bagian 6

391 14 3
                                        

Vote and coment

**

Di sebuah kamar yang bernuansa hitam putih terlihat seorang pria tampan sibuk menata rambutnya,setelah selesai membersihkan diri beberapa menit yang lalu.dia ali.

Selang beberapa menit kemudian,pintu kamarnya terbuka menampilkan sesosok wanita paruh baya yang masih tampak cantik di usianya yg telah menginjakkan kepala 4.

Ali menoleh ke arah pintu melihat siapa yang masuk ke kamarnya.dan dia melihat sang mama tengah berdiri di tengah-tengah pintu kamarnya.

"ali,,mama boleh masuk?"tanya dewi pada sang anak.

Ali menganggukkan kepalanya.kemudian kembali asik menata rambutnya.
Dewi melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar ali dan berhenti tepat di sebelah ali yang masih sibuk dengan kegiatannya.

"ali..ada yg mau papa sama mama bicarakan sama kamu."ucap dewi to the point

Ali menoleh ke sampingnya kearah dewi yang saat itu menatapnya ali menatap dewi  sambil mengernyitkan alisnya.

"mama mau ngomong apa?" tanya ali.

"gk disini..nanti papa yg jelasin ke kamu."
Ali mengangguk pertanda mengerti dengan ucapan sang mama.ali berjalan ke arah tempat tidurnya meninggalkan dewi yang masih berdiri di tempatnya,dewi juga masih melihat gerak gerik anaknya.

"li"

"iya ma?"

"kamu marah sama papa sama mama?"tanya dewi.

Ali tak menjawab.

"enggak"
"apa yang harus ali marahin?" tanya ali balik.ali bingung apa yang harus di marahkan?

"yaudah gk papa..papa udah nungguin kamu di ruang makan.kamu cepat turun ya.." dewi pun melangkah menuju pintu kamar ali dan menutup pintunya.

"apa yang mau papa bicarain sma gue?" gumam ali pelan.

***


Di ruang makan wijaya,dewi dan ali tengah berkumpul menikmati makan malam mereka.dentingan sendok dan garpu memenuhi ruangan yang hening tersebut.tidak ada suara yang mengisi ruangan tersebut,mereka hanya fokus menyantap makanan yang ada di hadapan mereka.

Wijaya menyudahi aktivitas makan malamnya.lalu,ia menatap sang anak yang juga terlihat telah selesai dengan makan malamnya,begitu juga dengan dewi yang sedari tadi telah selesai.wijaya yang tak ingin menunda waktu,akhirnya membuka suara "ali.."panggil wijaya.

Ali yang  mendengarnya pun mendongakkan kepalanya,melihat wijaya yang saat itu juga tengah menatap.ali menatap wijaya dengan tatapan seolah berkata 'apa'.

"tadi siang kenan menelpon papa,dia berkata kalau prilly ingin membatalkan perjodohan kalian.kamu tahu tentang ini ali?"tanya Wijaya pada ali yang saat itu tengah memasang ekspresi terkejutnya.

bagaimana tidak?ali tak menyangka prilly secepat ini ambil tindakkan.memang ali ingin secepatnya membatalkannya namun ini terlalu mendadak ali belum menyiapkan apapun untuk menjawab pertanyaan sang papa.

ali yang tak ingin terlihat terkejut beberapa menit langsung mengubah ekspresinya seolah tak terjadi apa-apa.

Ali berdehem mencoba menetralkan nafas serta suaranya sebelum menjawab pertanyaan wijaya.
"ali gk tau." dusta ali.padahal disini dia yang meminta prilly membatalkan perjodohan mereka dan sekarang dia pura-pura tidak tahu dengan semuanya.

"jangan bohong ali!!"
Wijaya tidak percaya kalau ali tak ambil andil tentang pembatalan perjodohan ini.dia tahu kalau sejak pertama ali-lah yang bersikeras untuk membatalkan perjodohan ini.bagaimana pula ali tak ikut campur tentang permasalahan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Asal Kau BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang