PROLOG

46 3 13
                                    

"Delvin sialan! Berhenti di situ atau gue patahin papan skate lo!"

Itu Alexa Fabiola-sahabatnya Delvin Kalandra-cowok most wanted di SMA Rinjani.

"Patahin aja! Pabriknya masih buka, gue masih bisa beli!"

"Balikin gitar gue, dugong! Bentar lagi bel masuk kelas!"

Bukannya berhenti dan mengembalikan gitar sahabatnya, Delvin malah terus berlari sambil tertawa puas. Cowok jangkung dengan senyuman setan tersebut sama sekali tidak memedulikan pandangan siswa lain. Bukan Delvin namanya kalau tidak menjadi pusat perhatian.

"Jangan ke rooftop, woi!" teriak Alexa dengan napas terengah-engah. Rasanya sangat ingin mematahkan kedua kaki Delvin. Apa dia tidak tahu saat ini matahari sudah berdiri tepat di atas mereka?

"Delvin anaknya Pak Ken, mau ngapain lo bawa-bawa gue ke sini? Udah bosen jadi manusia? Mau dijemur kayak ikan teri?"

Delvin mengeluarkan smirknya. "Bakalan gue kasih tahu kalau lo kembaliin skate board gue."

Alexa menggeleng. "Gitar gue dulu, baru nanti punya lo."

"Kembaliin punya gue dulu."

Alexa mendengkus kesal. "Terus, tujuan lo ngajak gue lari-lari dan jemuran di sini itu, apa? Dasar, manusia kurang kerjaan."

"Makannya siniin dulu papan gue. Nanti gue kasih tahu apa tujuannya."

Panas di luar, panas di dalam, dan panas di hati. Alexa bisa meledak jika terus-terusan meladeni manusia batu seperti Delvin. "Oke, setelah itu lo kembaliin gitar gue," katanya berusaha untuk ikhlas, lalu menghampiri Delvin menggunakan skateboard milik cowok tersebut.

"Untung gue ajarin pakai ini, kalau nggak, udah jadi mayat lo sekarang." Delvin langsung menarik tangan Alexa saat cewek tersebut hampir saja jatuh. Permainan skateboard memang tergolong susah untuk dipelajari, jadi maklum jika Alexa masih belum bisa menjaga keseimbangan.

"Jadi, apa?"

Delvin merebut benda kesayangannya dari tangan Alexa dan langsung mengembalikan gitar berwarna abu-abu milik sahabatnya itu.

"Gitar gue nggak lecet kan?" tanya Alexa sembari memeriksa benda bersenar itu.

Delvin mendengkus. "Kayaknya gue suka deh sama lo, gimana kalau kita pacaran?" tanya Delvin tenang, tapi berhasil membuat Alexa melotot tidak percaya.

"Sejak kapan selera humor lo tinggi?" tanyanya.

"Gue nggak lagi ngelucu. Yang tadi itu serius."

Alexa menautkan alisnya. "Demi apa?"

"Demi lo yang selalu buat gue pengen makan orang."

"Jadi, ini serius?"

Delvin menarik hidung Alexa, membuat gadis tersebut meringis kesakitan. "Gue nggak pernah seserius ini."

Alexa bingung harus menjawab apa. Dia memainkan senar gitarnya, berharap menemukan pilihan terbaik. Saat ini ada dua pilihan ; ya atau tidak, cukup sederhana, tapi seorang Alexa perlu waktu untuk menjawab.

"Mau, nggak? Ini kesempatan langka, tau. Kapan lagi bisa ditembak sama cogan?"

"Dasar, upil semut! Seharusnya lo yang bersyukur karena cewek sesempurna gue mau pacaran sama kera liar kayak elo!"

Mata Delvin yang tadinya memandang keadaan sekitar rooftop, kini berganti melirik Alexa secepat kilat. "Jadi, sekarang kita pacaran?"

"Menurut lo?" tanya Alexa tanpa menatap lawan bicaranya, merasa ragu dengan jawaban yang dipilih.

Alexa sayang sama Delvin? Entah, hanya merasa nyaman, belum sampai sejatuh itu.

Delvin mengangguk antusias. "Mulai sekarang lo panggil gue dengan sebutan By , ya?"

"By? Maksudnya babi?"

Delvin memutar bola matanya. "Nyesel gue nembak lo, gobloknya kebangetan."

Tanpa Delvin ketahui, sekarang Alexa bingung setengah mampus. Alexa semestinya lebih berhati-hati, seharusnya ia tahu apa dampak selanjutnya.

Kata orang-orang pertemenan antara laki-laki dan perempuan tidak akan bertahan lama. Jadi, apa ini yang dimaksud dengan tidak bertahan lama? Salah satu dari mereka akan jatuh hati?

Banyak hal yang menjadi penggangu di pikiran Alexa sekarang.

Apa hubungan mereka akan bertahan lama?

Jika berakhir, apa Delvin masih bisa menjadi seorang sahabat?

Lebihnya  ... apa Delvin benar-benar jatuh hati?








To be continue...



Zhao Jinmai as Alexa Fabiola.

"Jangan lupa vomment ya! Nanti gue kasih bunga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan lupa vomment ya! Nanti gue kasih bunga." -Alexa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I LOVE YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang