Menu #2
Charm School
By felbiex"Tuan Muda? Kau baik-baik saja?" Felix terkejut saat penasehat kerajaan menanyakan keadaannya, pasalnya pangeran muda itu sedaritadi hanya terdiam sembari memandang jauh ke arah kebun buah yang berada di belakang kerajaan.
"A-ah... Ya aku baik-baik saja." Felix mengangguk dan tersenyum canggung.
"Apa kau sudah siap berangkat sekarang?"
Felix menarik nafas panjang. Ia sudah siap, hanya belum siap meninggalkan lingkungan istana Inggris yang sudah membesarkannya ini.
Mulai hari ini hingga kurang lebih 3 tahun ke depan, Felix resmi akan masuk ke sekolah khusus keluarga kerajaan di seluruh dunia, dimana ia akan dilatih dan dipersiapkan menjadi calon penerus kerajaan yang bertanggungjawab, penuh tata krama, dan berwibawa.
"Bisa kita berangkat sekarang, Tuan Muda? Pesawat Anda sudah menanti, Yang Mulia Raja dan Ratu juga sudah menunggu." Ucap sang penasehat.
Felix tersenyum tipis sembari menunduk, sepertinya memang sekarang saatnya. Setelah menarik nafas panjang, Felix akhirnya mengangguk dan berbalik menghadap sang penasehat.
"Ayo kita berangkat."
*****
Felix memandang ke arah gedung sekolah barunya, sebuah gedung bergaya Eropa dengan tembok yang kokoh. Bendera perserikatan seluruh kerajaan-kerajaan di dunia berkibar tepat di halaman depan gedung tersebut.
Felix mulai gugup.
Sebagai seorang pangeran muda dan calon penerus kerajaan Inggris, Felix merupakan seorang introvert. Selama 19 tahun hidupnya di kerajaan, hanya dengan kedua orang tua dan para pelayan lah ia dapat berkomunikasi. Ada salah satu anak pelayan kerajaan yang seusianya, namun anak pelayan tersebut tidak selalu bisa bertemu dengan Felix setiap saat, karena kesibukan Felix juga yang selalu berlatih berkuda, bermain piano, memanah, dan melakukan kegiatan-kegiatan fisik lainnya. Jadi, Felix tidak betul-betul memiliki teman yang dekat.
CKLEK
Felix terkejut saat seseorang membukakan pintu mobilnya, rupanya mereka sudah tiba tepat di gedung asrama sekolah tersebut.
"Tuan Muda, kita sudah sampai."
Felix menarik nafas panjang, mendadak rasa gugupnya bertambah berlali-kali lipat. Namun ia harus turun sekarang bukan?
Akhirnya, setelah betul-betul memantapkan hatinya, Felix membiarkan kedua kakinya menapak di atas rerumputan hijau. Sepoi angin segera menyapa rambutnya, Felix memandang berkeliling, menyesuaikan cahaya yang diterima kedua maniknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 NIGHTS • HAREM!FELIX
Fanfic•×• 3RD COLLABORATION PROJECT •×• Harem!FELIX; Uke!FELIX Oneshoot • T - M [WARN! NC SCENE INCLUDED! MATURE CONTENTS! 18+ REQUIRED!] • Various Genre YAOI! STRAY KIDS IN YOUR AREA! DON'T REPORT OUR BOOK! PLEASE GO AWAY IF YOU HATE IT!