Tetesan Kenangan

Flash back

  *Flash back on

Seorang Siswi smp yang tanganya bersandar pada dinding tangga sekola Dia adalah Naira.

  # Naira  pov

Setiap Hari sepulang sekola aku Akan menunggu Dia jika Aku yang pulang lebih awal ,begitu juga  sebaliknya,itu janjiku dan Fara sahabatku sejak SD.tentunya Karna angkotnya sejurusan.

"Fara mana yah", tanyaku entah pada siapa sambil berjalan  ke pintu kelasnya sambil melihat sekeliling lalu bersandar pada dinding  tangga, Lagi.

"padahal perempuan yang Ada Di deket pintu itu  temen-nya fara, diajak ngobrol aja kali yah? tapi Malu... "ucapku ,dalam hati tentunya.

Saking bosenya, aku menguliti cat  besi yang menempel pada pegangan tanggaa sampai sebagian pegangan besi itu
Tidak memiliki warna Lagi.

Tiba-tiba ada seorang lelaki di sampingku, aku tak melihat jelas siapa dia hanya melihat sekilas, langsung ku hentikan pekerjaanku yang unfaedah itu karna takut terkena marah.

Tapi ga lama  kemudian sikutnya menempel kesikutku, langsung saja aku berpaling dan mengajak biCara orang yang tadi ingin-ku ajak bicara, , rasa maluku hilang seketika karna lelaki yang tadi. Huh.

aku Sangat tidak suka jika ada lelaki yang menyentuhku apalagi jika sengaja, rasanya ingin ku tusuk saja orang itu dengan pulpenku yang tajam.

Selagi mengobrol dengan perempuan tadi, ada yang menyenggol bahuku, "orang itu Lagi!", ucapku dalam hati sambil melihat orang itu dengan tatapan membunuh sedangkan lelaki itu berjalan dengan santainya berlalu ke kelas.

"pokonya aku ga suka sekolah yang kaya neraka itu ra..,

pertama! teman-teman sekelasku take ada yang sepemikiran denganku, bahkan mereka kaya tak suka pada-ku, lingkungannya juga, bahkan di Sana sarang anak begajulan semua, sekolah kita cuman terkenal gaulnya doang ra, hahhh, aku sepertinya tak akan betah Di sana",

Ucap Naira panjang kali lebar yang hanya di balas dengan tepukan sahabatnya, fara. Sekarang mereka sedang berada Di kamar  Fara.

"Di tambah lagi... "

"Di tambah apa lagi Sekarang?"Tanya Fara

"kamu tau kan ra, aku paling tidak suka kalo deket deket sama laki laki,tapi temen kamu malahan sengaja nyenggol aku, padahal jalanan masih luas, gimana kalo nanti Allah marah ke naira? Naira takut." , ucap Naira panjang kali lebar,lagi.

"temen Fara? Siapa namanya? ", Tanya fara

"gatau, cuma liat mukanya sekilas doang. Tapi Kira -kira Dia tinggi, aku aja tingginya kurang Dari bahunya,terus aga cabi, putih."

"siapa yah?... RAFKA!???", tebak fara

"ihh gatau raa"

"Iih seriuss? Itu cowo ter ter Di 1 sekola Tau ga sihh"

"ter ter  maksudnya? "

"Terputih, tertinggi, terganteng, terkenal lah pokonya, masa kamu gatau.. "

"Hah...
Gatau Dan Ga mau Tau."

"Nama Dia, Rafka,
Muhammad Rafka Syahputra,Dia  itu dulu ga bad boy kaya sekarang ra, "

"Maksud nya? ,ah, udahlah belum tentu juga itu Dia. "

  *flashback off

                           ***

"DORRR...."

"Astagfirullahalladzim..,
Vita... Ngagetin aja ih, kalau saya punya penyakit jantung langsung mati tadi tuh", ucap Naira kesal.

"maaf maaf, ya lagian ngelamun ajaa, kita udh setengah tahun lohh di sekola ini, tapi kamu di kelaas aja, kalo ngga ke mushola, kamu ga pernah ke kantin sama sekali."

"Kan, Naira bawa bekeel, jadi ga perlu dong.., lagian jajan di kantin desak desakan, berisik Naira Gasuka. "

"yaudah deh. eh, kamu bikin puisi?" sambil mengambil buku yang tadi dekat Naira

"Don't touch my book!",
Naira menarik buku itu

"Elaah, pelit banget sama temen sendiri. "

"Maap tapi ini privasi jadi tolong mengertilah"

"iya, ngerti kok. oh ya, nih ada Surat sama coklat dari kak syahdan, eciee."

Naira mengambil amplop coklat berisi surat itu lalu menaruhnya Di bawah Meja. "coklatnya buat kamu aja"

"Lagi?..,aku ga abis pikir yah sama kamu nai, ini udah kesekian kalinya yah. tapi.. kamu ga pernah baca satupun surat dari mereka. "

"nai udah  tau apa isi surat Surat itu.., naira gamau ngebales surat yang udah nai baca malah itu ngebuat mereka berharap, dan nanti seakan nai kaya PHP dong. "

"bener nih karna itu? bukan karna ada sosok yang lebih spesial ."

"entahlah, nanti kamu juga tau. ", ucap Naira sambil tersenyum manis.

TBC