IP 2

4 0 0
                                    

Di hari ini aku berdoa untuk kelancaran semuanya. Hari ini dan di detik berikutnya aku akan menjadi istri orang. Hidup ku akan berubah 180° dari biasanya, yg biasanya tugas ku hanya belajar, menghafal dan lalaran. Entah apa yg nanti akan aku lakukan, yg pasti menuruti kata suami dan melayani suami.

Dari pagi aku sudah di kerumuni oleh tiga orang penata rias yg langsung di panggil oleh calon suami ku, aku tidak boleh ngaca sebelum acara selesai entah karena apa, dan aku hanya pasrah saja oleh mereka. Gaun yg sekarang aku kenakan sangat lah sederhana tetapi tidak menghilangkan kesan elegan, aku menggunakan gaun berwarna putih tulang yg aku dengar di rancang langsung oleh desainer terkenal entah siapa itu, aku sampai bingung dengan semua ini sebenernya siapa yg akan menjadi suami ku ini? Entah lah aku berdoa yg baik-baik saja.

Setelah selesai semua aku di tinggal sendiri dikamar, karna semuanya akan menyaksikan calon suami ku mengatakan ijab qobul pada Abi ku disanah.

"Yaallah permudah lah calon suami ku ketika mengatakan ijab yaallah. Aamiin".

***

Zahwan

Hari ini dimana aku akan menikahi wanita yg masih berumur sangat muda bagi ku, tidak ada terlintas sama sekali untuk menikahi gadis muda sepertinya. Tapi mungkin memang jodoh ku adalah dia, aku akan membingbing dan iklas karena Allah. Saat ini aku tengah berada di tengah-tengah masjid pesantren dimana tempat aku akad, gugup? Sudah pasti. Karna setelah ini semua akan berubah, aku hanya merapalkan doa-doa dalam hati agar di lancarkan. Penghulu berada di depan ku dan disamping terdapat Abi Munzir al-samawa yg adalah orang tua dari Azahra.

"Ananda Zahwan apakah anda sudah siap?".

"Ya saya siap".

"Baiklah kita mulai saja ijab Qobulnya".

"Ananda Zahwan syech bin Maulana syech saya nikahkan dan saya kawin kan engkau dengan Azahra al-samawa binti Munzir al-samawa dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan mahar berupa surah Ar Rahman di bayar tunai".

"Saya terima nikah dan kawinnya Azahra al-samawa binti Munzir al-samawa dengan mas kawin tersebut di bayar tunai". Tanpa mengulang Zahwan mengucapkan dengan sekali tarikan nafas dan benar.

"Bagaimana dengan saksi sah?".

"Sahhhh".Ucap semua orang yg menyaksikan membuat diri ku bahagia mendengarnya.

"Alhamdulillah".

Ketika semua orang riuh karna pengantin wanita yg tak lain Azahra menuju ke arah ku aku pun ikut nengok untuk melihat istri ku itu. Terlihat Azahra yg sedang di gandeng oleh Dijah yg kukenal sebagai sahabatnya, setelah sampai di samping ku aku sangat-sangat terpesona oleh kecantikannya, dia menggunakan gaun yg aku pilihkan dan sangat pas ditubuhnya. Wajah yg cantik, bulu mata yg lentik dan make up yg membuatnya lebih dewasa tapi tidak menghilangkan kesan naturalnya. Seketika aku terhipnotis olehnya, tapi karena suara riuh orang-orang membuat aku tersadar dan segera memakaikan cincin kepada istri ku itu.

Setelah acara pemakaian cincin saatnya aku mencium kening istriku itu, terlihat sekali dia sangat gugup ketika aku memajukan wajah ku. Sangat cantik ketika dia memejamkan matanya itu, aku pun mencium kening nya agak lama, setelah itu berlanjut ke acara selanjutnya dan Alhamdulillah berjalan dengan lancar.

***

Azahra

Alhamdulillah akhirnya acara sudah selesai, semua berjalan dengan lancar. Karna tamu Abi yg cukup banyak membuat acara selesai di malam hari. Sekarang aku dan suami ku berada di kamar ku untuk beristirahat.

"Azahra, bisa aku minta tolong?".

"Emm, iya ka minta tolong apa?".

"Azahra aku ini suami mu bukan kakak mu, berhenti panggil aku kakak".

"Terus saya harus panggil kakak apa?". Ucap Azahra polos membuat Zahwan gemas.

"Terserah, sayang juga boleh ko".

Ada apa ini? Kenapa jantung ku berdegup?. Batin Azahra.

"Bercanda, terserah kamu saja mau panggil aku apa, dan biasakan kamu ngomong aku kamu ke aku. Formal bgt sama suami sendiri".

"Iyaa ka sa,, eh aku akan mencobanya".

"Yaudah, aku mau bersihin badan dulu".

Setelah Zahwan masuk kamar mandi Azahra mencoba untuk membuka gaunnya, tapi dia tidak bisa karna gaun yg dia pakai memiliki resleting yg panjang. Akhirnya Azahra hanya duduk terdiam di pinggir tempat tidur.

Setelah menunggu sekitar 30 menitan Zahwan memanggil Azahra dari balik pintu kamar mandi. Azahra yg mendengar langsung saja menuju ke arah kamar mandi.

"Kenapa ka?".

"Azahra aku lupa tadi aku minta diambilkan anduk, dan sekarang aku tidak bawa anduk. Bisa tolong kamu ambilin?".

"Ohh iya ka sebentar ya". Ucap Azahra dan berlalu untuk mengambil anduk di lemari pakaiannya, setelah ketemu Azahra langsung saja memberikan anduknya kepada Zahwan. Dia pun kembali duduk di pinggir tempat tidur.

Tak lama keluarlah Zahwan yg hanya memakai anduk di bagian bawah dan bertelanjang dada, Azahra sangat lah malu hingga dia pun memilih untuk menunduk. Pasalnya Azahra menyentuh cowo saja tidak pernah kecuali Abinya dan sekarang di suguhi oleh pemandangan seperti ini.

Yaallah Azahra sangat malu, bahkan Azahra sangat grogi dengan suami Azahra sendiri. Batin Azahra.

"Azahra kamu tidak membersihkan diri mu?".

Azahra tersentak dia pun mendongakkan wajahnya, terlihat Zahwan yg sudah rapi dengan baju tidurnya.

"Ehh, iya ka ini mau mandi".

"Yasudah mandi habis ini kita makan, kamu belum makan malam kan?".

"Iya ka aku mandi dulu. Emm tapi ka, boleh aku minta tolong?".

"Minta tolong apa Azahra?".

"Emm,,Aku engga bisa buka gaunnya resleting nya sangat panjang". Ucap Azahra malu-malu.

Zahwa terkekeh mendengarnya, dia tau Azahra sangat pemalu. Zahwan menghampiri Azahra dan membantu untuk membuka resleting gaun Azahra.

Azahra benar-benar sangat gugup ketika Zahwan membuka resleting Azahra dengan posisi Zahwan di depan Azahra, dimana posisi tersebut seperti orang sedang berpelukan, hingga Azahra bisa merasakan hembusan nafas Zahwan. Tak sadar Zahwan sudah menjauh.

"Azahra sudah selesai, ada yg bisa aku bantu lagi?".

"Ehh, engga ka udh ko, makasih ya ka. Azahra mandi dulu".

Tanpa menunggu Zahwan berbicara Azahra langsung masuk ke kamar mandi. Dan itu membuat Zahwan terkekeh karena gemas oleh istrinya.

My little wife kau sangat gemas, tidak akan membutuhkan waktu lama aku yakin aku akan jatuh ke kamu. Batin Zahwan yg menatap pintu kamar mandi.

---

Bagaimana? Masih mau dilanjut ga?

Kasih aku vote and Comen ya💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imam PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang