06.00 a.m
KRINGGG~~
I'M ON HELLEVATOR~~~Di suatu rumah yang tidak terlalu megah, terdapat bunyi pelbagai alarm yang di set oleh beberapa penghuni rumah itu.
"Zaa-yaa~~ tolong padamkan alarm kau. Terlalu kuat ~~" kata seorang namja yang masih bergulung di bawah selimut biru miliknya. Meskipun begitu, tetap saja alarm itu tidak di tutup karna sang pemilik masih berada di dunia mimpi yang Indah.
"YAKK CHOI ZAAYOUNG KAU DENGAR ATAU TIDAK SIH? " namja tadi kemudian nya mula emosi kerana sang adik masih tidak menutup alarm yang bernyanyi kan lagu Hellevator dari Stray Kids. Si adik yang merasa terganggu kemudian baru bangun dari tidur nya dan mendapati sang oppa lagi memandang nya dengan pandangan marah.
"Eoh, oppa kenapa kau kelihatan marahh~~?" sepertinya sang adik tidak menyadari perbuatannya, alarm yang tadi nya tidak berhenti menyanyikan lagu Hellevator kini sudah berhenti sebaik sahaja si adik bangun dari tidur. Kerana pada dasarnya sang oppa, Choi Junghyun memang tak mampu untuk memarahi sang adik, Choi Zaayoung.
"Tidak ada Zaayoung-ya, tadi alarm kau terlalu kuat sehingga mengganggu tidurku." kata Junghyun dengan pandangan yang lebih lembut dari tadi. "Eoh, benarkah? Maafkan Zaa, oppa. Zaa tidak tau, Zaa sebenarnya tak mahu kita lambat pergi ke sekolah hari ini." kata Zaayoung dengan pandangan bersalah.
Junghyun yang melihat dongsaeng nya merasa bersalah kemudian mencoba membuat dongsaeng nya ceria dengan membangunkan hyung mereka. "Sudah Zaa jangan bersedih, mari kita bangun kan Hyuk hyung bersama. Oppa pasti dia masih tidur, mari kita bangunkan dia dan makan bersama." kemudian Junghyun mencium aroma yang sangat enak.
"Sepertinya eomma sudah masak, jadi mari kita cepat. Jadi kita boleh pergi ke sekolah dengan pantas, kau ingin pergi ke sekolah dengan pantas kerana ingin berjumpa dengan temanmu yang sudah kau tinggal beberapa hari kan? " ucap Junghyun sambil manis eh ganteng, eh gak deh manis. "Baiklah mari oppa, kita bangunkan Hyuk oppa!! " kata Zaayoung dengan bersemangat kemudian ia turun dari kasur miliknya. Dengan bersemangat mereka pergi ke kamar oppa/hyung mereka.
Di depan kamar yang bertuliskan 'Jinhyuk-shii'. Jinhyuk adalah oppa/hyung dari si kembar, sering di panggil Hyuk oleh orang di sekeliling nya. Hyuk masih kuliah di jurusan kedokteran tetapi dia sudah mula bekerja di salah hospital cukup terkenal, sebagai pelatih di sana. Hospital itu sangat terkenal dengan layanan nya yang sangat bagus. Kembali ke cerita
Tanpa ragu Junghyun terus membuka pintu kamar sang hyung di ikuti Zaayoung di belakang nya, mereka terus masuk. "HELLO GOOD MORNING PEOPLE!!" "WAKE UP, WAKE UP HYUK OPPAA!! " itu Junghyun dengan kerasnya dia berteriak di ikuti oleh Zaayoung yang ikut berteriak
"HYUNG PALLI BANGUN, SUDAH PAGI NIH MASA YANG LEBIH MUDA BANGUN DULUAN! "
"BENER TUH OPPA, HYUK OPPA PALLI BANGUN. KITA SARAPAN BARENGGG!! "
Meskipun sedikit terkejut awalnya, tapi Hyuk tetap tidak bangun dari kasurnya dengan tangan yang menutupi telinganya ia kembali tidur. Sehingga kemudian si kembar menarik nya turun dari kasur dengan cara yang kurang halus eh maksudnya sangat kurang halus.
Hyuk ditarik sehingga terjatuh dari kasurnya dengan kepala yang jatuh duluan. Hyuk pun kemudian bangkit "Yakk kalian, kalau mau bangunkan hyung sekurang-kurang nya bangunkanlah dengan cara yang lebih halus dikit bisa" kata Hyuk sambil memandang malas kearah si kembar
"Sekarang kepala hyung sudah sakit kerana terjatuh tadi" lanjut Hyuk dengan muka yang di buat seolah kepalanya sangat sakit kerana tebentur lantai, padahal hanya sakit sedikit, dasar drama -_-
"Hyung maafkan kami" "Bener oppa maafkan kami, Zaa berjanji tak akan lakuin kayak gitu lagi" melihat kedua dongsaeng nya yang memelas kepadanya, mana mungkin tetap ia berpura-pura marah. "Sudah-sudah hyung tak marah kok, terus Junghyun-ah jangan memelas kayak gitu gak cocok dengan badan mu" kemudian Hyuk terus berlari keluar dari kamarnya, sebelum ada monster mini mengejarnya dan memakan dia.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANDERS
FanfictionHidup adalah pegembaraan yang tak ada penghujungnya. Seperti laut yang luas, tanpa kau sadar kau semakin jauh. Tanpa kompas yang membantu, hanya dibantu oleh bintang-bintang itu. meskipun lama tetapi, aku akan berjalan dengan kecepatan ku sendiri. �...