At Gwanghwamun

19 1 0
                                    

"Bagaimana harimu? Tidak lama lagi musim panas berakhir,

....Waktu itu, ketika aku kembali berani mengangkat kepalaku".

Napas Kyuhyun yang masih berderu tegas tersengal-sengal menggiring suara derit mobil pemberhentiannya. Ia memijak pedal rem layak orang yang baru saja terlibat dalam pengejaran, lebih jelasnya ia yang dikejar. Kenapa? Ya karena dia sekarang seorang kriminal. Ia tidak tahu sampai kapan ia harus melakukan pelarian setelah nekat melakukan perbuatan itu. Kyuhyun menegaskan dirinya melarikan diri bukan karena takut akan penjara, hanya saja ia perlu menghindar sebisanya. Masih ada orang yang mengharapkan kehadirannya selepas seseorang itu membuka matanya untuk sekian lamanya, ia akan sepenuhnya menggantungkan dirinya pada Kyuhyun. Bukan salah satu, tetapi ini satu-satunya alasan Kyuhyun bertahan hidup dari kungkungan depresinya selama ini. Demi Cho Ahra, kakak perempuannya. Satu-satunya keluarga yang ia punya sampai detik ini.

Sementara di sisi lain dalam satu ruang waktu, dara jagat itu tampak tergesa-gesa dengan setelan musim panasnya itu. Ia memasukan blouse putih lengan panjang ke dalam hot pants denim dongker yang dikenakannya memadupadankan keindahan kaki jenjangnya itu dengan sambutan snikers sebagai alas kakinya bersama sling bag yang bergelantungan di lengan indahnya dan satu paperbag di tangannya mengayun tanpa ampun, ia mengatur langkah buru-buru itu menuju kamar mandi di stasiun kereta api bawah tanah. Seperti sedang kompetisi estafet saja, harus menyelesaikan setiap tahapan satu persatu. Ya, kepribadian Jayna baru saja selesai berganti peran dengan Ga Eul setelah selesai melakukan pekerjaan panjang tangan itu dan Ga Eul pun segera berganti gaya. Ia keluar dengan kemeja biru tua sebagai outfit tshirt putih juga jeans dan snikers sekarang sudah menutup sempurna tungkai panjang, tak lupa bisbol cap hitam menutup juntaian rambut yang sekarang sudah di kucir kuda. Ga Eul memantapkan langkah penuh percaya diri berharap penyamarannya tidak amatir. Kenapa begitu? Karena hari ini Kyuhyun dan Ga Eul tengah bernasib sama.

Selama mereka belum benar-benar melarikan diri, itu masih jauh dari kata aman.

Jangkauan pandangan Kyuhyun menangkap sosok familiar Han Ga Eul yang sedang berdiri di arah jam sebelas yang juga melihat ke arahnya. Han Ga Eul pun lansung menghampirinya dan masuk ke mobil Kyuhyun menempati kursi belakang. Kyuhyun mendengus seolah sudah menduga ini semua, bukan hal mengejutkan.

"sepertinya ada yang sama denganku."

Sambil memasang setbelt, Ga Eul melirik Kyuhyun yang memerhatikannya melalui spion depan mobil.

"Jalan!" Titah Ga Eul.

"Kau kira aku sopirmu? Pindah ke depan." Ketus Kyuhyun.

Ga Eul pun menurut sambil berdecak kesal. ".... kalau tidak salah sebelumnya kau tidak memakai setelan ini. Apa itu Jayna? Dan dia membuat masalah, kan?" Sebagai bahan pembicaraan saja, walaupun sudah mengetahui apa yang terjadi. Kyuhyun masih mencoba menerka.

"Iya."

"Apanya?"

"Semua yang kau tanyakan."

"Memangnya aku bertanya? Aku hanya menebak." Kecoh Kyuhyun dan cengengesan. Sementara Ga Eul hanya menatap malas merespon lelucon pria di sebelahnya.

"Apa sekarang waktunya bercanda?" intonasi rendah dan tatapan dingin mengitimidasi itu mendominasi pertanyaan Ga Eul. Sepasang mata Kyuhyun seketika membulat menyadari perbedaan mendadak pada Ga Eul.

"Jung Jayna?" Gumam Kyuhyun hati-hati memastikan.

"kau bertanya apa menebak?"

Pria ini gelagapan sendiri, kalang kabut harus merespon bagaimana pertanyaan gadis yang ia tidak yakin dengan siapa ia tengah berhadapan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 04, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CAN YOU HOLD ME?Where stories live. Discover now