#Part 3#

17 6 0
                                    

-- Hyunjin pov --

Pagi pun tiba semua member keluar dari tenda dan betapa terkejutnya kami semua saat melihat apa yang ada dihadapan saat ini,, sungguh pemandangan yang sangat jarang kami lihat, terlihat semua pohon yang berwarna orange mengelilingi tempat persinggahan kami dan hembusan angin yang berlalu dengan lembut membuat suasana menjadi tenang dan terasa sangat damai.

"Woahh daebak!!"- kagumku saat melihat pemandangan yang luar biasa itu.

"Woahh"- sahut han.

Semua member tak berhenti ngucap kan kata-kata itu sambil mengelilingi tenda dan mengambil beberapa foto untuk disimpan.

"Bagaimana kalau kita berkeliling disekitar sini siapa tau didalam sana masih banyak tempat yang bagus?"- tanyaku yang langsung disetujui oleh mereka.

Aku memutuskan untuk berjalan kearah sebelah barat karena ntah kenapa aku langsung tertuju dengan sebuah pohon yang sangat indah ditengah-tengah rimbunan pohon lainnya.

Tak butuh waktu lama aku telah berada tepat didepan pohon yang telah menarik perhatianku sejak tadi, tapi aku merasa ada yang sedikit menjanggal ditempat ini ntah perasaan ku merasakan ada seseorang yang juga berada ditempat yang sama dengan ku saat ini.

Srekk...

Ya sepertinya aku mengalami dejavu dan benar aku pernah mengalami ini bahkan aku baru sadar kalau tempat ini adalah tempat dimana aku mendengar sesuatu untuk pertama kalinya dan sekarang untuk kedua kalinya aku mendengarnya.

Suara itu terus berbunyi semakin lama suara itu semakin terdengar lebih jelas, aku pun merasa penasaran dan sangat ingin melihatnya, aku berjalan perlahan mendekati arah suara itu dan semakin mendekat suara itu terdengar sangat jelas bahkan terdengar sangat familiar ditelingaku.

Sekarang aku telah berada tepat dibelakang pohon itu melihat langsung apa yang ada dibaliknya, terkejut? Itu yang aku rasakan sekarang,karena disana cuma ada seekor kucing putih polos yang berlumuran darah tepat dikaki kirinya.

"Meow meoww.."

Kucing itu terus mengeong tanpa henti, aku langsung mendekatinya dan menaruhnya dipangkuan ku tapi kucing itu terus memberontak bahkan kakinya yang terluka membuat darahnya keluar lebih banyak dari sebelumnya.

"Kucing kecil tidak apa aku tidak akan mencelakai mu"- ujarku seraya mengelus kepalanya dan berusaha membuat ia lebih tenang.

Akhirnya usaha yang aku lakukan untuk membuat ia lebih tenang berhasil kini ia tengah duduk dipangkuan ku, aku tidak tega melihatnya seperti itu hingga akhirnya aku membawanya ke tenda untuk mengambil p3k yang ada di ransel ku.

-- Hyunjin pov end --

"Hahh.. Hahhh"

Kini aku sedang berlari ntah kemana, aku merasa sangat takut rasanya ingin menangis bahkan kakiku sekarang terluka.

Aku berhenti di bawah pohon besar dan mencoba meminta tolong tapi tidak ada yang mendengarkan ku, sungguh kaki ku terasa sangat perih darah yang keluar membuat ku merasa sangat takut.

Sampai akhirnya ada seseorang yang datang, ia terlihat sangat terkejut saat melihat kondisi ku saat ini. Langsung saja ia mencoba mendekati dan mengangkat ku, diletakan lah aku diatas pangkuannya, aku terus mencoba memberontak tapi tenaga yang ia miliki lebih besar dari ku.

Ia berbicara, menyuruhku untuk tenang, dan aku menurutinya dibawa lah aku ntah kemana hingga kesuatu tempat yang terlihat sangat ramai dan berisik.

-- Hyunjin pov -

Kini aku tengah menggendongnya kearah tendaku, saat itu juga member lain ikut binggung dan mulai melontarkan pertanyaan-pernyataan tentang kucing yang sedang ku bawa.

"Yak,, kau mendapatkannya dari mana??"- ujar woojin yang tampak sangat terkejut.

"Benar hyung mendapatkannya dimana?bagaimana kalau itu milik orang lain?terus dia mencar..."- belum sempat seungmin melanjutkannya aku langsung menutup mulutnya dengan ranting pohon.

"Cuihh... Yakk hyunggg!!"- pekik seungmin seraya membersihkan mulutnya.

"Tidak usah banyak tanya kau membuatku pusing dengan celotehan mulut mu itu"- jawabku sinis.

"Jadi itu kau mendapatkannya dari mana?"- ujar chan yang baru saja kembali.

"Tadi diwaktu aku ingin pergi ke pohon itu aku mendengar sesuatu dan aku mencarinya yang ternyata ada dibalik pohon itu,, dan ternyata ada seekor kucing dan lagi kakinya sepertinya terluka,, akhirnya aku putuskan untuk membawanya kemari begitu"- jelasku panjang kali lebar.

"Ohh begitu"- balas felix yang mengerti dengan penjelasanku.

"Hmm"- balas ku.

Aku meletakan kucing itu diatas tumpukan selimut seraya mengambil kotak p3k. Perlahan aku membersihkan darah yang sudah menutupi bulu putihnya itu, setelah itu baru aku mengoleskan alkohol pada kakinya dengan perlahan, karena takut ia akan merasa sakit dan kabur sebelum kakinya dioleskan alkohol.

Saat aku mengoleskan alkohol ia sama sekali tak memberontak atau berusaha kabur karena sakit, tidak seperti kucing lainnya pada saat diobati atau diberi alkohol seperti ini.

Mungkin aku sedikit heran dengan tingkahnya yang diam saja tanpa merasakan sakit di kakinya, tapi aku tidak ingin mengambil pusing soal itu karena yang terpenting ia dapat segera ku obati dan lekas sembuh.

Setelah setengah jam berlalu akhirnya selesai juga, kucing itu juga telah terlelap hal itulah yang membuatku menjadi lebih tenang saat melihatnya tertidur pulas. Aku memutuskan untuk keluar dan berkumpul bersama yang lain.

"Sudah?"- tanya jisung.

"Iya sudah"- balasku.

"Jadi sekarang diamana kucing itu?"- felix yang ikut bertanya.

"Paling juga sudah dibuang yakan hyung?"- jawab ayen yang langsung ku hadiahi jitakan.

"Yak pabbo aku tidak akan setega itu, tapi jika itu kau baru aku akan membuangnya jauh-jauh"- ujarku yang langsung dibalas tatapan sinis olehnya.

Ditengah hutan yang sunyi hanya tawa kamilah yang paling menggema disini, hutan yang semulanya hanya dipenuhi dengan suara burung-burung dan terpaan angin lebut kini menjadi sangat ribut dan ramai hanya dengan kami berada disana.
.
.
.
#bantu vote guys🙏🙏
#thanks

Stay With Me [SKZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang