Jadi pada waktu itu, weekend di akhir bulan desember , aku, iyan, dua teman ku bernama sisil, dan lisa pergi ke pusat perbelanjaan di daerah jakarta, akhir tahun sedang banyak-banyakan diskon dan sale . Tepat pukul 1siang aku beranjak menjemput sisil dan lisa lalu setelah itu aku menjemput iyan, yaa .. Aku yang menjemput iyan menggunakan mobil, aku juga yang menjemput sisil dan lisa . Setibanya di pusat perbelanjaan itu aku, iyan, dan dua teman ku memasuki salah satu store , penuh sekali manusia disini . Aku dan iyan yang terpisah dengan sisil dan lisa , sisil dan lisa di bagian baju wanita, aku dan iyan di bagian baju pria .
Lisa : "rita, sini ada baju ni bagus untuk kamu" (sambil melambaikan tangannya)
Aku : "iya sebentar, iyan sedang memilih jaket"(ucapku sedikit agak keras, karena jarak yang agak jauh)
Lisa : "si rita malah mentingin iyan deh, bukannya beli buat sendiri ya sil"
Sisil : "ya mungkin si rita ingin pacarnya menggunakan baju yang dia pilihkan"(sisil menjawab enteng, dan tidak terlalu menanggapi perkataan lisa)
Lisa: "yatapi nih ya, aku kalo jadi rita pasti harus aku dulu yang memilih baju. Karena kodratnya wanita selalu didahulukan, dan juga wanita kalau milih tu lama"
Sisil : "karena wanita memilihnya lama, rita lebih baik memilihkan baju untuk iyan, agar tenang ketika memilih baju untuk dia sendiri"
Lisa : "ah tetep aja aneh"
Di jarak yang berbeda dengan satu store yang sama, iyan dan aku yang sedang memilih jaket
Iyan : "aku gausah beli deh, kamu aja . Aku kan jaketnya udah banyak"
Aku : "kamu harus beli. Aku bosen ah, kamu pakai baju nya itu lagi itu lagi , jaketnya itu terus itu terus"
Iyan : "tapi kan kamu yang mau cari baju, kenapa jadi aku yang dipilihin jaket sih"
Aku : "gapapa, yaudah ini aja ya, bagus . Kamu juga kayanya belum punya jaket maroon"
Iyan menghela nafas karna aku yang amat sangat memaksa.
Iyan : "yasudah kalo kamu suka aku mau" (dengan ucapan pasrah)
Aku dan iyan bergegas mendekati sisil dan lisa yang sedang memilah baju .
Aku : "dorrrr..."
Sisil : "eh, eh kagett" (padahal dia sudah melihat aku berjalan kearahnya)
Aku : "kamu kan udah lihat aku, ko kaget sih?"
Sisil : "ga kaget si sebenernya, hanya saja aku pura-pura kaget biar kamu seneng, eheheh"(dengan nada meledek)
Aku : "ih kamu tuh" (nada sedikit kesal)
Lisa : "gimana kamu jadi cari baju rit?"
Aku : "emmm,, engga deh kayanya , ini beli jaket untuk iyan aja"
Iyan memandangku dengan bingung
Iyan : "loh, kamu tuh gimana sih, ko jadi aku yg beli"
Aku : "iya, diirit-irit uangnya, ga gampang loh cari uang . Aku juga lagi gamau beli baju kok"
Sisil : "yasudah, kamu serius rit ga mau ?"
Aku : "iya aku gamau"
Lisa : " ih, aneh deh kalian . Ke mall tapi malah cowo nya yang belanja , dibayarin pula , gamodal banget deh" (lisa dengan nada sedikit ketus)
Sisil : "heh lis, mulut kamu tuh kaya gaada penyaringannya ya, apa aja keluar dari mulut"
Lisa : "kan emang begitu sil, aneh . Berangkat di jemput, udah sampe malah dia yang belanja, dibayarin pula. Ga habis fikir aku tuh"
Sisil menginjak kaki lisa seraya tersenyum keki mengangguk ke arah aku dan iyan, iyan hanya tersenyum .
Iyan : "tuh, temen kamu aja sampai ngomong gitu ko , yasudah ayu gausah beli apa-apa . Taro aja lagi" (dengan nada sedikit keras, sepertinya iyan mulai sedikit emosi)
Iyan menarik tangan ku, meninggalkan lisa dan sisil .
KAMU SEDANG MEMBACA
See U
Teen Fictionlaki-laki matre yang berhasil membuat wanita ter-cantik di sekolahnya jatuh cinta