Diakah Iteung dalam Mimpiku?

3 0 0
                                    

Bergetar tubuh Asep semakin tidak karuan saat Reza mulai masuk ke ruang interview dan keluar dengan wajah berseri. Kekhawatiran Asep yang terbendung sedari tadi mulai jebol pertahanannya hingga rasa gugup sudah tidak dapat ia sembunyikan.

"Asep, sekarang giliran kamu, semangat Sep, jangan gugup" Ucap Reza sambil tersenyum dan menepuk pundak Asep, memberikan semangat.

****

Asep mulai membuka pintu yang akan menentukan nasibnya selama beberapa waktu ke depan. Kriiitttt, pintu terbuka.
"Selamat siang Ibu Amanda, saya Asep"
"Oh Asep silahkan masuk" Menengok ke arah Asep.
"Kamuuuuu...." Sahut Amanda.
"Kamuuuuu...." Seru Asep.

Terbayang di ingatan Asep dan Amanda saat mereka berpaspasan sebelumnya, bukan hal yang tidak disengaja, melainkan karena kecerobohan dan rasa penasaran dari Asep.

"Iteung, ini beneran Iteung kan?" Dag dig dug hati Asep tidak karuan.
"Iteung....." Penuh harap

Tanpa Asep sadari, ia yang penasaran dengan perempuan yang dilihatnya mengejar sampai ke dalam toilet wanita. Asep memegang erat tangan perempuan yang ia sebut sebagai Iteung di dalam mimpinya.

Perempuan itu seketika membalikkan badannya ke hadapan Asep.

"Waaaaahh.. Mesum, lepasin tangan aku gak!" Teriak dan berontak.
"Iteung, ya Allah ini beneran Iteung" Seringai Asep.
"Iteung siapa? Saya Amanda, anda salah orang, lepasin tangan saya mesum!"
"Mesum, mesum apaan, aku kan cuman pegang tangan kamu" Jawab Asep.
"Kamu emang cuman pegang tangan aku, tapi kamu lihat dong di sekeliling kamu" Tunjuk Amanda ke sekeliling mereka.
"Kenapa emangnya disini?" Menengok.
"Waaaaaaaaaa..." Teriak Asep.

"Woy kalian kalau pacaran jangan di toilet wanita dong, malu-maluin aja" Ucap seorang karyawati yang tengah merapikan riasannya.

Seketika tiba-tiba segerombol perempuan datang ke toilet. Asep yang terkaget sampai menganga tak mampu berkata-kata. Ia berusaha dengan sembunyi-sembunyi untuk keluar toilet agar terhindar dari serbuan perempuan-perempuan yang marah. Saat Asep mulai melangkah, sabun yang tercecer di lantai membuat ia terjatuh.

Cup.

Tepat di hadapannya adalah Amanda, hingga Asep terjatuh menimpanya. Saat Asep membuka mata, Bibirnya bersentuhan dengan pipi Amanda. Wajah Asep seketika memerah dan berkeringat, antara haruskah senang atau gelisah.

"Aaahhhhhh mesum" Amanda mendorong tubuh Asep agar menjauh.

****

"Nama kamu Asep" Tanya Amanda.
"Hmmmmnnn.. " Pelongo Asep, setelah tersadar dari lamunannya yang membayangkan kejadian di toilet wanita.
"Nama kamu Asep, betul atau tidak?" Tanya Amanda kembali.
"Saya minta maaf bu, soal kejadian di toilet tadi" Timpalnya.
"Saya tanya nama kamu, bukan maaf" Dengan nada tinggi.
"Iya bu betul, nama saya Asep"

****

Asep keluar dari ruangan Ibu Amanda dengan wajah murung dan gelisah, membayangkan akankah ia lulus tes wawancara sementara sebelumnya ia telah membuat kesalahan yang fatal. Bahkan bisa di bilang kurang ajar. Mencium seorang gadis di hari pertama ia bertemu dengannya.

"Bukan mencium, tapi tidak sengaja" sangkal Asep dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

- Bersambung -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hayang KawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang