Hari Selasa
Dia tidak menchat ku semalam. Aku terus menunggu sambil mengerjakan PR, sambil makan, sambil mandi sampai dia menchat ku. Tapi aku terus menunggu karena dia tak mengirim pesan padaku. Aku bingung, terus kenapa dia meminta nomorku?
Pulang sekolah dia menunggu ku di gerbang, dia menunjukkan HPnya padaku. Dia terlihat kesal. "Ini teman mu ya?" Aku bilang iya. "Itu Rina semeja ku". "Kamu yang ngasih?" "Ngasih apa?" "Nomorku bego!" Dia mendorong kepalaku. Aku memukul kepalanya.
"Iya, dia minta kemarin. Kita kok berdiri di depan gerbang sih? Kita jalan yuk" aku mengajak karena kita memang searah.
"Vio..." Aku yang hendak berjalan terhenti karena dia memanggil ku. "Hm.." "Kenapa kamu ngasih nomorku ke dia?". "Karena dia minta lah hahaha" dia mendorong kepalaku lagi. "Lain kali jangan berani ngasih ke orang lain!!" Katanya. "Oi! Serius amat. Iya aku tahu, dia yang memaksa".
"Oke" katanya dan dia mengacak kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Dia
Teen Fictionshort story tentang gadis remaja biasa yang mulanya benci teman laki laki sekelas nya berubah jadi cinta