Teror

607 35 13
                                    

"Akhirnya, bebas juga dari paman. Horrreeee!!! " Regulus mengangkat tangannya tinggi-tinggi di tengah-tengah ia berlari menaiki tangga penghubung kuil Taurus dan Gemini.

Namun baru setengah jalan, Saint berkonstelasikan singa itu tiba-tiba menyadari suatu hal yang membuatnya berhenti mendadak dan membuatnya hampir saja terjatuh.

"Eh... Kuil Gemini kan, tadi pagi ada suara-suara anak kecil. Kok aku mau bawa gold cloth kak Aspros ke kuil Gemini? Kalo nanti suaranya muncul lagi gimana? Balik ke paman aja deh. "

Regulus pun berbalik melupakan kesenangannya yang terbebas dari sang paman yang memaksanya latihan sejak tadi pagi. Namun baru saja 3 anak tangga ia turuni, sepertinya ia sudah berubah pikiran untuk kembali ke pamannya dan menjauhi kuil Gemini.

"Tunggu, kalau aku kembali ke paman nanti aku di suruh latihan lagi. " Regulus membalik tubuhnya dan memandang kuil ke 3 berlambangkan konstelasi anak kembar yang awalnya ingin ia kunjungi untuk meletakkan gold cloth milik Aspros.

"Balik ke kuil Gemini, apa balik ke paman ya... "

Regulus berpikir keras untuk menemukan jalan keluar antara pergi ke Kuil Gemini dengan resiko akan mendengar suara-suara anak kecil seperti tadi pagi, dan pergi ke Colloseum dimana terdapat sang paman dan juga penjaga kuil Gemini, Aspros dengan resiko ia akan di suruh latihan lagi oleh sang paman. Meskipun sebenarnya pilihan yang kedua juga tidak begitu buruk, karena ada sang Gemini kakak penjaga kuil Gemini yang memang suka pada anak-anak sehingga Aspros bisa saja membelanya.

"Ke kuil Gemini sebentar, lalu langsung balik ke kuil Leo deh. "

Regulus mulai kembali menapaki satu persatu tangga yang akan membawanya menuju ke kuil 3 itu. Begitu ia sampai di pintu kuil itu, perasaan ragu-ragu mulai kembali mendatanginya. Dengan penuh gemetar, akhirnya ia pun memasuki kuil tersebut secara perlahan lahan hingga langkahnya terhenti di depan pintu kayu yang merupakan kamar Aspros. Dibukanya pintu kayu itu secara perlahan, dan di letakkannya box gold cloth yang berisi gold cloth Gemini di samping ranjang. Merasa telah melakukan apa yang diminta Aspros, Regulus pun menutup kembali pintu kamar itu dan berjalan cepat menuju pintu keluar kuil tersebut.

"Untung suara-suara itu tidak kedengaran lagi. Jadi tenang deh. " Regulus menyilangkan kedua tangannya di belakang kepalanya saat ia telah berada di anak tangga penghubung kuil Gemini dan Cancer. Namun lagi-lagi, sang singa muda itu baru menyadari suatu hal yang membuatnya kembali menghentikan langkahnya.

"Kak Manigoldo bilang, di kuilnya juga ada suara-suara anak kecil kan? Kuil berikutnya setelah kuil Gemini kan... " Regulus mendongakkan kepalanya dan tercengang begitu menyadari bahwa kuil berikutnya adalah kuil Cancer. Kuil yang juga diberi julukan kuil angker olehnya karena terdapat suara-suara anak kecil yang di dengar oleh sang penjaga kuil, Manigoldo.

"Masuk apa enggak ya... " perasaan ragu-ragu kembali menghantuinya untuk beberapa saat.

"Mungkin suara-suara itu sudah tidak ada lagi seperti di kuil Gemini. " Regulus membuang jauh-jaun pikirannya bahwa akan terdengar suara-suara yang sama seperti di kuil Gemini. Ia pun kembali berjalan santai menuju kuil berlambangkan konstelasi kepiting itu. Begitu ia memasuki kuil tersebut, tubuhnya kembali bergetar karena ketakutan. Namun, tidak ada suara apa pun yang di tangkap oleh telinganya kecuali suara langkah kakinya. Hanya ada suasana senyap karena memang tidak ada aktivitas apa pun yang sedang berlangsung di kuil tersebut. Karena tidak mendengar suara apa pun dari dalam kuil tersebut, ia pun berjalan santai menuju pintu keluar kuil itu.

"Padahal tidak ada apa pun di kuil itu, tapi aku malah gemetar. Suaranya pasti sudah tidak ada lagi seperti di kuil Gemini. "

"MY SWEETY TEMPLE!!! I COME!! "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New resident of Sanctuary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang