part 2.

1 1 2
                                    

Kringg kringg.

Suara bel masuk pun berbunyi.pertanda pelajaran akan segera di mulai.

"Raya bangun"teriak Rasel sambil menggoyang-goyang kan tubuh Raya.

Perlahan-lahan Raya pun membuka mata nya."udah masuk?"tanya Raya sambil merentangkan kedua tangan nya ke atas.

Rasel hanya mengangguk sambil memasukkan novel nya ke dalam tas dan mengeluarkan kitab PKN.

"Yahh waktu nya pak botak"keluh Raya sambil mengacak-acak rambut nya sendiri.

Rasel hanya tersenyum melihat tingkah sahabat nya itu.

Pak anton (pak botak) kok dipanggil pak botak?mau gimana lagi kenyataan nya pak anton emang botak kinclong.muehehe.

"Selamat pagi anak-anak"pak anton datang bersama 2 cowo yang mungkin murid baru di sini.lumayan cakep.

"Pagi juga pak"jawab kaum hawa dengan serempak kecuali Raya dan kaum adam lain nya.

"Baik, kalian punya teman baru pindahan dari SMA PELITA, silahkan perkenal kan nama mu"perintah pak Anton dengan tegas.

"Hyy nama gue Rangga pratama, panggil ajah Rangga"ucap cowo sebelah kanan yang sedang memakai jaket ber warna merah.

"Dan gue Rendi pradika, panggil ajah Rendi"ucap cowo sebelah kiri sambil tersenyum manis.

"Baik anak-anak.kalian boleh berkenalan pada jam pelajaran saya.karna saya ada kepentingan di luar, kalau begitu bapak permisi dulu"ucap pak anton lalu bergegas keluar kelas.

Rangga dan Rendi pun langsung duduk di belakang Raya dan Rasel.dan pada akhir nya mereka ber-empat pun berkenalan.

"Kalian kok bisa pindah sekolah barengan?"tanya Rasel dengan raut muka bingung.

" gak tau dah, bonyok kita yang nentuin"jawab Rangga seada nya.

"Kalian ber-saudara?"kali ini bukan Rasel yang bertanya tapi Raya.

"Ngga juga sih, sebenarnya gue jadi anak angkat di keluarga nya Rangga"jawab Rendi sambil tetunduk lesu.

"Ouuh, begitu"Raya dan Rasel mengangguk paham.

Tiba-tiba suara dobrakan pintu yang begitu nyaring.membuat penghuni nya terkejoed lalu memandang ke arah pintu.disana sudah ada sosok adik kelas yang belum sama sekali di lihat oleh penghuni kelas.

"Sopan dikit napa"celetuk Elma cewek terjudes di kelas ips3.

"Gak usah banyak bacod lu, mana yang nama nya Raya oktaviana geraldi? Mana?"teriak adik kelas itu yang diketahui nama nya adalah putri.

Semua penghuni terdiam sambil melirik ke arah Raya.Raya yang merasa dipanggil nama nya pun langsung berdiri dan menghampiri Putri."kenapa?"tanya Raya dengan dingin nya.

Nyali Putri sempat menciut ketika melihat rupa nya Raya,seragam nya di keluarkan, rambut nya di gelung acak-acakan, sorot mata yang tajam.akan tetapi putri tidak megurungkan niat nya untuk melabrak Raya."kenapa lu nampar gebetan gue? Haa!"bentak Putri emosi.

"Gebetan lu? Emang lu udah punya doi? Masih bocah juga main pacar-pacaran!"sinis Raya sambil tersenyum remeh.

Plakk.

Sebuah tamparan yang mendarat di pipi mulus Raya.dan seketika kelas ips3 berubah menjadi suasana yang mencekam.bagaimana tidak sosok adek kelas yang menampar kakak kelas nya sendiri apa lagi menampar anak pemilik sekolahan nya.bravoo.

"Lu berani sama gue?"kini emosi Raya sudah tidak terbendung lagi.Raya langsung menarik kerah baju Putri lalu menampar pipi Putri dengan keras."ingat posisi lu!"

"Awas lu bakalan gue aduin ke kepala sekolah"sinis Putri dengan senyuman licik nya.

"Silahkan! Gue mah bodo amat!sekarang pertanyaan gue, lu pacaran sama Ali?"Raya pun melepaskan kerah Baju putri dan kembali mengontrol emosi.

"Iyah gue pacar nya"jawab Putri nyaring yang seolah-olah bangga memiliki pacar yang cukup teepopuler di sekolah ini.

"Punya pacar kok bekas nya kakak kelas!"sindir Raya lalu bergegas kembali ke bangku nya.

Seketika nyali putri menciut, dia baru sadar kalau sekarang dia berada di kelas kakak kelas nya dan terlebih lagi dia barusan nampar anak pemilik SMA taruna bangsa."ohh, good"batin putri sambil melangkah keluar kelas.

Raya yang merasa kasihan dengan putri pun langsung ikut keluar dan berdiri tepat di hadapan putri yang sedang tertunduk.

"Lupain ajah apa yang sudah terjadi!"ucap Raya lembut sambil memegang pundak Putri.

"Ta..tapi kak-"

"Udah, turutin apa mau gue"Raya berkata sambil tersenyum manis.

"Baiklah"ucap Putri lalu membalas senyuman Raya.ntah kenapa jantung Putri berdetak lebih cepat.apa Putri menyukai Raya? Memang dulu waktu SMP Putri penyuka sesama jenis, lantas apakah Putri kembali seperti dulu?.

"Ohya, lu kok gak masuk?"tanya Raya sambil menautkan kedua alis nya.

"Lagi free class kak"jawab Putri tak luput dari senyuman yang terus terukir di bibir nya.

"Oalah, yaudah gue antar lo ke kelas yuk"ajak Raya sambil menggenggam tangan Putri.

Putri hanya mengangguk lalu ikut menggenggam tangan Raya."aku masuk kelas ips1 kak"

Raya mengangguk "ohya rumah lo dimana?"tanya Raya yang masih melangkahkan kaki nya menuju kelas Putri.

"Di perum cakrawala blok D.No.44 kak, kalo kakak dimana?"jawab Putri lalu membuka pintu kelas nya.

"Sama gue juga disana.dan yahh seperti nya rumah kita bersebelahan"ucap Raya.

"Ohya! Enak dong bisa pulang pergi bareng kakak"pekik Putri kegirangan.

"Hahaha bisa ajah, kalo lo mau ntar pulang bareng gue ajah"tawar Raya sambil menyenderkan sebelah tangan nya di dinding.

"Dengan senang hati dedeq terima!"pekik Putri antusias.

"Dedeq-dedeq."ucap Raya sambil mengusap rambut Putri lembut.

"Udah ahh kak, aku mau masuk"ucap Putri dan berlalu melenggang masuk lalu menutup pintu kelas nya.

Raya hanya tersenyum melihat bulshit nya Putri."ohya, gue lupa belum minta No.ponsel nya"ucap nya sambil menepuk jidat nya dan kembali membuka pintu kelas Putri yang menurut nya sangat sepi mungkin penghuni nya lagi ke kantin.

"Ngapain kak?"teriak Putri kencang.

"Gue lupa belum minta nomer hp nya dedeq"jawab Raya lalu melenggang ke bangku Putri.

Putri langsung meberikan nomer hp nya dan segera di ketik oleh Raya di ponsel nya."udah kan kak?"

"Udah kok deq, Thanks"ucap ku lalu bergegas keluar dan segera masuk ke kelas nya sendiri.

♥♥♥♥♥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raya dan jalan hidup nya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang