G O N E

437 69 31
                                    

"Oke, kita sudah di depan pagar," ujar Ki Hyun sambil berdiri di depan pagar besi yang membatasi Libertalia.

"Sebelum kita masuk, aku harus mengatakan ini-," Hyungwon membuat semua orang berhenti berjalan dan menatapnya.

"Aku kasihan pada mereka," lanjutnya.

"Apa maksudmu, Hyungwon?" Chang Kyun bertanya.

"Mereka masih punya keluarga. Maksudku, seperti ayah, ibu, kakak, atau adik"

"Intinya?" Jooheon yang yatim piatu sedikit mengejek.

"Bagi kalian yang pernah punya orangtua, kalian pasti tau rasanya. Tiga dari mereka bersahabat, bagi kalian yang bersahabat dengan siapapun pasti tau rasanya"

"Hyungwon, aku mengerti maksudmu. Tapi bagaimana kalau kita terdesak?" Giliran Hyun Woo bertanya.

"Aku mohon jangan. Bunuh kalau memang terpaksa sekali"

"Kami tidak bisa berjanji apa-apa, tapi kami akan berusaha. Ki Hyun, cobalah untuk tidak memecahkan kepala hari ini. Jooheon, kau harus menahan tembakanmu. Sisanya, berjuang sekuat tenaga. Paham?" Chang Kyun memberi instruksi.

"Apa teka-teki kita?" Minhyuk bertanya.

"Cinderella," jawab Ki Hyun

"Aku rasa kau menyebutkan puteri yang salah," tanggap Minhyuk sambil mengernyitkan dahi.

"Yang benar 'Puteri Salju dan tujuh kurcaci', tolol. Kenapa kau selalu tertukar antara peti kaca dengan sepatu kaca?" Jooheon gemas.

"Kalian cukup ribut untuk seonggok mayat. Atur HT kalian ke kanal sembilan tujuh. Buat penyintas ke nomor satu. Kalau kalian menemukan kanal milik Klan Wang, hati-hati saja kalau bicara. Kita akan ganti kanal setiap malam. Ingat kodenya, 'Aku mengantuk', tapi aku ingin semua orang membalas kodeku dengan bacotan tidak penting. Hari ini tambahkan lima nomor, hari kedua kurangi tiga, hari ketiga tambahkan tujuh. Paham?" Chang Kyun kembali memberi perintah.

"Kami paham"

"Ingat, Libertalia penuh jebakan. Ditambah seorang musuh yang pandai dalam memanfaatkannya. Bagi kalian yanh tidak pernah kesini, perhatikan langkah. Selepas ini kita berpencar. Aku dan Chang Kyun akan menemui Alpha mereka di titik yang sudah disepakati. Akan kusebar teka-teki di kanal kita. Kalian boleh membuat api unggun saat malam, asalkan asapnya tidak membumbung tinggi. Akan ada area yang diterangi lampu di beberapa titik, aku sudah tandai di peta kalian. Kanal Dewan Perang ada di nomor tujuh puluh," giliran Chang Kyun yang memberikan instruksi.

"Jaga diri kalian masing-masing," ujar Jooheon.

"Karena kita semua menunggu satu sama lain untuk api unggun dan bir kalengan berikutnya," lanjut Ki Hyun.

-------

Hanbin dan Ji Won menelusuri hutan menuju pusat Libertalia. Sesekali kaki mereka menginjak reruntuhan yang empuk dan membuat mereka terperosok. Beruntung hari itu tidak terlalu panas bagi Donghyuk yang tasnya paling besar. Kali ini laki-laki itu bersama Yunhyeong mendapat tugas menyembunyikan bendera di tempat yang tergenang air dan mengaliri airnya dengan listrik. Di sebuah reruntuhan yang sebagian terendam air akibat hujan, mereka menyembunyikan benderanya.

"Apa sudah? Aku akan mengalirkan listriknya. Cepat kemari," ujar Donghyuk pada Yunhyeong.

"Ini belum tegak, bisa jadi kalah konyol kita kalau tiba-tiba jatuh," selepas Yunhyeong mengubur beberapa inci tiang bendera, ia kembali pada Donghyuk.

Donghyuk mengambil HT dan berbicara pada Hanbin. "Delta pada Alpha, Jantung sudah berdetak. Aku ulangi, jantung sudah berdetak,"

"Alpha pada Delta, diterima"

X CLAN: FINALE  [[COMPLETED]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang