Part I

5.5K 124 6
                                    

Waktu berjalan begitu cepat, ninja angkatan Boruto sudah tumbuh dewasa, mereka sudah tumbuh menjadi ninja Jonin. Sebagian dari mereka sudah mempunyai tim sendiri dan mereka menjadi guru pembimbing timnya masing-masing. Saat ini, Boruto sudah menjadi ninja Jonin Elit, dahulu yang kemampuannya berada dibawah teman-temannya, setelah berlatih keras dengan gurunya, Sasuke, saat ini kemampuan jauh melebihi Sarada, Mitsuki, dan Shinki, Boruto pun perlahan-lahan mampu menguasai kemampuan Karma dan Jougan meskipun masih belum ahli menggunakannya. Pada suatu hari, pada waktu sore, Boruto dipanggil ke ruangan Hokage mengenai misi baru

   "Tou-chan, misi apa yang akan aku dapatkan, -ttebasa?" Tanya Boruto

   "Kami baru saja mendapatkan kabar bahwa ada sebuah kelompok ninja misterius sedang melakukan pergerakan di daerah pinggir desa"

   Shikamaru yang berada di samping Naruto melanjutkan "Berdasarkan informasi yang kami dapatkan sebelumnya, kelompok ini bertujuan untuk mencari kekuatan dan mengumpulkannya. Selain itu, pemimpin kelompok ini juga bertujuan ingin menghapus era shinobi dan menguasai dunia. Sebagian ninja sudah kami kirimkan kesana, hanya saja hampir semuanya dikalahkan dan dibunuh, sedangkan sisanya yang selamat berhasil kembali dan melapor kepada kami akan kejadian ini."

   Setelah Shikamaru menjelaskan detailnya, Naruto kembali berkata "Misimu adalah untuk melakukan
pengintaian dan mendapatkan informasi penting lebih lanjut mengenai kelompok tersebut, satu satunya harapan kami adalah kau, Boruto"

   "Baiklah, akan kuselesaikan misi ini dengan baik dan cepat, -ttebasa" Jawab Boruto

   "Ini, aku serahkan informasi yang kami dapat sebelumnya" Kata Shikamaru

   "Boruto, sepertinya kelompok misterius ini bukanlah kelompok biasa, jadi janganlah bertindak sembarangan" timpal Naruto

   "Aku mengerti, -ttebasa" Jawab Boruto

   Boruto meninggalkan ruangan Hokage dan kembali ke rumah, saat berada di perjalanan, dia bertemu dengan Sarada, belahan jiwanya. Benar, hubungan Boruto dan Sarada semakin erat, bisa dibilang kini mereka berpacaran. Sejak awal mereka memang sudah sama-sama memiliki perasaan antara satu sama lain dan saat ini mereka sudah menyadari perasaan mereka.

  "Boruto!" Sapa Sarada

   "Apakah kau baru saja mendapatkan misi?" Lanjut Sarada

   "Iya, aku mendapatkan misi untuk melakukan pengintaian, kabarnya ada sekelompok ninja misterius yang sedang melakukan pergerakan dan aku ditugaskan untuk melakukan pengintaian dan mendapatkan informasi penting mengenai mereka" Jawab Boruto

  "Berapa lama kau akan menjalani misi ini?" Tanya balik Sarada

  "Entahlah, mungkin ini akan memakan waktu beberapa hari"

  "Begitu ya" Jawab Sarada, dalam mata hitam onyx dan wajahnya terlihat sedikit sedih, sepertinya Sarada akan ditinggal dalan waktu lama dan dirinya akan kesepian.

  "Maafkan aku, Sarada, aku tidak bisa menghabiskan waktu bersamamu, karena misi ini hanya aku yang mampu melakukannya. Janganlah bersedih"

  "Tidak apa-apa, kau tidak perlu minta maaf" Jawab Sarada dengan nada lembut, meskipun Sarada masih terasa sedih. Sejujurnya, Sarada juga ingin menemaninya, akan tetapi karena misi ini adalah misi individu ditambah Sarada juga mempunyai misi sendiri bersama tim Genin miliknya, Sarada hanya bisa menerimanya dan berharap misi Boruto berjalan dengan lancar dan Boruto kembali dengan selamat.

   "Kau tau Boruto, sebenarnya entah mengapa aku merasa hal yang tidak enak, rasanya seperti akan ada hal buruk menimpamu". Sarada mengatakan itu dalam hatinya, sebenarnya dia ingin mengatakan hal tersebut pada Boruto, namun dia lebih memilih mengurungkan niatnya.

   "Maaf Sarada, aku harus pulang dulu, -ttebasa, kita bisa bertemu lagi besok" ucap Boruto

   "Baiklah" jawab Sarada

   Boruto pun pergi menuju rumahnya, Sarada juga membali ke rumahnya. Sesampainya Sarada di rumah, Sakura yang melihat wajah Sarada terlihat sedikit murung bertanya pada Sarada.

   "Sarada, mengapa wajahmu terlihat murung begitu?"

   "Tidak ada apa-apa kok, Mama" jawab Sarada

   "Apakah ini ada hubungannya dengan Boruto? Apa kau baru saja bertengkar dengannya?" tanya Sakura

   "Tidak kok, Mama. Hanya saja Boruto akan pergi menjalankan misi pengintaian, mungkin akan memakan waktu berhari-hari"

   "Begitu ya" jawab Sakura

   "Apakah dia akan baik-baik saja?  Boruto melakukan misi ini seorang diri dan misi yang dia terima juga termasuk misi berbahaya, apakah dia akan pulang dengan selamat?" ucap Sarada dengan nada lembut dan ada rasa khawatir mendalam

   "Boruto akan baik-baik saja, kau tak perlu khawatir, lagipula Boruto adalah murid dari Papa, bukan? Dia sudah menjadi ninja hebat" Jawab Sakura mencoba menghibur Sarada

   "Yah, Mama benar juga, mau bagaimana lagi" kata Sarada yang saat ini sudah merasa lebih lega.

   Keesokan harinya, Boruto bersiap-siap menjalankan misi, Boruto berpamitan kepada ibunya, Hinata, dan juga adiknya, Himawari.

   "Boruto, berhati-hatilah saat menjalankan misi, barangkali musuh yang kamu hadapi bukan musuh biasa" ucap Hinata

   "Oni-chan, hati-hati, ya" ucap Himawari

   "Kaa-san, Himawari, aku berangkat dulu -ttebasa" Pamit Boruto

   "Hati-hati di jalan" ucap Hinata dan Himawari

   Sesaat Boruto hendak meninggalkan Konoha dan hampir sampai di gerbang Konoha. Sarada datang menghampiri Boruto

   "Boruto, apakah kau akan berangkat sekarang?" Tanya Sarada

   "Iya", jawab Boruto singkat

   "Boruto, berjanjilah kepadaku bahwa kau akan pulang dengan selamat" ucap Sarada, raut wajahnya terlihat sedih, Sarada adalah orang yang selalu mengkhawatirkan Boruto sejak dulu, apalagi dalam misi ini Boruto akan pergi jauh dan tidak tahu seperti apa musuh yang akan dihadapi Boruto, dia khawatir bahwa nyawa Boruto akan terancam.

   Boruto sudah mendapatkan misi tingkat A - SS, tak jarang Boruto pulang dengan keadaan terluka sehingga harus disembuhkan dengan Ninja Medis. Sarada tidak ingin melihat Boruto terluka parah lagi

   "Tentu saja -ttebasa, sama seperti pada saat aku berjanji padamu setelah ujian Chunin dulu" ucap Boruto dengan senyumnya yang khas sambil mengusap air mata Sarada yang tak sadar menetes dari matanya. Setiap kali Sarada melihat senyumnya itu, hatinya merasa tenang, rasa khawatir yang menimpa dirinya menjadi hilang, Sarada orang yang selalu percaya terhadap Boruto, Sarada percaya bahwa Boruto akan kembali dengan selamat.

   Setelah Boruto mengatakan itu, tiba-tiba Boruto melepaskan kalung berbentuk baut yang ia kenakan dan memberikannya kepada Sarada

   "Mungkin ini tidak akan membantu, tapi aku akan memberikan kalung ini padamu, mungkin ini bisa membuatmu tidak merasa kesepian lagi" ucap Boruto

   Tindakan Boruto berhasil membuat wajah Sarada memerah, tidak menyangka bahwa Boruto memberikan kalung tersebut kepada dirinya.

   "Ada apa? Apakah ada yang salah?" Tanya Boruto, meskipun Boruto saat ini sudah dewasa, namun tetap saja terkadang dia tidak peka, Boruto mewarisi sifat tidak peka dari ayahnya

   "Ah tidak apa-apa kok" ucap Sarada sambil menyembunyikan rasa malunya.

   "Baiklah kalo begitu aku berangkat dulu -ttebasa" jawab Boruto, kemudian Boruto meninggalkan Sarada dan pergi untuk menjalankan misi. Sarada menatap Boruto yang perlahan-lahan menghilang dari pandangannya, meskipun Sarada merasa sangat khawatir karena orang yang dicintainya harus pergi menjalani misi berbahaya yang bisa mengancam nyawanya, namun Sarada memutuskan untuk mempercayai Boruto lagi dan lagi, karena mata birunya yang cerah selalu mengawasi dirinya sampai saat ini.

   Bagaimana dengan ceritanya?Penasaran dengan kelanjutannya?Selanjutnya adalah Part II

  

Always By Your SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang