minggu

161 16 2
                                    

Hari minggu kali ini sangat berbeda bagi byeonghee. Dimana kekasih tercintanya ini berada diranjang yang sama dengannya.

Byeonghee hanya memandangi wajah kekasihnya ini yang masih tertidur lelap disampingnya. Wajah yang cantik nan polos saat tertidur adalah hal paling byeonghee rindukan dari kekasihnya.

"Morning kekasihku"

Byeonghee langsung mengecup bibir kekasihnya.

"Byeonghee? Jam berapa sekarang?"

Muwuti, langsung mencari keberadaan handphonenya.

"Jam 10.34" jawab byeonghee enteng.

"Kenapa kau tidak membangunkan ku anak nakal??!!!" Murka sudah wumuti.

"Emang kenapa? Kau tidak ingat malem tadi kau habis aku hukum?"

"Dasar anak gak tau diri"

Wumuti ingin beranjak dari kasur milik byeonghee, tetapi byeonghee menarik tubuh wumuti.

"Hey ayolah sayang kapan lagi kita bisa menghabiskan waktu seperti ini tanpa gangguan sih tua menyebalkan itu?"

Wumuti hanya memandang byeonghee malas.

"Tua-tua gitu dia tetap ayahmu byeonghee, aku harusnya mengantarkan dia ke bandara hari ini tapi hurmon sialanmu membuatku sulit berjalan hari ini"

"Ck dasar jalang, menikahi sih tua itu hanya untuk mengambil hartanya saja"

"Aku ini ibu mu byeonghee!!!"

"You are not my mommy but you are my lover" bisik byeonghee dan menjilat kuping wumuti.

"Jadi apakah kau bersedia melayani baby mu ini ibu?"

"Dengan senang hati sayangku, selama seunghwan tidak ada ibu mu ini seutuhnya milikmu"

"Aku ingin kau secepatnya menceraikan sih tua brengsek itu karena aku tidak mau membagi punyaku kepadanya" ucap byeonghee.

"Calm down baby setelah dia tanda tangani surat perpindahan kekuasaan perusahaannya kepadaku, aku akan langsung pergi dari rumah ini dan tentunya bersama mu"

~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Under NineteenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang