first love

8 2 0
                                    

"pak,... Bang Isman gak akan sembarangan mau menikahin aku, jangan dengar lah cakap orang... Itu tak benar jika dia sudah mempunyai istri, dia tak akan memintaku menjadi istri".

"Isman itu orang Jakarta dan kau tak tau kalo dia memang sudah beristri dengar cakap bapak mu ini, jangan kau jadi pihak ketiga yang menghancurkan rumah tangga orang!".

"Pak!... Aku tetep kekeh menikah dengan bang Isman". Meninggalkan pembicaraan

"Marni!!!... Bapak tidak akan merestui kau Dengan Isman".

Untuk senja pagiku...
Jangan pernah kau bersedih karna itu membuat pelangi ku kelabu, satu hal yang harus kau tau jujur aku takut membuat mu kecewa dengan apa yang kau dengar dan kenyataanya memang benar aku sudah menikah tapi harus kau tau aku tak pernah bahagia karena pernikahan ini, aku hanya mencintaimu dan aku tetap akan menikahimu apapun yang terjadi....
Dari ku Isman Fauzi

"Marni kau sudah liat surat Isman, aku bersumpah kalau ini dari Isman, Isman sekarang pulang ke Jakarta..." Ucap dolay dari balik jendela. Dolay sahabat Marni ia juga berkerja pada Isman pemuda tampan pewaris tunggal perusahaan keluarga fauzi.

"Jadi bang Isman sudah mempunyai istri lay, kenapa kau tak cakap dari awal!"

"Aku sudah menjelaskan pada ayah kau, ayah kau tak cakap?".

                            ~~~~~~~~

"Mak, bapak itu baik kali tak sama emak??" Tanya mira. Wajah emak tampak murung didalam biliknya.

"Mengapa kau tanya tentang bapak mu, kau rindu!?"

"Galaknya emak... Dulu pas kakek masih ada..."

"Sudahlah... Persiapkan besok hari pertama kau masuk kan, persiapkaa lah!..." emak bangun dari tempat duduknya, mengambil beberapa baju yang sudah ia lipat tuk ditaruh kedalam lemari.

"Emak tak bangga tah?, Aku bisa diterima disekolah favorit tanpa mengeluarkan uang sedikit pun. Tak macam Abang..."

"Siapa bilang tak bangga?! Justru mak melakukan mu macam cakap galak agar kau tak seperti abangmu, kau lah harapan emak... Sudahlah emak tak mau sedih!" Kini mata emak melihatku, tangannya mulai membelai kepala berkali kali.

"Mak... Emak cinta pertama bapak jadi cinta pertama ku juga emak karna aku tak pernah lihat wajah bapak... Orang cakap jodoh itu mirip, aku yakin kali bapak mirip emak..." Ia tersenyum.

"Hey sudah lah jangan kau banyak bicara persiapkan untuk esok..."

Malam dapat terasa gelapnya kini terbantu datangnya bintang, sudah lama juga ia bersembunyi hingga terkadang rindu nya bulan diterpa sunyi senyap dari kegelisahan awan hitam yang menyelimuti, lalu kembali pada titik awal. Keping demi keping serakkan kini dapat terkumpul menjadi satu hal yang tak dapat diungkap tentang rahasia dari kehilangan ku. Jika saja ia dapat sampai kan energi nya untuk ku menjalankan hidup, apa juga ini salah ku??? Harus dapat dipastikan itu bukan kesalahan tapi keberanian ku terhadap badai yang kurasa cukup membuat ku hampir mati karenanya. Dan juga penghalang bagi cinta kami ia harus merasakanya seperti apa kehilangan ku terhadapmu yang sempat dirampas olehnya.

"Bang Isman maafkan aku,... Aku merindumu." Air mata seketika jatuh.

many stories in JakartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang