Masih sangat pagi, Raya sudah duduk di rotfoop sekolah nya.bukan tanpa alasan Raya berangkat pagi, Raya cuma tidak ingin berlama-lama di rumah yang menurut nya seperti neraka.
"Kenapa sih kalian gak pernah perhatian sama gue"lirih Raya sambil memandang lurus ke depan.Raya sedang memikirkan orang tua nya yang tidak pernah memperhatikan nya.bukan karna mereka tidak perhatian cuma pekerjaan mereka yang membuat mereka harus mengedepankan pekerjaan nya.
"Gue gak butuh harta berlimpah, gue cuma butuh kasih sayang dari kalian"rintih Raya yang ingin menumpah kan air mata nya tapi dengan cepat ia hapus."gue gak boleh lemah"semangat nya dalam hati.
Drtt Drtt.
Ponsel Raya berbunyi, ia pun langsung menggeser tombol hijau di sana.
"..."
"Kenapa elu nangis?"
"..."
"Gue ada di atap"
"..."
"OTW"Dengan langkah cepat Raya menuju ke kelas nya.sesampai nya di kelas Raya pun langsung menghampiri Rasel sahabat kecil nya yang sedang menangis."Ra, lu kenapa?"
"RAYA!!"teriak Rasel dengan suara cempreng nya.ia langsung memeluk Raya dengan erat.
"Ada masalah?"tanya Raya sambil mengelus puncak kepala Rasel.Raya memang sudah menganggap Rasel seperti saudara kandung nya sendiri, maka dari itu Raya sangat menyayangi Rasel.
Rasel hanya mengagguk di sela-sela tangisan nya."gue di putusin sama Ali"ucap Rasel sambil melepaskan pelukan nya lalu mengerucutkan bibir nya.
"Lah kok bisa? Lo tunggu sini biar gue jotos tuh bocah! Enak ajah dia mainin perasaan sahabat gue!"geram Raya yang hendak keluar kelas tapi ditahan oleh lengan Rasel.
"Tapi jangan berlebihan ya"pinta Rasel dengan muka memelasnya.
Raya hanya mengangguk dan langsung menuju kelas ips2 yang terletak di samping perpus.setelah tiba di depan pintu ips2 Raya langsung mendobrak nya sampai terbuka lebar.untung saja saat ini cuma ada Ali, tio, dan adi saja.
"Woles bae dung neng"pekik tio sambil mengusap dada nya.
Raya tak menggubris ucapan Tio.ia langsung berdiri tepat di hadapan Ali."lu kenapa mutusin Rasel?"ucapan dingin Raya sambil menunjuk muka Ali dengan tangan nya.
"Bosen" 5 kata yang keluar dari mulut Ali.sebenar nya Ali sudah takut dengan tatapan mematikan itu tapi ia tutupi dengan kediginan nya."jaga image lu"ucap Ali di dalam hati.
"Bosen lu bilang?walaupun lu bosen ama Rasel trus kenapa lu nembak dia? Kenapa lu memberi sebuah harapan ke Rasel? JAWAB!"dengan sinis nya Raya berucap sembari menatap Ali dengan tatapan maut nya.
"Ma..mana gu..gue tau"seketika ucapan Ali tergagap dan tak berani menatap muka Raya yang seperti ingin menerkam nya hidup-hidup.
"Gak tau? Lu itu laki apa orang sinting? Membangun sebuah hubungan tapi dengan mudah lu robohin tuh hubungan!lu sama sekali gak ngerasain perasaan Rasel sekarang! Dan yahh, hanya lelaki pengecut yang tega melakukan ini!"bentak Raya dengan aura yang mencekam.
"Gue.."Plaakk.
Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi Ali."gue-gue apa? Alasan apa lagi yang mau lu ucapin? Kata-kata apa yang sudah lu rangkai?"ucap Raya dengan nada sinis nya."mulai sekarang lu jauhin Rasel! Jangan lu tampak in muka busuk lu itu ke Rasel! PAHAM!"bentak Raya langsung keluar kelas ips2.untung saja ini masih pagi jadi tidak ada yang melihat pertengkaran Raya barusan.
Kini Raya sedang berjalan menyusuri koridor hendak menuju kelas nya.tapi pendengaran Raya menangkap omongan adek kelas nya itu.
"Kata nya anak pemilik sekolah tapi kelakuan nya kok kayak gitu"ucap gadis tersebut yang ber status adek kelas nya Raya.
"Hidup-hidup gue kok lu yang repot sih"Raya berhenti tepat di depan adek kelas itu tapi ia tidak menoleh sama sekali ke arah mereka.
"Ehh kak Raya"ucap nya sok-sok akrab.padahal baru ajah ngomongin orang nya.gak punya urat malu kalik.
"Jijiq Dedeq"ucap raya sambil meludah tepat di depan mereka berdua.tanpa basa-basi Raya langsung masuk ke dalam kelas nya.
"Raya! Lu apain ajah si Ali"tanya Rasel dengan muka cemas+khawatir kalau Raya bertindak di luar batasan.
"Gue cuma nampar dia kok sama kasih ceramah dikit lah"Raya mengucap kan nya dengan enteng. Sambil menduduk kan bokong nya di kursi.
"Syukurlah"terdengar helaan lega Rasel. Ia pun langsung melanjutkan membaca novel nya dengan tenang.
Raya hanya tersenyum.lalu mengeluarkan hp nya dan menyambungkan handset nya.setelah itu Raya memutuskan untuk tidur."Ra, kalo udah bel bangunin gue yah"gumam Raya yang masih di dengar oleh Rasel.
"Siipp"ucap Rasel lalu kembali ke dunia novel nya.Rasel sangat menginginkan hidup di dalam novel, dimana akhir pada cerita akan selalu berakhir indah nan manis, tidak seperti kehidupan nyata nya yang malah terasa hampa nan pahit.
♥♥♥♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Raya dan jalan hidup nya.
Teen FictionRAYA OKTAVIANA GERALDI.adalah putri semata wayang dari keluarga GERALDI pemilik SMA TARUNA BANGSA.gadis ini sering di panggil dengan sebutan RAYA.dia memang siswa yang ceria dan mempunyai sifat yang mudah berteman.Raya sangat pintar dalam pelajaran...