Prolog

438 31 4
                                    

Pagi yang cerah di Sanctuary. Atau mungkin belum bisa disebut pagi, karena matahari masih enggan menampakkan wujudnya sehingga terkesan masih malam dengan gradasi jingga dan kuning diarah timur.

Kesibukan di Sanctuary pun juga belum terlihat, kecuali para gadis pengabdi yang sudah memang sudah bangun dan bersiap untuk bekerja, sehingga pagi itu masih terdengar sangat sunyi.

Namun, kesunyian pagi itu lenyap seketika begitu terdengar sebuah suara ledakan yang berasal dari sebuah batu yang hancur.

DUAAAARRRR!!! Sebuah cosmo beraliran listrik menghantam sebuah batu besar hingga hancur menjadi bongkahan batu yang lebih kecil.

"Pusatkan cosmo lebih kuat lagi, Regulus! " suara Sisyphus terdengar di pagi hari itu.

"Oh ayolah paman, inikan masih terlalu pagi untuk latihan bahkan matahari saja belum terbit sepenuhnya tidak bisakah kita jalan-jalan dulu sebagai pemanasan? " gerutu Regulus yang tidak terima dilatih sepagi ini oleh sang paman.

"Kalau kau memang mau pemanasan, maka larilah 100 putaran mengelilingi Colloseum ini. "

"What??!!! Apa itu tidak terlalu berlebihan paman? "

"Tidak. "

"Jahat. " gumam Regulus.

"Apa katamu? "

"Ah, bukan apa-apa. "

"Kita akan jalan-jalan nanti setelah kau menyelesaikan latihan ini. Sekarang ayo mulai lagi! "

"No!!! Kalau paman mau meminta ku untuk latihan sepagi ini, maka paman juga harus latihan dengan kak Aspros. " ucap Regulus sambil berlari meninggalkan Sisyphus menuju kuil Gemini.

Namun begitu ia sampai di kuil Gemini, ia mendengar suara anak kecil yang sepertinya sedang bermain.

"Ayo kejar aku. "

"Tunggu saja, aku pasti dapat mengejar mu. "

"Eh, tadi itu... Suara anak kecil. " ucap Regulus begitu ia sampai di kuil berlambangkan bintang kembar.

"Main petak umpat yuk kak. "

"Ayo. "

"S-suaranya ada lagi. " kali ini suara anak kecil itu sukses membuat takut sang Saint gold Leo.

"K-kok, jadi angker gini sih kuilnya kak Aspros? Kak Aspros? Kak Defteros? " panggil Regulus.

"Pasti kak Aspros masih tidur, kalo kak Defteros pasti lagi di dapur. Apa aku ke sana aja? "

"Kembalikan buku ku!!! "

"Kalau kau mau ayo ambil. "

"Tidak bisakah kalian diam sebentar saja? "

"S-suaranya balik lagi. T-tambah serem aja ini kuil. Balik ke paman aja deh. " ucap Regulus sambil berbalik hendak meninggalkan kuil Gemini.

Namun, saat Regulus berbalik, ternyata Sisyphus sudah berada di belakangnya sehingga ia bertabrakan dengan Sisyphus.

"E-eh, p-paman. "

"Mau kabur ke mana lagi kamu putra tunggal Leo Iliyas? "

"E-enggak ke mana-mana kok paman. Dan oh ya, paman denger suara-suara aneh gitu gak? "

"Enggak, kenapa? "

"T-tadi ada suara anak kecil dari kuil ini paman. K-kayaknya kuil ini b-berhantu deh paman. "

"Masih pagi udah berkhayal yang aneh-aneh. Udah ayo balik latihan lagi. " ucap Sisyphus sambil menarik kerah baju belakang Regulus.

"T-tapi beneran paman. "

"Please deh, jangan buat paman pusing, Regulus. Mending kamu cepat selesaikan latihannya biar kita bisa cepat jalan-jalannya, sekalian refreshing biar kamu gak mikir yang aneh-aneh tentang hantu. Pasti ini kerjaannya Kardia sama Manigoldo yang suka ngajakkin kamu nonton film horor. "

"Huh, kenapa nama kak Kardia sama kak Manigoldo dibawa bawa sih. " Regulus menyilangkan kedua tangannya di dada.

To Be Continue

New resident of Sanctuary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang