleh bu Lili pun menoleh. "Kamu jangan suka usil sama temen temen kamu!"peringat bu Lili.
"Kapan sih saya usil bu?"ucap Adit polos.
"TIAP HARI!" ucap teman sekelas serentak dengan wajah wajah kesal mereka.
Adit langsung kicep. "Wey wey santui guyss whaha" ucap Adit dengan mengangkat kedua jarinya membentuk 'v'.
"Nasywa, kamu boleh duduk sekarang" ucap Bu Lili tersenyum manis ke Nasywa. Nasywa pun menuruti ucapannya.
Adit sudah mengembangkan senyumnya kepada Nasywa. Ia sangat senang bisa memiliki teman sebangku lagi. Memang sebulan ini ia duduk sendirian dikarenakan teman sebangkunya pindah sekolah. Ia terpaksa duduk sendirian. Terlihat sekali jomlo nya bukan?
"Hai Nas." ucap Adit dengan masih mempertahankan senyumannya manisnya. Nasywa hanya duduk tanpa membalas sapaan Adit. Namun Adit tak menyerah.
"Ih,kenalan dong. Nama gue Aditya Rivaldo. Nama lo siapa?" ucap Adit. Ia menjulurkan tangannya sambil masih tersenyum kepada Nasywa.
Nasywa hanya meliriknya sekilas, "Lo udah tau nama gue, gaperlu kenalan lagi."
"Ya kan belom sah tadi mah"
"Gak usah sok akrab bisa?!"
"Dih galak. Orang gue baik juga"
"Bodo!"
Hening. Adit sangat suka diajak ngobrol. Ia benci keheningan ini. Ia menengok kanan kiri tetapi tidak ada yg bisa diajak bicara. Mereka semuanya sibuk dengan urusan mereka sendiri. Ia pun kembali menengok ke sampingnya dan melihat Nasywa lalu menarik narik rambut Nasywa seperti anak kecil. Nasywa yg diperlakukan seperti itu pun langsung menatap tajam sosok disampingnya eh orang disampingnya.
"Apa si?! Ganggu tau gak?!" ucap Nasywa ketus.
"Nas, ajak gue ngomong dong. Gue bosen." ucap Adit sambil tersenyum dan mata yg berbinar binar.
"Ogah. Ngomong aja sama tembok!"
"Yaudah." ucap Adit lalu membalikkan badannya ke tembok. Nasywa hanya bingung dan melihat apa yg akan terjadi. Jangan bilang dia beneran mau ngomong sama tembok?!
"Hai tembok. Gue bosen nih. Ajak ngomong gue dong" ucap Adit dengan polosnya. Dasar cowo gila! Batin Nasywa.
Setelah lama memandangi tembok, Adit kembali membalikkan badannya ke depan Nasywa dengan ekspresi tidak terbaca. Nasywa hanya menaikkan alisnya.
"Temboknya sombong ih. Gamau diajak ngomong." Ujar Adit. "Eh bentar-"Adit kembali menghadap tembok lalu ia menyentuh tembok tersebut. Kurang puas dengan menyentuh, Adit pun menempelkan pipinya ke tembok.
Nasywa memperhatikan gerak gerik Adit dengan bingung dia ngapain lagi sih?!
Setelah puas, Adit pun membalikan lagi tubuhnya menghadap Nasywa.
"Pantesan gamau ngomong, temboknya dingin sih" ucap Adit dengan polosnya.Beneran gue duduk sama cowo ke ginian?! Sumpah?! Batin Nasywa sambil menatap Adit tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier
Teen Fiction"Ketika lo patah hati, gue yg hibur. Tapi, giliran gue yg patah hati, lo malah kabur." Adit menarik nafasnya dalam dalam. "Tapi gak papa Nas, Untung gue gak bisa sedih yaa" sambung Adit sambil tersenyum ke arah Nasywa yg saat itu diam di tempat. "y...