Sudah lima hari sejak kejadian itu dan Sara masih belum mendapatkan kabar dari Shirley hingga membuat dia begitu khawatir. Setiap pulang kerja ia selalu menunggu telepon dari Shirley dengan perasaan cemas.
"Apa sesuatu terjadi padanya? Haruskah aku datang ke rumahnya?"
Ting...tong...ting...tong...
"Siapa yang datang malam-malam begini?"
Sara bergegas ke bagian depan rumah dan membuka pintu.
"Shirley!" teriak Sara saat membuka pintu dan segera menangkap tubuh Shirley yang jatuh ke dalam pelukannya.
"Sara, aku berhasil mendapatkan bukti kita," ucap Shirley sebelum jatuh tidak sadarkan diri.
Dengan susah payah Sara membawa Shirley ke dalam kamarnya dan membaringkannya di sana kemudian Sara memiringkan tubuh Shirley saat bahkan dalam keadaan tidak sadar dia meringis kesakitan.
Ia kemudian melihat punggung Shirley dan menemukan punggungnya penuh dengan luka cambukkan yang berdarah-darah yang sudah diobati.
"Bajingan!" teriak Sara sangat marah.
Tanpa bisa Sara kendalikan air matanya mengalir di kedua pipinya melihat keadaan Shirley. Ia kemudian duduk di samping ranjang menunggu Shirley siuman.Baru satu jam kemudian Shirley siuman.
"Sara," panggil Shirley dan meringis kesakitan.
"Shirley."
"Aku sudah mendapatkan bukti kita dan aku langsung berusaha kabur dari sana saat dokter sudah pergi karena aku tidak bisa mempercayai siapa pun untuk menyerahkan bukti ini. Tapi...tapi..." Shirley terisak sambil terus meringis kesakitan.
"Tapi Eleina masih ada di sana. Tolong Sara, kamu harus menolongnya. Saat ini Bill belum tahu jika aku kabur. Biasanya dia akan langsung pergi berlibur setelah selesai menyiksaku dan aku selalu menolak makan hingga keesokan harinya jika selesai disiksa Bill, jadi pelayan tidak akan mengangguku sebelum jam 12 siang. Aku mohon jemput Eleina."
"Aku akan menjemputnya besok pagi. Apa kamu bisa menghubungi anakmu agar bersiap-siap besok seolah-olah aku teman kuliahnya yang menjemputnya?"
"Ya. Aku akan menghubunginya dan ini Sara buktinya," ucap Shirley sambil menyerahkan kamera milik Sara. Sara segera mengambilnya, mengeluarkan memori card yang ada di sana dan menyimpannya di tempat yang aman.
"Aku harus menelepon seseorang terlebih dahulu. Kamu tunggulah di sini kita akan pergi ke rumah sakit untuk melakukan visum et repertum di tempat temanku bekerja besok agar bukti semakin kuat. Saat ini aku harus menghubungi dia terlebih dahulu agar semuanya dapat dilakukan secara rahasia."
"Terima kasih, Sara," lirih Shirley dan kembali tertidur.
Sara segera keluar dari sana dan menghubungi sepupunya dulu.
"Halo, Darrius."
"Sara, apa terjadi sesuatu? Kamu sepertinya terdengar sangat panik dan gelisah."
"Apa aku bisa meminjam mobil ferrarimu untuk besok pagi? Aku mohon! Aku butuh menolong seorang teman, nanti aku akan menjelaskannya padamu dan bisakah kamu meminta orang yang kamu kenal untuk mengubah plat nomormu menjadi nomor lain."
"Sara, kamu menakutiku. Apa terjadi sesuatu?"
"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang tapi aku benar-benar membutuhkannya malam ini."
"Baiklah aku akan meminta seseorang mengantarkannya padamu nanti setelah mengubah plat nomornya dan kamu harus menjelaskan semua ini padaku nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lawyer's Mate (Lawyer Series, #1) by Yessy Lie (TERSEDIA VERSI CETAK)
RomanceYang mau beli versi cetak bisa via WA : 0813 9852 0888 Shopee : Angelvin Sequelnya The Lawyer's Young Bride bisa dibaca di aplikasi KBM atau beli ebooknya di google play, ketik yessy lie. Sara Anne Roxanne tak percaya akan pernikahan sebab sejauh ya...